Legislator: Normalisasi 17,1 Km Ciliwung Sangat Ambisius tapi Tak Mustahil

1 month ago 29

Jakarta -

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mendorong Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno, menuntaskan normalisasi Sungai Ciliwung yang masih tersisa 17,17 kilometer (km). Dia menilai normalisasi Ciliwung langkah ambisius tapi bukan hal yang mustahil.

Yuke awalnya mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta yang telah melakukan normalisasi sepanjang 230 meter pada 2024 kemarin. Namun, dia menilai jumlah tersebut belum signifikan dari total target normalisasi yang diperlukan.

"Normalisasi Sungai Ciliwung sejauh 230 meter yang telah dilakukan Pemprov DKI pada 2024 merupakan langkah awal yang baik, tetapi angka ini tentu belum cukup signifikan dibandingkan target yang masih tersisa 17,17 km. Saya melihat bahwa Mas Pram dan Bang Rano perlu menjadikan percepatan normalisasi ini sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerja mereka ke depan, mengingat normalisasi sungai adalah upaya penting untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta," kata Yuke saat dihubungi, Rabu (22/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuke menilai target penyelesaian normalisasi sejauh 17,17 kilometer memang terbilang ambisius. Akan tetapi, dia yakin itu bukan hal mustahil dilakukan oleh Pramono-Rano.

"Target menyelesaikan 17,17 kilometer normalisasi memang sangat ambisius, tetapi dengan koordinasi yang baik antara Pemprov DKI, pemerintah pusat, dan stakeholders lainnya, ini bukan hal yang mustahil," ucapnya.

Dia membeberkan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Pramono-Rano untuk mengejar target tersebut. Seperti, kata dia, mempercepat pembebasan lahan, alokasi anggaran, hingga pelaksanaan teknis.

"Mempercepat pembebasan lahan, yang selama ini menjadi kendala utama. Untuk itu, Pemprov harus berkomunikasi secara intensif dengan warga terdampak, menawarkan solusi yang adil, seperti relokasi ke rusun yang layak. Selain itu, alokasi anggaran harus dipastikan cukup untuk mendukung percepatan pengerjaan ini, termasuk kebutuhan teknis seperti pengerukan, pelebaran sungai, dan perbaikan tanggul," ujar dia.

Yuke juga memperingatkan normalisasi bukan sekadar teknis pengerjaan. Namun, dia menilai Pemprov DKI Jakarta harus membangun kepercayaan masyarakat terlebih dulu.

"Normalisasi bukan hanya soal teknis pengerjaan, tetapi juga soal membangun kepercayaan masyarakat. Sosialisasi tentang manfaat normalisasi sungai bagi warga harus terus digencarkan, sehingga masyarakat memahami pentingnya proyek ini. Dengan pendekatan yang terencana dan melibatkan semua pihak, saya optimis bahwa target normalisasi dapat tercapai, dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Jakarta yang selama ini kerap menghadapi banjir," tuturnya.

Normalisasi Ciliwung Sisa 17,1 Km

Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut target pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung masih sepanjang 17,17 kilometer (km). Pada 2024, pihaknya telah membebaskan lahan di bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Rawajati dan Cililitan dengan panjang 200 meter (m).

"Kalau sebelumnya sisa yang belum ditanggul kurang lebih sekitar 17,4 km, sekarang per 2024 kemarin tinggal 17,17 km," kata Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Balai Kota Jakarta, Rabu (22/1).

Dengan kata lain, Dinas SDA sudah mengerjakan 0,23 km alias 230 m. Pada tahun ini, kata Ika, pihaknya masih melanjutkan pembayaran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan tanggul normalisasi. Meski begitu, pemerintah pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah membangun fisik tanggul dari lahan yang telah dibebaskan.

"Kalau main ke jembatan Rawajati, kelihatan di sana ada progres fisik oleh Kementerian PU. Tahun ini selesai untuk segmen Rawajati dan Cililitan," ujarnya.

(maa/jbr)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial