Jakarta -
Dewan penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (12/05), menetapkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di wilayah udara Ukraina pada tahun 2014, yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang jumlahnya hampir 300 orang.
Di antara korban terdapat 196 warga negara Belanda dan 28 warga negara Australia, sebagaimana dinyatakan oleh pemerintah masing-masing dalam pernyataan terpisah. Kasus ini diajukan pada tahun 2022 oleh Australia dan Belanda.
Apa pernyataan Badan PBB mengenai jatuhnya MH17?
Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyatakan bahwa klaim yang diajukan oleh Australia dan Belanda "beralasan secara fakta dan hukum." Dalam pernyataan resminya, ICAO menyebut bahwa "Federasi Rusia telah gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum udara internasional dalam peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada tahun 2014."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Dewan ICAO tidak memiliki wewenang untuk mengatur secara langsung, lembaga ini menetapkan standar penerbangan global yang diikuti secara luas oleh negara-negara anggotanya. Keputusan yang diumumkan pada hari Senin (12/05/25) tersebut menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah ICAO memutuskan perselisihan antara dua negara anggota.
"Keputusan ini merupakan langkah penting dalam mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan serta akuntabilitas bagi seluruh korban penerbangan MH17, beserta keluarga dan orang-orang terkasih mereka," ujar Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, dalam pernyataannya. Ia menambahkan bahwa keputusan ini mengirimkan pesan yang tegas kepada komunitas internasional bahwa negara mana pun tidak dapat melanggar hukum internasional tanpa konsekuensi hukum.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, juga menyambut baik keputusan tersebut. "Kami mendesak Rusia untuk secara terbuka mengakui tanggung jawabnya atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan untuk memberikan reparasi sebagaimana dituntut oleh hukum internasional," ujarnya.
Belanda dan Australia menginginkan agar Dewan ICAO memerintahkan Rusia untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan reparasi, tambah Veldkamp.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Apa tanggapan Rusia?
Pemerintah Rusia menolak keputusan ICAO dan menyebutnya sebagai keputusan yang tidak adil. "Rusia bukan merupakan negara yang terlibat dalam penyelidikan insiden tersebut," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. "Karena itu, kami menolak seluruh kesimpulan yang kami anggap bias."
Rusia secara konsisten membantah keterlibatannya dalam jatuhnya pesawat MH17.
Apa yang terjadi dengan penerbangan MH17?
Penerbangan MH17 milik Malaysia Airlines yang lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pada tanggal 17 Juli 2014, ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina. Kejadian ini berlangsung di tengah konflik bersenjata antara kelompok separatis yang didukung Rusia dan pasukan militer Ukraina.
Pesawat tersebut ditembak menggunakan rudal darat ke udara jenis BUK yang diproduksi di Rusia. Seluruh 298 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden ini. Dua pertiga dari korban merupakan warga negara Belanda, 28 warga negara Australia dan 30 warga negara Malaysia.
Delapan tahun setelah tragedi tersebut, pengadilan Belanda memutuskan secara in absentia bahwa dua pria berkewarganegaraan Rusia dan satu pria berkewarganegaraan Ukraina bersalah atas tuduhan pembunuhan terkait peran mereka dalam serangan tersebut. Pemerintah Rusia menolak mengekstradisi warganya dan menyebut keputusan pengadilan itu sebagai sesuatu yang memalukan.
Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Fika Ramadhani
Editor: Yuniman Farid
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini