Jakarta -
Beberapa negara di dunia tidak memungut pajak penghasilan dari warganya. Padahal, pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak negara.
Adapun alasan terbesarnya adalah karena negara-negara ini sudah memiliki pemasukan yang cukup. Kebijakan tersebut bisa menjadi daya tarik bagi ekspatriat yang ingin mengoptimalkan penghasilan mereka. Berikut beberapa negara yang tidak memungut pajak penghasilan warganya.
10 Negara yang Tidak Memungut Pajak Penghasilan ke Warganya
Ada banyak negara yang tidak membebani pajak penghasilan kepada warganya. Menurut laman Nomad Capitalist, Investopedia, dan Investment Visa, berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Monako
Monako telah lama dianggap sebagai salah satu tempat terindah dan paling diminati untuk ditinggali di Eropa. Berada di French Riviera, Monaco memiliki marina yang luas dan ditempati berbagai kapal pesiar di seluruh dunia.
Jika tinggal di sana, penduduknya tidak perlu membayar pajak atas keuntungan modal, pendapatan investasi, dividen, kekayaan, hingga pembelian properti. