Dari Washington DC, Prabowo Pimpin Rapat Bahas Warga Korban Erupsi Lewotobi

4 days ago 6

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat melalui video conference bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Dalam rapat ini, Prabowo meminta kabar perkembangan dari bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, NTT.

Prabowo memimpin rapat di sela-sela kunjungan kenegaraannya di Washinton DC, Amerika Serikat (AS). Prabowo turut didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Saya ingin diberi update bagaimana tentang keadaan bencana di Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, NTT. Mohon saya diberi update, silakan," ujar Prabowo saat rapat, sebagaimana siaran pers dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (12/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan Prabowo ini langsung dijawab oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Dia menyampaikan bahwa tim gabungan yang meliputi BNPB, Kementerian Sosial, TNI, Polri, serta pemerintah daerah telah berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi sejak erupsi pertama yang terjadi pada 3 November dini hari.

"Lebih dari 13 ribu warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari dampak erupsi. Tadi pagi kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dipimpin oleh Bapak Wapres dan sejak erupsi tanggal 3 dini hari yang lalu, BNPB, Kemensos, TNI, Polri, Pemda juga telah langsung melakukan penyelamatan dan evakuasi warga," jelas Suharyanto.

Di tengah kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Prabowo Subianto tetap memantau kondisi dalam negeri, terutama terkait bencana alam yang terjadi di Indonesia. Pada Selasa, 12 November 2024, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, atau pukul 22.00 WIB, Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas melalui video conference dengan beberapa jajaran Kabinet Merah Putih.

"Pak Presiden berkali-kali menegaskan tadi, di awal, di tengah, juga di akhir, bahwa pemerintah pusat harus hadir menyelamatkan warga, melayani warga sebaik-baiknya, dan juga segera melakukan rehabilitasi, rekonstruksi, dan pemulihan ekonomi masyarakat. Jadi itu ditegaskan berkali-kali oleh Pak Presiden," ungkap Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno usai rapat di gedung BNPB, Jakarta, Selasa (12/11/2024) malam.

Dari Washington DC, Presiden Prabowo memimpin rapat video conference soal penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)Dari Washington DC, Presiden Prabowo memimpin rapat video conference soal penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain itu, Pratikno juga mengungkap Prabowo meminta agar pemerintah dapat bekerja kompak dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores, NTT kali ini.

"Tadi diarahkan oleh Bapak Presiden agar kami bekerja kompak, pemerintah pusat harus hadir ke menangani korban bencana dan benar-benar kita harus bekerja kompak dan meninjau ke lapangan secara bergantian agar kita bisa mengecek bahwa penanganan berjalan dengan baik," jelas Pratikno.

Dia juga menyebut Prabowo meminta informasi perkembangan terkini soal kondisi tempat Gunung Lewotobi Laki Laki erupsi. Pratikno menyampaikan saat ini pemerintah terus berupaya melakukan rehabilitasi hingga rekonstruksi terhadap warga korban terdampak.

"Tadi juga kami laporkan juga tentang bagaimana penanganan pasca bencana. Jadi, walaupun bencana belum selesai, tetapi rehabilitasi, rekonstruksi juga sudah disiapkan, termasuk pembangunan perumahan, pemukiman juga sudah disiapkan dan Pak Menko Pemas (Pemberdayaan Masyarakat) juga menyampaikan tentang bagaimana kita mendukung pemulihan ekonomi masyarakat," tutur Pratikno.

"Karena Pak Presiden ingin memperoleh update juga, karena beliau merasa berada di luar negeri sementara mendapatkan berita tentang adanya bencana. Saya bisa membayangkan beliau tentu saja tidak tenang gitu ya. Oleh karena itu beliau ingin mendengarkan secara langsung laporan dari Pak," pungkasnya.

(dnu/dnu)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial