SPAM Jatiluhur Tahap 1 Beroperasi, Layani Air Bersih ke Wilayah Ini

1 month ago 29

Jakarta -

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur Tahap 1 resmi beroperasi. Proyek ini adalah bagian dari target PAM Jaya untuk menghadirkan air bersih yang terjangkau bagi seluruh warga Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menyatakan pihaknya sangat bangga dengan langkah besar yang telah dicapai melalui operasional SPAM Jatiluhur Tahap I.

Ia menjelaskan proyek tersebut sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya) untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DK Jakarta, PAM JAYA telah melakukan berbagai langkah strategis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan tambahan suplai air dari SPAM Jatiluhur, kami yakin target cakupan 100% layanan air pada tahun 2030 dapat tercapai, sekaligus mendukung pembangunan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan," ujar Arief, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

Tahap pertama SPAM Jatiluhur yang sudah beroperasi ini akan menyalurkan air bersih sebanyak 520 liter per detik dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bekasi ke DKI Jakarta.

Suplai tambahan ini akan melayani sekitar 27.000 sambungan rumah (SR) baru di wilayah timur dan utara Jakarta.

Dua fasilitas penyimpanan air besar telah dibangun untuk memastikan distribusi suplai air bersih yang efisien. Di antaranya adalah Distribution Center (DC) Cilincing 2, yang berlokasi di Jakarta Utara, memiliki kapasitas sebesar 20 juta liter dan akan mendistribusikan 345 liter air per detik.

Fasilitas ini akan melayani wilayah Kelurahan Cilincing, Marunda, Rorotan, dan Kali Baru, membawa air bersih yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang kurang terlayani.

Di Jakarta Timur, Distribution Center Pondok Kopi dengan kapasitas penyimpanan 5 juta liter akan menyalurkan 175 liter air per detik ke wilayah wilayah seperti Kelurahan Pondok Kopi, Pondok Kelapa, Pondok Bambu, Duren Sawit, Klender, Malaka Jaya, Malaka Sari, Cakung Barat, Cakung Timur, Pulo Gebang, dan Ujung Menteng.

Jaringan distribusi tersebut dikatakan akan secara signifikan meningkatkan akses air bersih bagi puluhan ribu penduduk di wilayah-wilayah tersebut.

PAM Jaya juga sedang melakukan perluasan besar besaran jaringan pipa air bersih di Jakarta Timur. Perluasan Jaringan Pipa di Jakarta Timur untuk mendukung suplai air dari SPAM Jatiluhur Tahap I.

Perluasan tersebut akan mencakup sepuluh wilayah utama, termasuk Kelurahan Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Duren Sawit, Pulogebang, Klender, serta sebagian wilayah Cipinang, Pondok Bambu, Jatinegara Kaum, dan Penggilingan.

Dalam masa awal operasional SPAM Jatiluhur Tahap I, pelanggan di beberapa wilayah mungkin akan mengalami air keruh karena proses pengurasan sistem perpipaan yang masih berlangsung. Untuk itu, PAM Jaya mengimbau para pelanggan agar membuka kran air selama beberapa saat hingga air yang keluar jernih dan siap digunakan.

PAM Jaya juga menawarkan pemasangan sambungan baru gratis yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR bagi pelanggan baru. Warga yang tinggal di area yang telah ditentukan tidak akan dikenakan biaya pemasangan sambungan air, namun mereka diharuskan membayar Uang Jaminan Langganan (UJL) sebagai deposit. UJL ini akan dikembalikan sepenuhnya jika pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan layanan air PAM JAYA, sehingga inisiatif ini memberikan solusi yang terjangkau dan fleksibel bagi pelanggan baru.

SPAM Jatiluhur adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk mengatasi kebutuhan infrastruktur kritis di Jakarta.

Pada tahun 2028, sistem ini akan menyediakan suplai air bersih sebanyak 4.000 liter per detik untuk DKI Jakarta, yang akan mendukung sekitar 300.000 sambungan rumah baru. Infrastruktur vital ini berperan penting memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat di ibu kota.


(prf/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial