Penampakan Kuburan Massal Korban Kekejaman Rezim Assad

1 month ago 27

Abo Khaled, a farmer walks by the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 15, 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Sedikitnya 100.000 mayat ditemukan di kuburan massal di luar Damaskus, Suriah, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad ditumbangkan pasukan pemberontak. Ratusan ribu mayat yang ditemukan itu diduga dibunuh oleh rezim Assad yang berkuasa selama dua dekade terakhir. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Nabiel Mohie El Dien inspects the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 15, 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Kepala Satuan Tugas Darurat Suriah Mouaz Moustafa, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/12/2024), menyebut kuburan massal yang ditemukan di area Qutayfah, yang berjarak 40 kilometer di sebelah utara Damaskus itu merupakan salah satu dari lima kuburan massal yang telah dia identifikasi selama bertahun-tahun. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Abo Khaled, a farmer gestures by the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 15, 2024. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Lebih lanjut dikatakan oleh Moustafa bahwa dirinya meyakini ada lebih banyak kuburan massal dibandingkan lima kuburan massal yang telah ditemukan organisasinya di Suriah. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

A drone view shows the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 17, 2024. REUTERS/Ammar Awad

Mayat-mayat yang ditemukan di kuburan massal itu, sebut Moustafa, tidak hanya merupakan warga negara Suriah, melainkan juga warga negara asing seperti dari AS dan Inggris. REUTERS/Ammar Awad

A drone view shows the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 17, 2024. REUTERS/Ammar Awad

Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan terbunuh sejak tahun 2011 lalu, ketika tindakan keras rezim Assad terhadap unjuk rasa menentang pemerintahannya malah meluas menjadi perang sipil skala penuh. REUTERS/Ammar Awad

A drone view shows the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 17, 2024. REUTERS/Ammar Awad

Assad dan mendiang ayahnya, Hafez, yang mendahuluinya sebagai presiden dan meninggal tahun 2000, dituduh oleh warga Suriah, kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pemerintahan negara lainnya telah melakukan pembunuhan di luar hukum secara luas di negara tersebut, termasuk eksekusi massal di dalam penjara. Assad yang melarikan diri ke Moskow, Rusia, telah berulang kali membantah tuduhan yang menyebut pemerintahannya melakukan pelanggaran HAM dan menyebut para pengkritiknya sebagai ekstremis. REUTERS/Ammar Awad

A drone view shows the site of a mass grave from the rule of Syria's Bashar al-Assad, according to residents, after the ousting of al-Assad, in Najha, Syria, December 17, 2024. REUTERS/Ammar Awad

Moustafa menuturkan kepada Reuters bahwa cabang intelijen Angkatan Udara Suriah "bertanggung jawab atas mayat yang dibawa dari rumah sakit militer, tempat mayat-mayat itu dikumpulkan setelah disiksa sampai tewas, ke berbagai cabang intelijen, dan kemudian dikirimkan ke lokasi kuburan massal". REUTERS/Ammar Awad

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial