Terobosan Teknologi Kesehatan di Indonesia 2024

4 weeks ago 23

Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kesehatan di Indonesia mengalami berbagai perubahan signifikan, terutama dengan semakin luasnya adopsi teknologi digital dan artificial intelligence (AI). Tahun 2024 menjadi tonggak penting, di mana inovasi teknologi kesehatan mulai diterapkan secara lebih masif untuk meningkatkan pelayanan medis dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan. Namun, meskipun banyak kemajuan telah dicapai, tantangan yang ada tidak kalah besar.

Beberapa inovasi terbaru yang menjadi sorotan di tahun ini meliputi; pertama, telemedicine. Pandemi COVID-19 menjadi pemicu utama perkembangan telemedicine di Indonesia. Tahun 2024, penggunaan layanan ini semakin meluas, memungkinkan pasien di daerah terpencil untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Platform, seperti Halodoc dan Alodokter terus meningkatkan fitur mereka untuk memberikan layanan yang lebih personal.

Kedua, AI dalam diagnosis dan pengobatan. Kecerdasan buatan kini digunakan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung, dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, AI juga dimanfaatkan dalam pengembangan obat, mempersingkat proses penelitian, dan pengujian klinis.

Ketiga, wearable technology. Alat pelacak kesehatan, seperti smartwatch dan perangkat medis wearable lainnya menjadi populer di kalangan masyarakat urban. Teknologi ini memungkinkan individu untuk memantau kondisi kesehatan mereka secara real-time, seperti detak jantung, kadar oksigen, dan kualitas tidur.

Keempat, rekam medis elektronik terintegrasi. Sistem SatuSehat yang diinisiasi pemerintah mulai diterapkan di berbagai fasilitas kesehatan. Dengan sistem ini, data kesehatan pasien dapat diakses secara lebih mudah oleh tenaga medis, meningkatkan efisiensi, dan akurasi dalam pelayanan.


Peluang dan Tantangan

Adopsi teknologi kesehatan memberikan sejumlah peluang besar, antara lain; pertama, peningkatan akses kesehatan. Teknologi, seperti telemedicine dan wearable devices memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan layanan kesehatan yang sebelumnya sulit dijangkau.

Kedua, efisiensi operasional. Dengan otomatisasi dan integrasi data, rumah sakit dan klinik dapat mengurangi waktu tunggu pasien dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Ketiga, meningkatkan kesadaran kesehatan. Dengan akses yang lebih luas ke perangkat dan aplikasi kesehatan, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pencegahan penyakit.


Namun, di balik peluang tersebut, terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi. Pertama, kesenjangan digital. Tidak semua masyarakat memiliki akses terhadap perangkat digital atau jaringan internet yang memadai, terutama di daerah terpencil.

Kedua, privasi dan keamanan data. Dengan semakin banyaknya data kesehatan yang tersimpan secara elektronik, risiko kebocoran data pribadi menjadi perhatian serius.. Ketiga, keterbatasan infrastruktur. Banyak rumah sakit dan klinik di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur teknologi yang cukup untuk mendukung inovasi ini.

Keempat, kurangnya literasi digital. Tidak semua tenaga medis dan pasien terbiasa dengan penggunaan teknologi digital sehingga pelatihan menjadi hal yang penting. Dalam mengatasi tantangan ini, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama. Investasi dalam infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia, serta regulasi yang ketat dalam perlindungan data pribadi merupakan langkah-langkah yang harus diambil.

Dengan memanfaatkan potensi teknologi secara optimal dan mengatasi hambatan yang ada, Indonesia dapat menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Tahun 2024 bukan hanya sekadar tonggak sejarah, melainkan juga peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi semua.

Haqi Nuha Ahnafy mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

(mmu/mmu)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial