Melihat Budidaya Mangrove di Sumut, Jadi Tempat Edukasi hingga Hasilkan Batik

1 month ago 27

Deli Serdang -

Budidaya mangrove di Desa Tanjung Rejo, Deli Serdang, Sumatera Utara, menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomis dan memberi manfaat untuk warga. Ada 600 hektare lahan mangrove di Desa Tanjung Rejo yang dapat dimanfaatkan warga.

"Luas wilayah pertanian irigasi ada 704 hektare, petani yang tadah hujan ada 600 hektare, hutan mangrove-nya ada 600 hektare," kata Kepala Desa Tanjung Rejo, Slamet, di Tanjung Rejo, Senin (2/12/2024).

Slamet mengatakan budidaya mangrove di desanya menghasilkan batik. Selain itu, ada juga budidaya kepiting, udang, ikan hingga lebah di bawah pohon mangrove.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kami membangun taman edukasi mangrove tepatnya di Dusun 13, taman edukasi mangrove ini menceritakan tentang mangrove itu sendiri. Judulnya yaitu cerdas, belajar dengan alam. Mangrove ini kami tata membangun track-nya di bawah pohon mangrove sekaligus budidaya. Berbudidaya ikan, kepiting, udang di dalamnya. Satu tempat yang luasnya lebuh kurang 3 hektare," ujar Slamet.

"Nah, makanannya apa yang kami budidayakan? Makanannya itu cukup dengan plankton yang dari tambak dan lumut. Ini makanan yang kami budidayakan," tambahnya.

Budidaya mangrove di Tanjung Rejo, Deli Serdang (Mulia/detikcom)Budidaya mangrove di Tanjung Rejo, Deli Serdang (Mulia/detikcom)

Dia mengatakan getah mangrove bisa dibuat batik. Ada 22 warna yang bisa dihasilkan dari getah tersebut.

"Di samping itu juga kami berbudidaya lebah di bawah pohon mangrove. Nah ini upaya yang kami lakukan. Di samping itu juga sama-sama kita lihat bahwa kami juga sudah bisa membuat melalui kelompok Sima batik bisa membuat batik mangrove. Ada 22 warna dari getah mangrove itu sendiri yang dibuat batik," ujarnya.

Dia mengatakan budidaya mangrove juga dilakukan berupa pembuatan makanan seperti dodol, jus, selai hingga keripik. Dia mengatakan pihaknya masih mengurus perizinan halal makanan tersebut.

"Di samping itu tentunya ada turunan lain yaitu kami melalui kelompok ini bisa membuat makanan dari mangrove, seperti dodol, jus, selai, keripik mangrove dan sebagainya," ujar Slamet.

Slamet mengatakan pihaknya juga terus berupaya mencegah perusakan mangrove di Tanjung Rejo yang sering terjadi pada malam hari. Dia mengatakan para pelaku bukan masyarakat Desa Tanjung Rejo.

"Terang bulan mereka menebang melalui boat langsung mereka bawa kayunya itu ke daerah Belawan, sementara kami mengejarnya mereka naik boat, kami jalan kaki. Itu yang menjadi persoalan," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya memiliki peraturan desa tentang mangrove. Dia mengatakan para pelaku perusakan mangrove akan dikenakan sanksi denda.

"Kemarin itu mereka memotong dibuat untuk kayu bakar, kami tahan, kami setop, kami denda berapa pohon yang dipotong. Sesudah itu kami denda, uang yang denda itu kami lakukan untuk penanaman," ujar Slamet.

Budidaya mangrove di Tanjung Rejo, Deli Serdang (Mulia/detikcom)Budidaya mangrove di Tanjung Rejo, Deli Serdang (Mulia/detikcom)

"Pelakunya cuman dua orang, sesudah itu kami denda kalau nggak salah itu sekitar Rp 750 ribu, kami belikan bibit kami tanamkan lagi," ujarnya.

Dia berharap ada bantuan perahu untuk mempermudah pengawasan kawasan mangrove. Dia mengaku sudah meminta bantuan perrahu ke pemerintah.

Salah satu pengrajin batik mangrove, Rahimi, mengatakan batik dari mangrove ini dibuat menjadi kain, tote bag, dompet hingga sandal hotel. Dia mengatakan pewarna batik itu diperoleh dari akar dan kulit mangrove.

"Kalau selain kain ya, ini kan batik turunan kayak ini tote bag, tempat untuk nasi, dompet, sendal hotel," ujar Rahimi.

Rahimi mengatakan kendala pembuatan batik mangrove ada pada cuaca. Dia mengatakan batik dari mangrove tak bisa dijemur langsung di bawah matahari dan akan langsung rusak jika terkena tetes air hujan.

"Kalau sintentis kan boleh, cuma kalau sintentis limbahnya berbahaya, kimia, baunya aja nyengat, kalau ini nggak," ujarnya.

Rahimi mengatakan konsumen bisa memesan motif batik tertentu. Dia mengatakan pihaknya akan mengikuti motif yang dipesan tersebut.

(mib/haf)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial