Gaza City -
Ratusan warga Palestina menggelar unjuk rasa di wilayah Jalur Gaza bagian utara pada Selasa (25/3) waktu setempat. Dalam aksinya, para demonstran Gaza ini menyerukan diakhirinya perang dengan Israel, sembari meneriakkan slogan anti-Hamas.
Laporan sejumlah saksi mata di Jalur Gaza, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (26/3/2025), menyebut bahwa sebagian besar demonstran, yang berjenis kelamin laki-laki-laki, meneriakkan slogan seperti "Hamas keluar" dan "teroris Hamas" dalam aksi protes di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara.
Massa berkumpul di area itu seminggu setelah militer Israel melanjutkan bombardir besar-besaran terhadap Jalur Gaza, setelah hampir dua bulan gencatan senjata berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Via jaringan Telegram, setidaknya satu seruan untuk aksi protes telah beredar pada Selasa (25/3) waktu setempat.
"Saya tidak tahu siapa yang mengorganisir aksi protes itu," kata Mohammed, salah satu demonstran yang menolak menyebut nama lengkapnya.
"Saya ikut serta dalam mengirimkan pesan atas nama rakyat: Cukup sudah perang ini," ucapnya.
Mohammed juga mengatakan bahwa dirinya melihat "sejumlah anggota pasukan keamanan Hamas yang berpakaian sipil membubarkan aksi protes tersebut".
Simak Video: Detik-detik Rudal Israel Hantam Pengungsian Warga di Gaza
Saksikan Live DetikSore:
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Majdi, seorang demonstran lainnya yang juga menolak menyebutkan nama lengkapnya, mengatakan bahwa "orang-orang sudah lelah".
"Jika Hamas melepaskan kekuasaan di Gaza adalah solusinya, mengapa Hamas tidak menyerahkan kekuasaan untuk melindungi masyarakat?" tanya Majdi.
Hingga Selasa (25/3) malam, sejumlah pesan via Telegram, dari sumber yang tidak diketahui, menyerukan masyarakat untuk kembali menggelar unjuk rasa di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Rabu (26/3) waktu setempat.
Israel diketahui secara teratur menyerukan warga Gaza untuk melakukan mobilisasi melawan Hamas yang menguasai wilayah itu sejak tahun 2007 lalu. Namun tingkat ketidakpuasan terhadap Hamas di Jalur Gaza sulit diukur.
Survei terakhir yang dilakukan pada September tahun lalu oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR), memperkirakan bahwa 35 persen warga Gaza mengakui mereka mendukung Hamas. Sedangkan 26 persen lainnya, menurut survei itu, mengakui mereka mendukung Fatah, saingan utama Hamas.
Fatah memimpin pemerintahan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, dengan Mahmoud Abbas sebagai presidennya.
Pada Sabtu (22/3) lalu, juru bicara kelompok Fatah di Gaza, Monther al-Hayek, menyerukan Hamas untuk "menyingkir dari pemerintahan" guna melindungi "eksistensi" warga Palestina yang ada di Jalur Gaza.
Simak Video: Detik-detik Rudal Israel Hantam Pengungsian Warga di Gaza
Saksikan Live DetikSore:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini