Fenomena 'pemburu Koin Jagat' terjadi di Jakarta dan daerah lainnya. Koin ini diburu karena bisa ditukarkan dengan uang rupiah. Namun, polisi mewanti-wanti agar warga tak merusak fasilitas publik.
Di Jakarta, sejumlah warga mulai dari usia anak hingga dewasa mencari Koin Jagat di trotoar Jalan HM Saleh Ishak, Jakarta Pusat. Mereka membuka aplikasi Jagat dan mencari titik keberadaan koin. Ada pula warga yang melihat ke bagian dalam pagar mal.
Salah seorang anak, yakni A, datang bersama teman-temannya dari Salemba, Jakarta Pusat. Dia mengaku belum berhasil mendapatkan Koin Jagat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, mendapatkan koin ini cukup sulit, namun dia dan teman-temannya akan terus mencari koin karena ingin mendapatkan hadiahnya.
"Dari Salemba ini, belum dapet, susah, waktu itu dalem rumah orang. Nanti mau ke Kota Tua, siapa tahu dapet. Lumayan kalau dapet, buat jajan," ucapnya kepada wartawan.
Sementara anak lainnya, yakni H, datang dari Jagakarsa, Jakarta Selatan, bersama teman-temannya. Dia mengaku mengetahui Koin Jagat dari TikTok. Dia juga mengaku termotivasi karena melihat sejumlah orang berhasil mendapatkan Koin Jagat.
"Ini dari aplikasi TikTok, di FYP-FYP pada nyari Koin Jagat. Iya udah pernah lihat ada yang dapet," katanya kepada wartawan.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga ikut berburu Koin Jagat. Salah satunya Aji (25), dia dan temannya datang dari Cilincing, Jakarta Utara, untuk memburu Koin Jagat.
"Iya lagi CFD, terus kan lihat juga udah jam 08.00, nah paling deket tuh di sini (Mal Grand Indonesia)," kata Aji.
Aji mengaku penasaran akan permainan ini, tetapi ia belum berhasil mendapatkan Koin Jagat.
"Belum, belum pernah dapet, baru lihat juga di TikTok, cuma ikut-ikutan aja. Penasaran hadiahnya, kan lumayan tuh minimal Rp 300 ribu, bukan Rp 50 ribu," ucapnya.
Salah seorang warga bernama Tangguh (26) asal Tanah Abang, Jakpus mengaku sudah lima hari terakhir mencari Koin Jagat. Dia mencari koin sampai ke kawasan SCBD, Jakarta.
Dari cerita temannya yang pernah dapat hadiah senilai Rp 10 juta yang didapatkan di GBK, dia makin serius mencari koin. Bahkan dia mengaku pernah menghabiskan waktu 5 jam untuk mencari koin.
"Nyarinya itu baru 5 hari, tapi lama, kadang 3 jam, 4 jam, 5 jam. Kemarin (paling lama) di GBK, itu 5 jam, sudah dapat 7 clue, tapi nggak dapet apa-apa, susah banget," ucapnya kepada wartawan.
Fenomena ini terjadi di Bali hingga Surabaya. Lantas, bagaimana imbauan pihak terkait terkait fenomena ini? Baca halaman selanjutnya.
Fasilitas Publik Rusak
Foto: Orang-orang mencari koin jagat di Jakarta (Fawdi/detikcom)
"Sudah (monitor tren berburu koin tersebut)," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara.
Permainan viral ini membuat warga mencari keberadaan koin yang bisa ditukarkan dengan rupiah. Distamhut Jakarta memasang pembatas mencegah tanaman rusak.
"Kita sudah antisipasi. Silakan bermain tetapi tidak merusak taman. Seperti di Tebet Eco Park kita sudah antisipasi dengan memasang line," jelasnya.
Pengelola GBK Keberatan
Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, menjadi salah satu lokasi 'berburu' permainan Koin Jagat yang viral di media sosial. Pengelola GBK mengaku keberatan.
