Jakarta -
Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri mengukuhkan Pataka Daksha Prasastya. Daksha Prasastya bermakna keahlian dan keunggulan yang terpuji.
Pengukuhan Pataka Daksha Prasastya berlangsung saat Penutupan Rapat Koordinasi Pembina fungsi (Rakorbin) SDM dan PNS Polri Tahun Anggaran 2024. Ini adalah kali pertama SSDM Polri memiliki pataka sendiri.
"Daksha menggambarkan kemampuan, ketangkasan, dan kecerdasan. Sementara Prasastya melambangkan sifat yang terpuji. Dua kata ini menyatu menjadi semangat besar untuk mencetak anggota Polri yang tidak hanya piawai dalam tugas, tetapi juga selalu berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa," terang Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irjen Dedi menuturkan pengukuhan pataka ini semakin meneguhkan komitmen SSDM Polri untuk terus mencetak SDM Polri yang tangguh, cekatan, dan berintegritas tinggi dalam mengemban tugas-tugas kepolisian. Untuk terus memotivasi agar terus berprestasi, lanjut Irjen Dedi, SSDM Polri juga memberikan apresiasi kepada personel berprestasi contohnya atlet-atlet Polri peraih medali di PON XXI Aceh-Sumut beberapa waktu lalu.
"Bibit SDM unggul itu tidak hanya kita cari, tapi juga kita rawat dan bina. Contohnya di bidang olahraga, bapak Kapolri meresmikan Komite Olahraga Polri (KOP) sebagai wadah bagi para Polisi yang memiliki bakat dan prestasi di bidang olahraga guna memastikan pembinaan dan penjaminan hak-hak atlet Polri yang berprestasi," jelas mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini.
Ia mengungkapkan SSDM Polri siap mencetak generasi-generasi Polri yang unggul, berintegritas, dan adaptif, guna mewujudkan Indonesia emas 2045, dengan semangat Daksha Prasastya. Untuk diketahui SSDM Polri memegang peran strategis dalam tata kelola SDM Polri yang berjumlah 481.935 personel dan tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan di berbagai wilayah yang luas dan beragam, SSDM memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap anggota Polri dilengkapi dengan keterampilan, integritas, dan kemampuan yang diperlukan dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Jumlah personel yang besar ini memerlukan manajemen SDM yang kuat dan berfokus pada pengembangan potensi individu, sehingga setiap personel dapat memberikan kontribusi maksimal dalam melayani masyarakat dan bangsa.
Pataka ini menjadi pengingat akan tanggung jawab besar SSDM dalam memastikan bahwa setiap anggota Polri di setiap penjuru negeri perlu memiliki keunggulan dan sikap terpuji dalam menjalankan tugasnya. Sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, SDM Polri yang unggul merupakan kunci dalam menciptakan stabilitas dan keamanan nasional, yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya kemajuan bangsa.
Dengan Pataka Daksha Prasastya sebagai simbol utama, SSDM Polri berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak personel Polri yang siap menjawab tantangan zaman dan membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. SSDM Polri berkomitmen untuk terus memastikan bahwa keahlian, keunggulan, dan integritas tertanam dalam setiap insan Polri, selaras dengan visi pemerintah mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Makna Pataka Daksha Prasastya yang dijabarkan Irjen Dedi dikuatkan dengan penjelasan ahli linguistik dari Universitas Indonesia, Atin Fitriana. Atin menyebut makna Daksha Prasastya berarti terampil dan terpuji.
"Pemaknaan kata Daksha Prasastya tidak terbatas pada makna keahlian dan keunggulan saja karena Daksha juga dapat berarti mampu, aktif, cekatan, terampil, pandai dan Prasastya dapat berarti terpuji," terang Dr. Atin Fitriana dalam keterangannya, dikutip dari rilis SSDM Polri.
(aud/fas)