Rosan Terima 'Titipan' Rencana Investasi dari Anggota DPR

1 month ago 44

Jakarta -

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mendapat 'titipan' dokumen rencana investasi dari dua anggota DPR saat menghadiri rapat bersama Komisi XII.

Salah satunya ada dokumen rencana investasi dari Anggota Komisi XII DPR RI fraksi Nasdem, Syarif Fasha. Di mana rencana-rencana investasi ini terkait dengan sektor energi, khususnya pembangunan pembangkit listrik di kawasan Jambi.

"Terkait dengan investasi di Provinsi Jambi mungkin ini perlu bantuan Menteri Investasi juga pak. Ada PLTA PT Kerinci Merangin Hidro di Kerinci, itu nilai investasi Rp 12,498 triliun, rencana produksi di tahun 2025, itu listrik," kata Syarif dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian ada PT Salsabila Hydro Energi, di Kerinci juga senilai Rp 125 miliar tapi belum mendapat penugasan dari PLN. Banyak PLT-PLT itu nyangkutnya di PLN, bagaimana otoritas bapak, seperti pak Bahlil dulu pak, bisa terobos sana terobos sini, nanti pak Rosan begitu juga nanti," jelasnya lagi.

Selain itu, Syarif juga mengatakan ada sejumlah rencana investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) bernilai hingga triliunan rupiah di Jambi. Namun rencana investasi ini masih belum bisa terealisasi karena lokasi sumber panas bumi yang dibutuhkan berada di kawasan taman nasional alias dilindungi.

"Kemudian ada PT Pertamina Geothermal Energy, itu PLTP, tenaga panas bumi, di Kerinci juga tetapi berada di kawasan taman nasional. Kemudian ada PT Edisi Indonesia, PLTP juga, tenaga panas bumi, nilai investasinya Rp 2,1 triliun berada di kawasan taman nasional," papar Syarif.

"Jadi banyak sekali energi-energi di kawasan taman nasional ini. Bagaimana bapak bisa mengkomunikasikan dengan Kementerian Kehutanan untuk bisa mengambil energi yang ada di taman-taman hutan nasional ini," ucapnya lagi.

Setelah membacakan rencana-rencana investasi ini, Syarif kemudian meminta izin pemimpin rapat untuk bisa memberikan sejumlah dokumen yang baru dibacanya ke Rosan. Dokumen ini diberikan dalam amplop putih tidak lama setelah mendapat izin.

"Izin pimpinan, saya ada bawa bahan untuk pak menteri, boleh diserahkan? langsung?" ucap Syarif sembari memasukkan sejumlah dokumen ke dalam amplop putih, kemudian langsung diserahkan ke Rosan.

Kemudian Anggota Komisi XII DPR RI fraksi PKS Muhammad Haris turut menitipkan sejumlah dokumen rencana investasi di Dapil Jawa Tengah I. Dalam hal ini Haris memaparkan rencana pembangunan kawasan industri di Kendal.

"Saya punya Dapil yang di situ ada kawasan industri yang cukup bagus, kawasan Kendal, saya seperti Pak (mantan) Walikota Jambi, tak kasihkan juga nanti ini. Di sini lahannya cukup bagus ada 2.500 hektare, kemudian juga listrik tercukupi dan walaupun di pantura InsyaAllah sudah tidak banjir rob lagi pak Menteri," katanya.

Rencana kawasan industri di Kendal tersebut diserahkan Haris dengan harapan Kementerian Investasi dan Hilirisasi dapat membantu proses masuknya para investor. Sehingga kawasan yang dinamakan Kendal Industrial Park itu dapat menyerap tenaga kerja baru.

"Mohon sekali ditengok pak menteri siapa tahu ini bisa mengobati kepedihan yang tidak bekerja karena kebangkrutan sektor manufaktur utamanya tekstil. Namanya Kendal Industrial Park pak Menteri," terangnya.

"Letaknya tidak jauh dari kota Semarang, sesekali nanti ditengok, mudah-mudahan ini lahan bisa dimanfaatkan, dan lagi-lagi Insyaallah walaupun image Pantura itu banjir, itu sudah nggak banjir pak Menteri Insyaallah. Sudah nyaman untuk berusaha dan tolong ini dikomunikasikan," pungkas Haris kemudian menyerahkan sejumlah dokumen itu ke Rosan.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial