Para Tokoh Bangsa Beri Catatan 100 Hari Prabowo-Gibran
1 month ago
39
Foto
Ari Saputra - detikNews
Selasa, 28 Jan 2025 18:00 WIB
Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming genap 100 hari. Sejumlah tokoh bangsa menyampaikan pesan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Para tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) memberikan pernyataan pers terkait 100 hari Presiden Prabowo di Griya Gus Dur, Jl. Taman Amir Hamzah, Jakarta, Selasa (28/1/2025).
Tokoh bangsa yang berkumpul di antaranya Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas dan Laode M Syarif, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, akademisi Komarudin Hidayat, Karlina Supelli, Ery Seda hingga Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo.
Hadir juga, istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid yakni Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, lalu Omi Komariah Nurkholish Madjid, dan tokoh agama seperti Pendeta Jacky Manuputty, Pendeta Gomar Gultom, dan A Setyo Wibowo, mereka tergabung ke dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB). Para tokoh bangsa yang hadir ingin memberikan pesan kebangsaan di awal tahun 2025 serta sejumlah catatan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
Akademisi Komarudin Hidayat mengatakan, mayoritas rakyat menaruh harapan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran, karena itu dia berharap Presiden Prabowo bisa menuntaskan sejumlah persoalan negara utamanya di bidang penegakan hukum.
Catatan penegakan hukum lainnya disampaikan oleh mantan pimpinan KPK Laode M Syarif (pertama dari kanan). Dia menilai perlunya pemberantasan korupsi khususnya untuk kasus korupsi yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum. Dia mendukung Presiden Prabowo menjadi panglima dalam pemberantasan korupsi.
Mantan Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas mengaku belum bisa mengevaluasi pemerintahan Prabowo-Gibran secara menyeluruh. Namun dia memberikan catatan atas jumlah kementerian di Kabinet Merah Putih yang besar dan belum menunjukkan kinerja yang baik.
Kemudian, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo berpesan agar negara menjalankan tanggung jawabnya memajukan kesejahteraan umum. Dia mengatakan, negara tidak boleh berpaling dari perannya untuk memajukan kesejahteraan umum.
Adapun Alissa Wahid menyampaikan pesan dari para tokoh bangsa kepada pemerintahan Prabowo-Gibran tidak bersifat hitam putih. Dia mengatakan tokoh bangsa memberikan pesan berdasar pada nilai-nilai kebangsaan.