KPK yang Melunglai

3 days ago 8

Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kalah melawan Sahbirin Noor (SHB) selaku Gubernur Kalimantan Selatan dalam praperadilan yang digelar di PN Jakarta Selatan. Hakim tunggal dalam sidang yang dilaksanakan pada Selasa (12/11) tersebut menerima sebagian permohonan praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor atau Paman Birin. Dengan demikian, penetapan Sahbirin Noor sebagai tersangka kasus suap dinyatakan tidak sah.

"Dalam pokok perkara. Satu, menerima dan mengabulkan permohonan praperadilan pemohon Sahbirin Noor untuk sebagian," ujar hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Afrizal Hady dikutip dari detikNews (12/11).

Praperadilan ini dilakukan usai Sahbirin Noor mengajukan permohonan praperadilan melawan KPK ke PN Jaksel. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan lapangan sepakbola Kawasan Olahraga Terpadu, pembangunan kolam renang Kawasan Olahraga Terpadu, dan pembangunan gedung Samsat di Kalsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan Sahbirin sebagai tersangka ini diumumkan KPK pada 8 Oktober 2024. Mengutip detikNews, KPK juga sempat menyita uang senilai 13 miliar yang diduga sebagai fee 5 persen atas pengadaan proyek tersebut. Sebelumnya, seperti yang pernah ditulis detikcom, KPK akhirnya kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) ke Kalimantan Selatan pada awal Oktober lalu. OTT ini menjadi gerakan pertama KPK setelah 8 bulan absen.

Namun demikian, meski telah menjerat Sahbirin sebagai tersangka kasus suap, KPK tidak dapat mempertahankan status Sahbirin sebagai tersangka. Hal ini dilihat sebagai tamparan keras terhadap KPK. Sejumlah pengamat mengatakan jika pamor KPK turun. KPK tidak memiliki kekuatan sebesar dulu dalam mengungkap kasus korupsi? Benarkah demikian? Apa penyebabnya? Sah kah langkah KPK untuk melanjutkan kasus suap ini tanpa tersangka? Menghadirkan Wakil Redaktur Pelaksana detikNews dan Akademisi Hukum Universitas Trisakti Yenti Ganarsih, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

Beralih ke Jawa Tengah, detikSore akan bergabung dengan Redaktur detikJateng untuk mengulas kabar terbaru nasib para peternak sapi perah di Boyolali. Terbaru, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mempetemukan perwakilan pengepul dan peternak susu sapi. Kedua pihak sepakat berdamai buntut aksi viral buang susu hasil produksi. Bagaimana kelanjutannya? Apakah ada peta jalan yang disiapkan untuk menyerap hasil produksi susu para peternak sapi perah di Boyolali? Ikuti laporan selengkapnya dalam Indonesia Detik Ini.

Sementara itu di penghujung acara nanti, detikSore akan menghadirkan Chief Digital Officer InvestasiKu. Kali ini bahasan yang akan didiskusikan adalah investasi berbasis compounding. Bagaimana strateginya? Apa saja keunggulannya? Ikuti analisisnya dalam Sunsetalk jelang matahari terbenam nanti.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/far)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial