Jakarta -
APRIL Group, produsen kertas PaperOne yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang tidak hanya fokus pada kegiatan produksi tetapi juga berkomitmen pada pelestarian hutan.
Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, perusahaan ini menjalankan berbagai program konservasi dan restorasi hutan termasuk inisiatif Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang dimulai pada tahun 2013.
Selama satu dekade, RER telah menjalankan berbagai upaya dalam menjaga dan memulihkan kawasan seluas lebih dari 150,693 hektare atau setara dengan dua kali luas negara Singapura. Mulai dari perlindungan terhadap habitat alami hingga pelestarian satwa liar yang hidup di Semenanjung Kampar, Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berjalannya aksi restorasi ini tak lepas dari komitmen APRIL pada penyelenggaran COP21 di Paris pada 2015 yang mengumumkan investasi dana sebesar 100 juta dolar US untuk upaya konservasi dan restorasi RER selama 10 tahun.
Komitmen tersebut kembali diperkuat dengan 1 dollar per tonne atau investasi sebesar 1 dolar AS untuk setiap ton serat tanaman yang dipanen setiap tahunnya pada 2021, dalam komitmen keberlanjutan satu dekade perusahaan, APRIL2030. Hingga tahun 2023, pendanaan ini telah menghasilkan sekitar 35 juta dollar AS untuk mendukung program konservasi dan restorasi perusahaan.
Kemajuan Restorasi di Kawasan RER
Menurut Laporan Kemajuan RER 2023, kawasan RER di Semenanjung Kampar menjadi rumah bagi 893 spesies flora dan fauna yang terdiri dari78 spesies mamalia, 318 spesies burung, 106 spesies amfibi dan reptil, 201 spesies pohon, 90 spesies ikan dan 100 spesies serangga (odonata).
Dari total tersebut, sebanyak 41 spesies di antaranya merupakan spesies dengan kategori rentan, 21 spesies terancam dan 13 spesies kritis menurut daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Terdapat pula 119 spesies yang dilindungi oleh CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Satwa dan Tumbuhan Liar yang Terancam Punah), dan 101 spesies yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai prioritas konservasi.
Masih dari laporan yang sama, salah satu situs paling terdegradasi di area RER, Makmur, mulai menunjukkan kemajuan dengan tingkatan tutupan kanopi hutan yang semakin rapat, yang menyediakan habitat bagi keanekaragaman hayati, dan memperkaya situs dengan spesies pohon langka atau terancam punah.
Selain itu, RER juga berkomitmen dalam menjaga kelembaban gambut di kawasannya di Semenanjung Kampar lewat penutupan kanal yang berkontribusi dalam meminimalisir ancaman kebakaran dan potensi emisi karbon
Kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) di Semenanjung Kampar Foto: April Group
RER telah membangun 87 bendungan yang berhasil menutup 28 kanal dengan total panjang mencapai 148,6 km dan membantu menyediakan air untuk lahan gambut seluas 9,359 hektare. Dalam 10 tahun, RER telah mencapai 72% dari target penutupan kanal ini.
Dalam mendukung penelitian lahan gambut, pada 2021 RER telah menyelesaikan pembangunan Eco-Research Camp, di Semenanjung Kampar. Eco-Research Camp menyediakan tempat bagi para ilmuwan untuk mempelajari keanekaragaman hayati, melakukan survei satwa liar, dan berpartisipasi dalam upaya restorasi dilanskap rawa gambut tropis di Indonesia.
RER juga berinvestasi pada pembangunan infrastruktur pos jagawana untuk meningkatkan perlindungan kawasan RER serta memberikan akses yang lebih baik bagi para peneliti yang melakukan riset. Baru-baru ini, RER menyelesaikan pembangunan Pos Sangar, yang menjadi pos jagawana keempat di dalam kawasan hutan RER.
"Melalui RER, komitmen APRIL terhadap upaya konservasi hutan diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi alam, iklim, dan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan," kata Nyoman Iswarayoga, Head of External Affairs & RER Communications, APRIL Group.
(akn/ega)