Jakarta -
Calon presiden dari partai Republik, Donald Trump telah memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat, mengalahkan Kamala Harris, capres Partai Demokrat.
Kemenangan Trump ini diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu (6/11). Kemenangan ini mengembalikannya ke Gedung Putih setelah kampanye yang panjang dan melelahkan, yang membuat Trump berhasil melewati dua upaya pembunuhan dan satu hukuman pidana.
Dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), Trump kini telah meraih 277 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala meraup 224 suara elektoral.
Dengan angka tersebut, Trump akan kembali ke jabatan tertinggi negara itu, empat tahun setelah memicu penyerbuan massa ke gedung Capitol AS, sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan kekuasaan karena ia menolak menerima hasil pemilihan umum tahun 2020, yang membuatnya kalah dari Presiden Joe Biden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump, 78 tahun, akan menjadi mantan presiden kedua dalam sejarah AS, yang memenangkan kembali Gedung Putih setelah kalah dalam pemilihan ulang saat menjabat -- Grover Cleveland adalah yang pertama. Trump sekarang seusia dengan Biden saat Biden menjadi presiden tertua dalam sejarah AS yang dilantik.
Trump telah mengklaim "kemenangan yang luar biasa" saat berpidato di depan para pendukungnya pada Rabu (6/11) dini hari waktu setempat, setelah dirinya unggul atas rivalnya, Kamala Harris, dalam pilpres. Trump berjanji untuk membantu menyembuhkan Amerika.
Dalam pidatonya pada Rabu (6/11) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu AS. seperti dilansir CBS News, Rabu (6/11/2024), Trump menyebut dirinya menyongsong "era keemasan Amerika".
"Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk menjadikan Amerika hebat kembali," cetus Trump.
Para pempimpin dunia pun langsung mengucapkan selamat kepada Trump yang memenangi pilpres Amerika Serikat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia siap bekerja sama dengan Trump "dengan rasa hormat dan ambisi seperti yang telah kami lakukan selama empat tahun".
Dalam sebuah posting di media sosial X, Macron mengatakan bahwa hubungan dengan Trump, akan "mempertimbangkan keyakinan Anda, dan keyakinan saya", dengan menambahkan: "Untuk lebih banyak perdamaian dan kemakmuran."
Perdana Menteri India Narendra Modi turut mengucapkan selamat, seraya menambahkan bahwa ia berharap dapat bekerja sama dengan Trump.
"Selamat yang sebesar-besarnya, sahabat saya @realDonaldTrump, atas kemenangan pemilu bersejarah Anda," tulis Modi di platform media sosial X. "Seiring dengan keberhasilan Anda di masa jabatan sebelumnya, saya berharap dapat memperbarui kerja sama kita," tulisnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengucapkan selamat kepada Trump atas "kemenangannya yang mengesankan". Dia berharap kepresidenan Trump akan membuat "perdamaian yang adil di Ukraina lebih dekat."
Lalu apakah Indonesia bisa mendapatkan keuntungan lebih dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS? Saksikan pembahasan lengkapnya hanya di program detikPagi edisi Kamis (07/11/2024).
Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.
"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"
(vrs/vrs)