Kepulauan Anambas -
Pemerintah terus berupaya mendorong digitalisasi di berbagai sektor. Di sektor keuangan, upaya tersebut diimplementasikan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Per Januari 2024, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan hingga saat ini QRIS sudah tersebar di 475 daerah, baik provinsi, kabupaten/kota. QRIS pun juga turut hadir di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.
Salah satu tempat yang menyediakan QRIS yaitu toko serba ada (Toserba) Jemaja Mart. Hadir sejak Januari 2024, QRIS pun memudahkan para konsumen membeli berbagai kebutuhan seperti snack, sembako, hingga perlengkapan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengguna QRIS di sini ada orang sini, ada orang luar (Kepulauan Anambas)," kata kasir Jemaja Mart Syarifah Masyitoh (20), kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Kehadiran QRIS di Kepulauan Anambas tak terlepas dari jaringan internet yang stabil. Selain untuk QRIS, Syarifah mengatakan internet mempermudah pekerjaannya sebagai kasir.
"Semenjak ada internet aksesnya lebih mudah aja sih. Lebih gampang," kata Syarifah.
Kepulauan Anambas Makin Modern, Bayar Jajan Bisa Pakai QRIS Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Di samping itu, Kepulauan Anambas menyimpan potensi dan daya tarik pariwisata yang menyejukkan mata. Tak heran, keindahan tersebut menarik turis asal Jakarta, Nugroho (28).
"Saya lagi berlibur karena Anambas kan pantainya indah banget. Kayak di Maldives atau Raja Ampat," kata Nugroho.
Ditemui tim Tapal Batas detikcom di Jemaja Mart, Nugroho berbelanja berbagai macam kebutuhan seperti makanan dan perlengkapan mandi. Ia pun menggunakan QRIS sebagai metode pembayarannya
"Pakai QRIS karena sudah terbiasa di Jakarta. Pembayaran lebih simpel dan mudah jadi ga perlu bawa uang kemana-mana," imbuh Nugroho.
"Di Pulau Jemaja sinyal tak lagi susah jadi buat jajan atau beli keperluan sudah bisa pakai QRIS. Sekarang banyak juga pedagang yang bisa bayar pake QRIS," sambungnya.
Kepulauan Anambas Makin Modern, Bayar Jajan Bisa Pakai QRIS Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Terpisah, pemilik usaha sablon Al-Fes Alex Irawan (29) juga menggunakan QRIS. Di tempat usahanya yang berlokasi di Desa Genting Pulur, Kecamatan Jemaja Timur, QRIS sudah digunakan sekitar tahun 2022.
"Untuk pembayaran juga bisa lewat QRIS. Jadi kalau uang tinggal (ketinggalan) atau nggak bawa uang gitu kan bisa lewat QRIS pembayarannya," kata Alex.
Dikarenakan berlokasi di pesisir, Alex menuturkan pelanggan yang sebagian merupakan warga sekitar masih jarang menggunakan QRIS. Biasanya, para pelanggan lebih memilih menggunakan transfer alih-alih QRIS untuk metode pembayaran.
"Nggak terlalu banyak yang pakai (QRIS). 2-3 orang lah. Biasanya pakai transfer," kata Alex.
Untuk diketahui, jaringan internet di Desa Genting Pulur disokong oleh Base Transceiver Station (BTS) dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital RI atau Komdigi (dulu Kominfo).
"Masyarakat biasanya ini menggunakan internet ini setidaknya di media sosial untuk promosi atau pemasaran produk-produk UMKM maupun ada beberapa yang menggunakan transaksi digital," kata Kabid Penyelenggaraan E-Government Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas Ronald Saroinsong.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(akn/ega)