Anggota kelompok masyarakat meneriakkan slogan-slogan selama konferensi pers yang menuntut penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol di dekat kediaman presiden di Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/12/2024). Spanduk-spanduk itu berbunyi, "Segera tangkap Yoon Suk Yeol." (AP Photo/Lee Jin-man)
Kepolisian Korea Selatan pun telah mempertimbangkan untuk mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol imbas drama penetapan darurat militer di Korsel. (AP Photo/Lee Jin-man)
Dikutip dari Yonhap News Agency, rencana penangkapan Presiden Yoon ini dibenarkan oleh seorang pejabat di tim investigasi khusus Kantor Investigasi Nasional Korsel pada hari Jumat (13/12) kemarin. (AP Photo/Lee Jin-man)
Seorang pejabat ini mengatakan penangkapan mungkin dilakukan lantaran Yoon telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, jaksa, dan badan antikorupsi atas pernyataan mendadak penerapan darurat militer di Korsel awal Desember lalu. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Pejabat itu mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan menggeledah dan melakukan penyitaan di kediaman Yoon. Kemudian akan mengajukan surat perintah untuk menyita catatan komunikasinya atau meminta Presiden Yoon untuk hadir guna diinterogasi. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Pada hari Rabu lalu, sejumlah pejabat kepolisian berupaya memasuki kantor presiden untuk mencari materi terkait dekrit darurat militer. Namun dinas keamanan menolak untuk bekerja sama, dan polisi hanya diberikan dokumen terbatas. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Sebelumnya Presiden Yoon sempat mengumumkan darurat militer pada 3 Desember lalu. Meski begitu, status ini hanya bertahan enam jam karena parlemen mengeluarkan resolusi penolakan terhadap darurat militer. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Meski berakhir, kemarahan publik Korsel belakangan ini memuncak. Yoon Suk Yeol berhasil dimakzulkan, dan desakan Yoon untuk ditangkap makin mengemuka. (AP Photo/Ahn Young-joon)