Jakarta -
Akan ada sejumlah fenomena astronomi yang terjadi dan mewarnai langit malam di sepanjang bulan November 2024. Mulai dari Supermoon, Bulan Purnama "Beaver Moon", elongasi timur maksimum Merkurius, hingga hujan meteor Taurids dan Leonids.
Mengutip dari laporan 'Fenomena Astronomi 2024' oleh BRIN, fenomena pertama akan dimulai dari Bulan Baru (New Moon) yang terjadi pada 1 November 2024, lalu akan terjadi fenomena Bulan Purnama "Beaver Moon" sekaligus Supermoon pada 15 November 2024.
Sehari setelahnya, yakni pada 16 November 2024 akan terjadi fenomena elongasi timur maksimum Merkurius. Kemudian pada 17 November 2024 akan terjadi fenomena oposisi Uranus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk fenomena hujan meteor yang pertama yang akan terjadi yaitu hujan meteor Taurids pada 4-5 November 2024. Setelah itu akan terjadi fenomena hujan meteor Leonids pada 17-18 November 2024.
Berikut ini serba-serbi masing-masing fenomena astronomi di bulan November 2024 berdasarkan urutan prakiraan waktu akan terjadinya:
Bulan Baru 1 November 2024
Fase Bulan Baru atau New Moon diprakirakan terjadi pada Jumat, 1 November 2024. Menurut Time and Date, waktunya akan dimulai pukul 19.47 WIB. Fase Bulan Baru adalah kondisi ketika seluruh permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak memantulkan cahaya Matahari. Fenomena ini juga menjadi penanda selesainya satu fase putaran Bulan mengelilingi Bumi.
Hujan Meteor Taurid 4-5 November 2024
Pada Selasa-Rabu, 4-5 November 2024 diprakirakan akan berlangsung fenomena hujan meteor Taurid. Mengutip dari LAPAN BRIN, Taurid adalah hujan meteor kecil yang berlangsung lama dan hanya menghasilkan sekitar 5-10 meteor per jam. Hujan meteor Taurid muncul setiap tahunnya dengan perkiraan waktu kejadian antara September hingga Desember.
Bulan Purnama, Supermoon 15 November 2024
Fase Bulan Purnama di bulan November atau yang dikenal juga dengan sebutan "Beaver Moon (Bulan Purnama Berang-berang)" diprakirakan terjadi pada Jumat, 15 November 2024. Menurut Time and Date, waktu terjadinya di Indonesia akan jatuh pada Sabtu, 16 November 2024 mulai pukul 04.28 WIB.
Fenomena Bulan Purnama ini juga kan menjadi fenomena Supermoon terakhir dari empat Supermoon yang terjadi secara berturut-turut pada tahun 2024. Artinya, saat fenomena ini terjadi Bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Elongasi Timur Maksimum Merkurius 16 November 2024
Fenomena elongasi planet yang akan terjadi di bulan November ini adalah elongasi timur maksimum Merkurius, yakni diprakirakan pada Sabtu, 16 November 2024. Mengutip dari Earth Sky, saat fenomena ini terjadi planet Merkurius akan berpacu menuju elongasi terbesarnya, yakni jarak semu terbesarnya dari Matahari jika dilihat dari langit Bumi.
Oposisi Uranus 17 November 2024
Fenomena oposisi planet yang akan terjadi di bulan November ini adalah oposisi Uranus, yakni diprakirakan pada Minggu, 17 November 2024. Mengutip dari Earth Sky, dalam istilah astronomi, yang dimaksud fenomena Oposisi adalah ketika sebuah planet berlawanan dengan Matahari. Planet-planet ini adalah yang berada di luar orbit Bumi, atau yang disebut "Planet Luar" (Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus).
Hujan Meteor Leonid 17-18 November 2024
Pada Minggu-Senin, 17-18 November 2024 diprakirakan akan berlangsung fenomena hujan meteor Leonids. Mengutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN, titik radian Leonid terletak di konstelasi Leo yang dapat disaksikan sekitar pukul 00.00 tengah malam. Biasanya, hujan meteor Leonid muncul antara awal hingga pertengahan bulan November setiap tahunnya.
(wia/imk)