Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan dan Aturan Pelaksanaannya

3 weeks ago 17

Jakarta -

Sebentar lagi, umat Islam akan menjalani puasa Ramadan selama sebulan penuh. Masyarakat yang masih memiliki hutang puasa di Ramadan sebelumnya, wajib membayarnya dengan melakukan puasa ganti atau mengqadha puasa Ramadan.

Berikut niat puasa ganti Ramadan resmi dari situs Kemenag RI.

Niat Puasa Ganti Ramadan

Dikutip dari situs Kemenag RI, mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan karena alasan tertentu, harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadan. Hal ini dikenal dengan istilah qadha puasa Ramadan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mazhab Syafi'i, mereka yang melakukan qadha puasa Ramadan, wajib membaca niat puasa qadhanya di malam hari. Berikut niat puasa ganti Ramadan atau qadha puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Aturan Pelaksanaan Puasa Ganti Ramadan

Berikut sejumlah aturan yang perlu diketahui dalam melaksanakan puasa ganti Ramadan atau qadha puasa Ramadan.

1. Puasa ganti Ramadan atau qadha puasa Ramadan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan, sebagaimana tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

2. Pelaksanaan puasa ganti atau qadha puasa Ramadan tidak harus dilakukan secara berurutan, karena tidak ada dalil yang menyatakan qadha puasa harus berurutan. Berikut sabda Rasulullah SAW.

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ

Artinya: Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).

3. Penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha puasa Ramadan sampai tiba Ramadan berikutnya, tanpa halangan yang sah, maka hukumnya haram dan berdosa. Namun, jika penangguhan tersebut diakibatkan sakit yang selalu menghalanginya, maka tidaklah berdosa.

4. Orang yang meninggal dunia sebelum memenuhi kewajiban qadha puasa Ramadan, artinya mempunyai tunggakan utang kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, pihak keluarga wajib memenuhinya.

5. Jika berada dalam kondisi tidak mengetahui atau lupa jumlah hari untuk melakukan puasa ganti atau qadha puasa Ramadan, alangkah baiknya menentukan jumlah hari yang paling maksimum. Kelebihan hari qadha puasa lebih baik daripada kurang. Kelebihan hari qadha tersebut akan menjadi ibadah sunnah yang tentunya memiliki nilai tersendiri.

(kny/imk)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial