Jakarta -
33 oknum TNI diduga terlibat menyerang warga dan akibatkan satu orang tewas di Deli Serdang, Sumatera Utara. Komisi I DPR meminta agar proses penanganan dilakukan secara transparan.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Partai Demokrat Anton S Suratto menyayangkan peristiwa yang dinilai akan mencoreng citra TNI tersebut.
"Merupakan peristiwa yang sangat disayangkan. Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi, karena dapat mencoreng citra TNI sebagai institusi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat," kata Wakil Komisi I DPR RI dari PD, Anton S Suratto, Minggu (10/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pangdam I Bukit Barisan. Khususnya melakukan mediasi dengan keluarga dari satu orang korban yang tewas.
"Saya mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Pangdam I Bukit Barisan yang sudah melakukan mediasi dengan keluarga korban serta proses penyelidikan yang tengah berlangsung di Pomdam 1 Bukit Barisan, Jadi kita tunggu saja hasilnya," ujarnya.
Dia pun mendorong agar proses hukum berjalan transparan. Sehingga kejadian serupa tak terulang kembali.
"Saya mendorong agar proses hukum berjalan transparan dan tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa TNI tetap menjaga kedisiplinan dan profesionalisme," katanya.
Selain itu, dia mendukung upaya untuk melindungi korban dan memastikan korban luka mendapat penanganan medis.
"Kami juga mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada korban dan memastikan mereka mendapatkan penanganan medis yang baik," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR dari Partai Golkar, Dave Laksono menyerahkan kasus ini kepada proses hukum. "Biar proses hukum yang berjalan," ujar Dave dihubungi terpisah.
Menurut Dave, peristiwa itu perlu diterangkan kepada publik. Sehingga, tidak menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan.
"(Harus) ditelusuri, gimana proses kejadian. Agar ada kejelasan tentang persoalan," ujarnya.
Pengusutan kepada oknum-oknum itu pun harus dibuat transparan. "Agar, ada keadilan yang terlaksana," ujarnya.
Kodam Bukit Barisan Buka Suara
Sebelumnya, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha buka suara terkait insiden penyerangan hingga menewaskan seorang warga sipil di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang diduga dilakukan oleh anggota TNI. Dody menyatakan 33 oknum anggota TNI terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Yang diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang," kata Dody saat konferensi pers di Medan, dilansir detikSumut, Minggu (10/11/2024).
Dody mengatakan semua oknum prajurit itu sudah menjalani pemeriksaan lanjutan di Pomdam I Bukit Barisan. Dody mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
"Sekarang kita masih masa penyelidikan terjadinya perkelahian dengan masyarakat. Jadi sudah ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Kodam dari pihak Pangdam sudah melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Makoyon Armed 2/KS," ucapnya.
Selanjutnya, Dody juga mengatakan bahwa 8 orang korban sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Putri Hijau untuk tindakan medis yang intensif. Dody menyebutkan Pangdam telah bertemu dengan keluarga korban di RS tersebut.
Untuk diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (8/11), sekitar pukul 23.00 WIB. Warga bernama Raden Barus (60) tewas dan belasan orang lainnya yang mengalami luka-luka akibat penyerangan oleh oknum anggota TNI tersebut.
(aik/imk)