Jakarta -
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menpera) Maruarar Sirait menemui Jaksa Agung ST Burhanuddin membahas lahan untuk perumahan. Burhanuddin mengatakan, Kejaksaan Agung akan mendukung Kemenpera dengan menyerahkan tanah sitaan dari kasus korupsi untuk program pembangunan rumah.
"Hari ini kami mendapat kunjungan kehormatan dari Bapak Menteri Perumahan Rakyat. Ini ada struktur baru yang tadinya Perumahan Rakyat itu di PUPR dan beliau mengambil cerita ada tugas yang harus dilakukan oleh beliau (Maruarar) untuk pembangunan sekitar 3 juta rumah. Dan ini memang memerlukan suatu support bersama dan ini tugas-tugas kita bersama," kata Burhanuddin kepada wartawan di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Dia mengatakan Kejagung memiliki tanah-tanah sitaan yang akan disinergikan dengan Kemenpera untuk pembangunan rumah. Hal itu pun per hari ini sudah dimulai untuk kejelasan berapa hektare yang akan diserahkan Kejagung untuk pembangunan rumah rakyat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kebetulan di kami, di Kejaksaan itu kita punya tanah-tanah sitaan dan kita akan sinergikan bagaimana tanah-tanah ini bisa digunakan untuk kepentingan rakyat. Dan tentunya memerlukan mekanisme dan waktu yang untuk penyelesaiannya," tuturnya.
"Kita sudah memulainya, hari ini kita memulainya dan Insyaallah tidak terlalu lama lagi kita ada kejelasan berapa hektare yang dapat kami serahkan kepada Bapak Menteri perumahan Rakyat. Dan saya juga mengharapkan nanti support dari teman-teman agar tidak hal-hal dan terjaga semua," tambahnya.
Burhanuddin mengatakan Kejagung juga akan mengabulkan permintaan Maruarar untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan, pengadaan, pembangunan perumahan rakyat.
"Kemudian, dan juga tadi disampaikan oleh beliau, yang kedua adalah permintaan beliau kami nanti di dalam pelaksanaan pengadaan atau apa pun di dalam Perumahan Rakyat itu kita akan dampingi. Kejaksaan akan memberikan pendampingan dalam pengadaan apa pun, terutama khususnya nanti di dalam pembuatan perppu. Kemudian perundang-undangan yang ada, semua nanti akan kami support dari kejaksaan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Maruarar mengucapkan terima kasih atas diterimanya audiensi bersama untuk membahas pembangunan rumah rakyat.
"Terima kasih, Pak Jaksa Agung dan jajaran yang kami hormati. Pertama-tama, kami ucapkan banyak terima kasih karena waktu pelantikan kemarin. Saya mohon waktu untuk audiensi, langsung diterima hari ini. Dan saya sangat terima kasih dengan keterbukaan dan gerak cepat dari jajaran kejaksaan," ucapnya.
Maruarar mengatakan langkah cepat mendatangi Kejagung hari ini untuk segera membangun perumahan rakyat berdasarkan tugas dari Presiden Prabowo. Yakni membahas untuk solusi di tengah keterbatasan anggaran untuk memanfaatkan lahan-lahan sitaan.
"Kemudian yang kedua memang betul saya mendapat tugas dari Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Wakil Presiden Pak Gibran untuk bergerak cepat untuk perumahan rakyat ini. Jadi bagaimana solusinya di tengah keterbatasan anggaran yang ada, kita bisa memanfaatkan lahan-lahan sitaan dari para koruptor untuk digunakan untuk rakyat," jelasnya.
"Dan itu cukup banyak yang ada di daerah strategis atas penjelasan Pak Jaksa Agung dan jajaran di sekitar Jabotabek ya Pak Jaksa Agung. Dan kita juga mendapatkan dukungan bagaimana info cara berikutnya supaya itu juga legal dengan berkoordinasi dengan Ibu Menteri Keuangan dan juga dengan Ditjen Kekayaan Negara. Nanti kami akan segera minta waktu dengan Ibu Menteri Keuangan supaya prosesnya bisa berjalan dengan cepat," tutupnya.
(yld/yld)