Koperasi Merah Putih Bisa Serap 1 Juta Tenaga Kerja, Ini Bocoran Bisnisnya

2 days ago 11

Jakarta -

Pemerintah tengah melakukan serangkaian persiapan untuk membentuk sebanyak 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Koperasi ini diklaim bisa menyerap hingga 1 juta tenaga kerja.

Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kemenkop Herbert HO Siagian mengatakan, kopdes diperkirakan akan memiliki 6 gerai. Dalam gerai tersebut, butuh beberapa karyawan untuk menjalankan operasional.

"Ada 80.000 Kopdes Merah Putih dan masing-masing akan mempunyai minimal 6 gerai, berarti kan kalau 6 dikalikan 80.000 itu kan sudah sekitar 480.000 gerai, yang kalau setiap gerai aja butuh 2 orang tenaga itu kan hampir 1 juta orang yang mengelola gerai," dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, keenam gerai pokok itu antara lain ada ada gerai sembako, gerai apotek, gerai klinik, gerai simpan pinjam, kantor koperasi, hingga pergudangan. Di samping gerai pokok, juga akan ada gerai yang sifatnya opsional berdasarkan kebutuhan lokal.

Herbert juga menekankan, angka 1 juta tersebut merupakan perhitungan kasar. Kondisi kebutuhan tenaga kerja sebenarnya akan terlihat setelah proses pembentukan organisasi koperasi rampung.

"Jadi memang saya tidak mengatakan mekanismenya seperti apa, belum, tapi secara logika pasti akan dibutuhkan orang dalam penciptaan dan pembentukan kopdes atau sesaat setelah pembentukan. Karena saat ini sampai bulan Juli kita masih dalam proses pembentukan, nanti setelah aktivasi kooperasi tersebut pasti akan dibutuhkan banyak orang," terangnya.

Selain itu, ia juga bilang, mekanisme detail perekrutan serta kualifikasi pekerja yang dibutuhkan masih harus menunggu selesainya proses aktivasi kelembagaannya. Jumlah kebutuhan tenaga kerja juga dapat bertambah jika pengelolaan Koperasi Desa menjadi produktif.

"Mekanismenya seperti apa mohon bersabar kita tunggu nanti rekrutmennya, tapi angka-angka 1 juta itu minimal dibutuhkan orang dan kita tenaga atau karyawan atau pengelola-pengelola dari gerai-gerai kooperasi tersebut," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan Jamkrida Jabar Agus Subrata mengatakan, program 80.000 kopdes ini akan mendapat dukungan dari penjaminan kredit daerah (Jamkrida). "Koperasi secara jumlah banyak di daerah, walau perputaran uang terbesar di Jakarta tapi program pemerintah banyak di daerah, jadi program 80.000 koperasi desa itu akan berhubungan langsung dengan penjaminan kredit daerah di daerah bersangkutan," kata Agus.

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menyebut, sebentar lagi akan ada banyak lapangan kerja tersedia di Indonesia. Misalnya, hilirisasi pada sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan sebagainya bakal mendatangkan sekitar 8 juta lapangan kerja. Kemudian sektor koperasi desa 1,6 juta pekerja.

"Sebagai contoh nanti yang kita mau bikin hilirisasi itu di bidang perkebunan, kelautan, perikanan dan sebagainya itu kurang lebih kita bisa ciptakan 8 juta lapangan kerja, koperasi desa 1,6 juta," kata Prabowo dalam wawancara bersama 7 jurnalis senior, dikutip dari Youtube detikcom, Selasa (8/4).

Prabowo mengakui untuk lapangan pekerjaan di kota-kota besar dan berada di dalam ruangan memang terbatas. Oleh karena itu, Ia mengatakan pekerja di Indonesia untuk tidak hanya fokus mencari kerja di kota-kota besar.

"Masalahnya, kalau mau kerja di kota besar, ruang AC mungkin (terbatas). Sedangkan yang sarjana saja yang terpintar saya mau kirim ke desa ko. You jadi manajer makan bergizi, manajer koperasi, tapi lebih dari itu, anda penggerak, anda guru, anda motivator, pembina koperasi. Ini yang saya harapkan ada pertumbuhan ekonomi dari bawah. Sehingga tadinya golongan ini rendah penghasilan. Dia penghasilan naik, daya beli naik, pasar kita kuat, industri kita kuat," ujarnya.

(acd/acd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial