Jakarta -
Anggota Polres Bungo, Bripda Seri Santoso, mengenang masa kecilnya di Bungo, Jambi, yang harus menempuh perjalanan panjang untuk ke sekolah. Dia harus berjalan kaki melewati hutan demi sampai di sekolah.
Pengalaman itu yang mendorong Bripda Seri kini mengajarkan membaca, menulis dan menghitung (calistung) kepada anak-anak Suku Anak Dalam. Bripda Seri mengatakan dulu dirinya harus berjalan selama 1,5 jam menuju sekolah.
"Dari jam 5 Subuh, saya mulai berangkat dari rumah sampai ke sekolah jam setengah 7, jalan kaki," kata Bripda Seri dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (15/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripda Seri merasa sedih jika mengingat pengalamannya dulu ke sekolah. Dia mengatakan kondisi sekarang jauh berbeda, dengan adanya jalan yang memudahkan aktivitas warga.
"Ketika saya, zaman dulu, zaman sekolah rasanya dengan sekarang ini menangis seperti itu. Karena zaman sekarang, zaman modern, sudah serba bisa, sudah ada jalan, aktivitasnya sudah bagus. Kalau zaman saya sekolah dulu jalannya belum ada, apalagi di desa saya jalannya tidak ada, cuman jalan hutan jalan tikus, jalan belum ada, lewatnya hutan," imbuh dia.
Selain itu, Bripda Seri menjelaskan julukan Polisi Rimba yang disematkan kepada dirinya karena dia merupakan warga asli Suku Anak Dalam.
"Di balik Polisi Rimba ini kita dari putra asli daerah, orang rimba. Jadi kita dipanggil Polisi Rimba, karena kita mengayomi khususnya warga Suku Anak Dalam yang di rimba-rimba," kata Bripda Seri.
Salah satu bentuk pelayanan Bripda Seri kepada Suku Anak Dalam di Bungo yaitu dengan mengajarkan anak-anak untuk membaca dan menulis. Aktivitas ini mendapatkan dukungan para orang tua dari anak-anak tersebut.
"Alhamdulillah orang tua sangat senang sekali diajarkan menulis dan membaca," kata Bripda Seri.
Bripda Seri berharap lebih banyak warga Suku Anak Dalam yang dapat mengakses pendidikan tinggi. Selain itu, dia juga berharap mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih layak, dengan peningkatan kesejahteraan dan peluang yang lebih besar di masa depan.
"Harapan saya, semoga adanya seperti saya ini, semoga adik-adik saya lebih semangat lagi mengikuti jejak saya dan adik-adik saya menjadi orang seperti saya, menjadi guru, dokter dan sebagainya," kata Bripda Seri.
Bripda Seri Ajarkan Calistung
Bripda Seri mengajar calistung untuk anak-anak Suku Anak Dalam di Kampung Kelukup, Desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. Sebagai putra daerah, Bripda Seri merasa punya tanggung jawab untuk membantu dan mencerdaskan warga di tempatnya bertugas.
Oleh sebab itu, Bripda Seri sejak tahun 2022 terjun langsung mengajarkan calistung kepada anak-anak sekitar tempat dirinya tinggal. Dia juga memberi edukasi terkait pentingnya anak-anak agar berpendidikan baik.
"Alhamdulillah di warga saya semenjak saya menjadi anggota Polri, sudah banyak sekarang yang sudah sekolah, kurang lebih yang SD sudah 20-an orang, yang SMK sudah 4 orang, SMP 2 orang," kata Seri dalam wawancara dengan detikcom, Rabu (9/10).
Bripda Seri biasa mengajar di sela-sela atau setelah dirinya lepas tugas, dan anak-anak telah selesai sekolah, biasanya sore hari. Menurutnya, ada sekitar 15 anak-anak yang kerap ikut belajar calistung di sebuah bangunan milik Pemda setempat yang dimanfaatkan.
"Pas mereka yang SD-SMP, mereka begitu pulang dari sekolah, sorenya kita ajar mereka membaca, kita ajar menulis," ucapnya.
Dia mengaku seringnya sendiri ketika mengajar anak-anak Suku Anak Dalam tersebut. Tapi tak jarang ada juga Bhabinkamtibmas dan LSM yang sukarela membantu mendampinginya mengajar. Menurutnya, dalam kurun waktu seminggu dia bisa mengajar 3 sampai 4 kali.
"Itu (mengajar) seminggu 3-4 kali, karena kan ini warga anak dalam ini ndak bisa kita paksakan, nanti kalau mereka waktunya mood mau belajar kita nanti dipanggil 'ayo Pak Seri kita belajar', baru kita ajar. Kalau kita paksakan mereka nanti tidak mau, jadi kadang-kadang seminggu 4 kali, kadang-kadang 3 kali," jelasnya.
Bripda Seri bersyukur bahwa kegiatan sosialnya itu didukung dan dibantu oleh Polres Bungo. Menurutnya, alat-alat belajar seperti buku, pensil hingga papan tulis selalu dibelikan oleh Polres Bungo.
"Kalau yang membiayai untuk papan tulis sama-sama buku, pensil, penanya dari Polres Bungo. Alhamdulillah kita dibantu oleh Polres Bungo untuk alat-alat belajar mereka," ujar Seri.
(knv/aud)