Kapolri Ungkap Mayoritas Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Ingin Relokasi

2 months ago 29

Kupang -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendengar aspirasi dari masyarakat yang terdampak posko pengungsian bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Para pengungsi siap mengikuti program pemerintah untuk relokasi rumah.

Kedatangan Kapolri dan rombongan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah pusat responsif menangani para korban yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi.

"Dan tentunya kami juga tadi sempat menanyakan ke masyarakat terkait dengan keinginan mereka, apakah mereka ingin kembali ataukah mengikuti program pemerintah untuk relokasi, berbagai macam namun sebagian besar menginginkan untuk relokasi," kata Kapolri usai peninjauan posko pengungsi, Senin (18/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Kapolri menyampaikan masyarakat ingin tempat relokasinya itu tidak jauh dari kebun dan peternakan. Warga ingin beraktivitas kembali seperti biasa.

"Namun demikian menginginkan agar tempat relokasinya tidak jauh dari kebun, tempat ternak atau tempat biasa mereka menanam sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," ujar Kapolri.

Kapolri juga menyampaikan agar bupati bisa membantu mempercepat proses pencarian tanah. Setelah itu, pemerintah pusat akan melakukan pembangunan.

"Kemudian pemerintah pusat akan segera melakukan pembangunan dan harapan kita masyarakat adik-adik juga bisa segara beraktivitas normal," ujar Kapolri.

Lokasi pertama yang dikunjungi Kapolri pada hari ini adalah Posko Pengungsian Konga. Di sini terdapat 1.437 jiwa yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas.

Di posko ini terdapat fasilitas berupa 7 tenda pengungsian, 15 unit MCK, 1 dapur umum hingga 25 kendaraan pendukung. Selain itu ada pula posko trauma healing dan posko kesehatan.

Saat mengunjungi posko kesehatan, wajah Kapolri tampak menunjukkan keprihatinan. Dia menghampiri dan berbincang dengan seorang anak yang terluka dan masih dalam perawatan petugas.

Kapolri juga tampak menjenguk seorang balita yang masih dalam perawatan. Dia menyemangati orang tua balita tersebut agar tetap tabah di tengah musibah.

Di lokasi, Jenderal Sigit juga berinteraksi dengan anak-anak di Posko trauma healing. Jenderal Sigit mengajak mereka semua bernyayi sebagai bentuk menyemangati dan melupakan sejenak musibah yang mereka alami.

Di lokasi, Jenderal Sigit juga mengecek posko kesehatan serta memberikan bantuan secara simbolis kepada warga. Kapolri membawa bantuan mulai dari selimut hingga pakaian, sembako, susu, popok dan pembalut, hingga obat-obatan.

Selain ke Posko Pengungsian Konga, Jenderal Sigit juga rencananya akan mengunjungi Posko Pengungsian Bokang dan Lewolaga.

Di Lewolaga Terdapat jumlah pengungsi sebanyak 1.192 jiwa yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas. Di sini terdapat fasilitas berupa 18 ruang kelas yang digunakan untuk tempat tinggal, 2 dapur umum, 1 posko kesehatan, 1 posko trauma healing, 6 tenda ruang belajar, 7 unit MCK dan 10 kendaraan pendukung.

Sementara di Bokang, terdapat jumlah pengungsi sebanyak 572 jiwa yang terdiri dari 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 disabilitas. Di sini terdapat fasilitas berupa 4 tenda pengungsian, 1 dapur umum, 1 posko kesehatan, 1posko trauma healing, 3 tenda ruang belajar, 6 unit MCK dan 4 kendaraan pendukung.

Turut mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yakni Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo, Astamaops Komjen Verdianto Bitticaca, Dankorbrimob Komjen Imam Widodo, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho hingga Kapusdokkes dr. Irjen Asep Hendradiana.

(knv/hri)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial