Jakarta -
Ajudan Presiden Prabowo Subianto telah ditentukan. Empat prajurit terbaik dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri telah ditunjuk.
Pertama yakni Kombes Ahrie Sonta dari Polri, kedua Kolonel Wahyo Yuniartoto dari TNI AD, ketiga Kolonel Anton Pallaguna dari TNI AU dan Letkol Romi Habe Putra dari TNI AL. Mereka berempat nantinya akan membantu kelancaran pekerjaan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada presiden.
Aturan mengenai pelaksanaan ajudan bagi presiden dan wakil presiden tertuang dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 12 Tahun 2016. Dalam Permensesneg itu dijelaskan bahwa ajudan Presiden/Wakil Presiden dan istri/suami Presiden/Wakil Presiden adalah perwira TNI/Polri yang bertugas memberikan dukungan staf dan pelayanan administrasi sehari-hari kepada presiden dan wakil presiden serta kepada istri/suami presiden atau wakil presiden baik selaku kepala negara atau kepala pemerintahan maupun urusan pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedudukan ajudan presiden dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Militer Presiden. Ajudan presiden terdiri dari perwira menengah berpangkat kolonel yang berasal dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU dan berpangkat komisaris besar polisi yang berasal dari Polri.
Berikut empat fakta yang dirangkum detikcom terkait ajudan Prabowo:
1. Profil Kombes Ahrie Sonta
Sosok Kombes Pol Dr Ahrie Sonta N terpilih menjadi ajudan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dari unsur Polri. Dia dikenal sebagai perwira Polri berprestasi.
Terpilihnya Kombes Ahrie sebagai ajudan Prabowo dari unsur Polri dikonfirmasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sudah resmi (Kombes Ahrie Sonta), tinggal tunggu diaktifkan. Mungkin saat ini masih masa orientasi," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit kepada detikcom, Rabu (23/10/2024).
Sigit mengatakan Kombes Ahrie telah menjalani tes dengan enam orang lainnya dari Polri. Setelah melewati proses seleksi ketat, Kombes Ahrie terpilih.
"Beliau saat sudah menjalani tes dengan enam peserta dari Polri dan terpilih beliau," katanya.
Nama Kombes Ahrie Sonta makin dikenal publik saat mengemban jabatan Sekpri Kapolri Spripim Polri. Sebagai sekpri, sehari-hari dia bertugas membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam melaksanakan tugas kedinasan hingga tugas khusus.
Meski dengan segudang kesibukan menjadi Sekpri Kapolri, Kombes Ahrie Sonta tetap aktif menjalankan tugas kepolisian dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Netizen di X mengenalnya sebagai 'polisi penolong masyarakat'.
Empat ajudan Presiden Prabowo dari TNI dan Polri (dok. Istimewa)
Lewat akun X @ahriesonta, dia banyak membantu menuntaskan berbagai persoalan yang diadukan netizen mulai dari kasus-kasus viral, seperti pembunuhan, penipuan, premanisme, KDRT, dan lain-lain. Akun pribadinya itu kerap di-mention netizen ketika ada kasus-kasus yang menjadi sorotan publik.
Kombes Ahrie Sonta menyelesaikan pendidikan PTIK tahun 2009. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan Sespimmen pada 2016 dan Sespimti pada 2024 dengan mendapatkan predikat terbaik matrikulasi penyetaraan.
Kombes Ahrie juga menyelesaikan pendidikan pendidikan akademis S2 dan S3 Ilmu Kepolisian. Dua gelar tersebut diperoleh dengan predikat cumlaude.
Prestasi akademik diraihnya setelah melewati serangkaian pelaksanaan tour of duty atau tugas kewilayahan di jajaran kepolisian wilayah Jawa Timur, Polda Metro Jaya hingga Mabes Polri dan juga pernah ditugaskan dalam operasi kepolisian di wilayah Sulawesi Tengah hingga ke Papua.
Kombes Ahrie Sonta yang menyelesaikan Sespimti Polri pada 2024 memiliki sederet capaian pendidikan baik di dalam maupun luar negeri. Di antaranya Dikjur Pamen SDM Polri, Politie Academy Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analisys By Visual Comparison di Münster Jerman serta di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida, Amerika Serikat.
Saat menjabat Kanit Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada 2018, Kombes Ahrie Sonta dalam dua bulan berhasil mengungkap lebih dari 100 Kg narkotika. Tidak hanya itu dia juga berhasil membongkar operasi sindikat Taiwan yang disita di Perairan Tanjung Berakit Pulau Bintan dengan jumlah barang bukti narkotika mencapai 1,6 ton.
Selain itu, Kombes Ahrie Sonta juga banyak terlibat dalam penanganan peristiwa kejahatan penting di tanah air. Dia juga banyak terlibat dalam satuan tugas khusus (Satgassus), salah satunya dalam Satgassus Nemangkawi yang bertugas menjaga stabilitas Papua dari kelompok kriminal bersenjata.
Pada Juli 2020 lalu, Kombes Ahrie terlihat di publik dalam penangkapan buron kelas kakap Djoko Tjandra di Malaysia. Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali itu diringkus Kabareskrim saat itu, Komjen Listyo Sigit dan jajaran setelah buron selama 11 tahun.
2. Profil Letkol Romi Habe
Letkol (P) Romi Habe Putra menjadi salah satu ajudan Presiden Prabowo Subianto. Letkol Romi berasal dari TNI Angkatan Laut (AL). Berikut ini profilnya.
Dirangkum detikcom, Rabu (23/10/2024), Letkol Romi adalah satu dari 4 ajudan Prabowo dari TNI-Polri. Tiga ajudan Prabowo lainnya adalah Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna dari TNI AU, Kolonel Wahyo Yuniartoto dari TNI AD, dan Kombes Ahrie Sonta dari Polri.
Sebelum menjadi ajudan Prabowo, Letkol Romi menjabat Dan KRI Sultan Hasanuddin-366/Satkoarmada II dan saat ini bertugas di Sopsal. Letkol Romi Habe Putra merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 2002, kelahiran tahun 1981.
Romi menyelesaikan pendidikan Spesialisasi Perwira Pelaut pada 2009. Setelah itu, dia mengikuti pendidikan setingkat Diklapa di Internasional Maritime Officers Course USA 2013.
Kemudian Romi mengikuti Dikmatra-2 tahun 2015 dan Australian Command Staff College tahun 2018. Setelah itu, dia mengikuti Dikmatra-3 TNI AL Angkatan 12 dengan predikat lulusan terbaik.
Selain itu, Romi mengikuti pendidikan pengembangan spesialis. Dia pernah mengikuti QPR & Maintenance Nav Equipt, Operator/On Board Level Maintenance dan Operator Interrogator Trans. CRS, Prancis pada 2007.
Selanjutnya, pria kelahiran Bangkinang tersebut mengikuti Basic Training, STCW Table 2008. Di tahun yang sama, Romi juga mengikuti kursus lain seperti Helicopter Landing Officer & Firefighting Course, Tacticos on Board Refresher Training, Tetral Officer & Operators Training, dan Exocet MM40 ITL 70A B2 Shipofficer di Belanda.
Pada 2011, dia mengikuti kursus perwira peperangan PWO dengan predikat lulusan terbaik. Lima tahun setelah itu, Romi juga mengikuti Maritime Operations Law Course di Australia.
Dalam perjalanan kariernya, Romi pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2016 dalam pemberantasan illegal fishing. Kapalnya menjadi terbanyak menangkap kapal ikan asing ilegal (KRI Sura-802).
Di samping penugasan dalam negeri, Romi kerap mendapatkan penugasan di luar negeri. Dia pernah ditugaskan di Belanda, Jerman, dan Prancis pada 2007 untuk tugas factory training Korvet Sigma. Kemudian bertugas di Teluk Aden Somalia pada 2011 sebagai Liaison Officer CTF 151.
Pada 2014, Romi bertugas di Inggris sebagai Cawak Kapal MRLF. Empat tahun setelahnya, dia mendapatkan tugas belajar Sesko Angkatan sekaligus S-2 di ANU pada 2018 di Australia.
Baca fakta selengkapnya di halaman selanjutnya..