"Kami sangat berkeberatan dengan kejadian pencarian koin dari aplikasi tersebut di seluruh kawasan GBK karena telah mengakibatkan kerusakan fisik sarana dan prasarana di dalam kawasan GBK dan kemungkinan munculnya potensi kerawanan sosial," kata Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia kepada wartawan, Minggu (12/1).
Hadi menerangkan pihaknya sudah menghubungi tim 'Jagat Apps'. Dia menyebut Jagat Koin tidak pernah berkoordinasi atau meminta izin ke pihak GBK terkait area penerapan lokasi.
"Kami sudah berhasil menghubungi tim Jagat Apps. Satu, Jagat koin tidak pernah berkoordinasi atau meminta ijin menggunakan kawasan GBK sebagai area penerapan aplikasi mereka," kata Hadi.
Tim keamanan GBK kini melakukan patroli untuk mencegah kerusakan. Pihak GBK juga akan memberikan imbauan dan teguran secara persuasif.
Tiang Lampu hingga Taman di GBK Rusak
Gara-gara tren itu, sejumlah fasilitas di GBK rusak. Hadi mengimbau kegiatan mencari koin Jagat dihentikan agar tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih parah
"Beberapa kerusakan sudah terjadi di GBK antara lain: kerusakan tiang lampu, paving dibongkar, kerusakan tanaman atau taman," ujar Hadi.
Hadi menyebut tren mencari koin adalah kegiatan kurang produktif.
"(Tren cari koin) mengganggu pengunjung lain yang berkegiatan positif di GBK, serta mengurangi potensi kerawanan sosial," lanjutnya.
Dia meminta pemilik aplikasi Jagat untuk men-take down koin virtual di seluruh area GBK. Hadi meminta ke pemilik aplikasi agar kawasan GBK bebas dari koin virtual. Dia menyebut hal itu untuk menghindari kerusakan di area GBK.
"Kami telah meminta pihak pemilik aplikasi untuk melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan take down koin virtual di seluruh area GBK melalui sistem apps mereka," katanya.
Polisi Imbau Warga Tak Rusak Fasilitas Publik
Foto: Aryo Mahendro/detikBali
"Kami sudah komunikasi dengan rekan-rekan Kapolres untuk tetap terus memantau perkembangan situasi dari informasi yang beredar di masyarakat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Ade Ary menyebut pihaknya mendapati informasi adanya perusakan fasilitas oleh mereka yang bermain Koin Jagat. Namun dia mengatakan hingga kini belum ada laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan terkait perburuan harta karun tersebut.
"Kami mendapat informasi juga bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, nah ini tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam. Apabila nanti ada pihak yang merasa dirugikan, tentunya wajib kami tindak lanjuti," ujarnya.
Ade Ary mengimbau kepada masyarakat yang ikut bermain untuk menjaga ketertiban. Dia meminta mereka tidak merusak fasilitas atau mengganggu situasi keamanan dan ketertiban.
"Kami imbau agar melakukan kegiatan tersebut dengan baik, ramah lingkungan, tidak merugikan orang lain, dan tidak merusak," imbuhnya.
Imbauan Pj Gubernur Jakarta
Foto: Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi (Brigitta Belia/detikcom)
Mulanya Teguh menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Satpol PP dan dinas terkait untuk menjaga Fasum agar tidak dirusak mengejar koin jagat. Dia mengaku arahan sudah diberikan sejak dua hari lalu.
"Sejak dua hari lalu sejak isu itu merebak, saya sudah memberikan arahan, khususnya Kepala Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk mengantisipasi," kata Teguh di Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).
Teguh menuturkan Satpol PP sudah bergerak menjaga fasum yang dijadikan lokasi permainan koin jagat. Dia meminta wali kota dan dinas terkait memberi arah kepada jajarannya untuk mengantisipasi kerusakan fasum.
"Dan kemudian sudah dilakukan langkah-langkah antara lain Satpol PP sudah menjaga fasum-fasum yang kemungkinan di situ dijadikan katakanlah area untuk mencari koin jagat. Untuk Dinas Pertamanan dan juga wali kota juga mengajarkan jajaran terkait itu," ucapnya.
(rdp/lir)