Sosok Kombes Retno Prihawati di Balik Penyelamatan 600 WNI Korban TPPO

6 hours ago 4

Jakarta -

Atase Polri di Manila, Kombes Retno Prihawati, merupakan sosok di balik penyelamatan 600 warga negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Filipina. Retno mengoordinasikan dengan cepat laporan terkait perdagangan WNI, baik kepada otoritas Filipina maupun Bareskrim dan Divisi Hubungan Internasional Polri.

Sosok Retno diusulkan salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), berinisial inisial R, sebagai kandidat Hoegeng Awards 2025 melalui tautan detik.com/hoegeng-awards. Berikut kesaksian R:

"Sosok Ibu Retno yang dikenal sebagai wanita hebat, yang di mana pagi, siang, malam bertugas untuk keamanan warga Indonesia di Manila, yang terjadinya kasus penggerebekan. Kepeduliannya membuat saya semakin yakin proses ini akan segera tuntas,dan itu benar, dengan kerja kerasnya," tulis R dalam formulir online, Selasa (12/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dihubungi detikcom, R mengatakan dia direkrut untuk bekerja di Hong Tai, Filipina sebagai tenaga pemasaran property pada Maret 2023. Namun sampai di sana, mereka dilatih untuk menjadi scammer. R bertemu Kombes Retno saat otoritas Filipina menggerebek kamp sindikat scammer yang merekrutnya.

Sejak penggerebekan itu, R mengatakan Kombes Retno sangat peduli dengan para WNI yang menjadi korban. R merasa Retno sangat tulus melakukan penyelamatan para WNI.

"Suka diskusi dan sangat baik sekali, perhatiannya luar biasa. Dan sangat tulus melakukannya sebagai tugasnya. Ibu Retno to the point sekali, tidak suka bertele-tele dan sangat tegas orangnya," cerita R.

R menceritakan akhirnya pulang ke Indonesia pada September 2023. Selama menunggu proses pemulangan, Kombes Retno selalu mengecek kondisi R dan WNI lainnya untuk memastikan kebutuhan hari-hari terpenuhi.

"Kepribadian yang wajib di contoh oleh polisi lainnya menurut saya. Tugas adalah tugas yang seharusnya benar dilakukan. Omongannya sangat bisa dipegang, janjinya selalu dia tepati. Apapun yang kita butuhkan, dia selalu sigap membantu dan itu cepat sekali beres," tutur R.

600 WNI Korban Dipulangkan

Dihubungi terpisah, Kombes Retno mengatakan sudah 600 WNI diselamatkan dan dipulangkan ke Tanah Air, sejak sejak Maret 2023 atau kali pertama dia bertugas di KBRI Manila. Mayoritas korban TPPO yang telah diselamatkan bekerja di bawah kendali mafia judi online (judol).

"Saya di sini sejak Maret 2023 Atase Manila. Di Filipina data yang saya punya, mungkin lebih dari 600 WNI yang sudah dikembalikan ke Indonesia. Paling banyak kita kembalikan mereka yang paling banyak direkrut untuk sindikat judi online," kata Retno kepada detikcom, Selasa (4/3/2025).

Retno mengatakan kasus-kasus yang terungkap awalnya berasal dari informasi korban yang melapor ke hotline KBRI Manila, maupun jaringan otoritas setempat. Retno yang mendengar informasi tersebut langsung berkoordinasi dengan Bareskrim dan Divisi Hubungan Internasional Polri.

"Kami mendapatkan laporan dari WNI di dalam (kamp korban TPPO). ada yang menghubungi ke KBRI, kan ada hotline. Saya juga dapat info dari teman di sini kalau ada WNI di kamp (sindikat judol)," ujar Retno.

"Kami bekerja juga dengan pusat (Mabes Polri), Divhubinter, Bareskrim terkait kejahatan lainnya," sambung dia.

Korban Diimingi Gaji Rp 21 Juta, HP Disita

Mantan Kapolres Metro Lampung ini menuturkan mafia perdagangan orang menjangkau para korban melalui media sosial. Mereka lalu menawarkan pekerjaan mudah dengan gaji 'dua digit'.

"Diimingi kerja melalui media online FB, IG dan lain-lain. Mereka dibilang misalkan bekerja sebagai resepsionis, marketing, customer service, ada yang ditawarkan sebagai penerjemah bahasa dengan gaji di atas rata-rata di Indonesia, dijanjikan 18 sampai 21 juta," cerita Retno.

Para korban mayoritas hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sindikat perdagangan orang untuk kejahatan scammer dan judi online ini awalnya seakan baik karena mengurus seluruh keperluan korban berangkat dari Indonesia ke Filipina.

"Tapi sampai di sini HP diambil, di-restart, dia dilatih untuk scam. Ada yang menjadi pekerja ilegal, ada penyiksaan, pencucian uang dan lain-lain , sehingga warga negara kita menjadi korban," jelas Retno.

Retno menyebut sindikat judi online biasa juga memiliki jaringan untuk melakukan kejahatan lainnya. "Ada kriminalitas yang mengikuti di balik judi online, yaitu penipuan, rekrutmen ilegal, trafficking in person di antaranya," kata Retno.

Penggerebekan Sun Valley dan Las Pinas

Setidaknya ada dua lokasi penggerebekan yang meninggalkan kesan untuk Retno. Pertama adalah di Sun Valley Hub Pampanga dan Las Pinas. Retno menyebut selama mendalami informasi WNI korban perdagangan orang, dirinya selalu berkomunikasi intens dengan Philippine National Police (PNP) hingga tingkat provinsi dan distrik, Biro Imigrasi Filipina, hingga Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA).

"Kasus pertama yang saya ungkap adalah penggerebekan terhadap fasilitas scam online, namanya Sun Valley Hub. Itu kasus ramai karena jadi milestone aparat Filipina membongkar besar-besaran judi online. (Sebanyak) 1.700 orang di camp itu, dan beberapa di antaranya dan 246 WNI," ucap Retno.

"Ada 1 WNI dalam keadaan sakit, sudah 3 minggu tidak diobati, sakitnya itu paru-paru. Makanya kami juga bawa ambulans juga. Saya saat itu tidak bisa bergerak sendiri, saya lapor ke Mabes Polri, kami minta backup Bareskrim, dan Bareskrim menurunkan tim dengan Divhubinter, kami melakukan wawancara dan profiling terhadap WNI di camp. Mereka semua korban TPPO," tambah Retno.

Kemudian di Las Pinas, sambung Retno, otoritas Filipina melakukan penggerebekan terhadap camp berisi 2.700 pekerja scam dan judi online, di mana terdapat 134 WNI di sana. Retno mengatakan salah satu WNI berusia anak.

"Ada 2.700 pekerja, setelah kita cek ada 134 WNI, satu anak 17 tahun dari Singkawang, perempuan berinisial A. Setelah penggerebekan, mereka harus menunggu proses peradilan Filipina di camp, sementara pemilik gedung udah matikan listrik," terang Retno.

Akhirnya para korban TPPO tidur di bedeng yang dibuat di tengah lapangan. Di sinilah Retno bolak-balik memastikan kondisi WNI tetap terjaga dengan menyuplai makanan, air minum serta obat-obatan.

(aud/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial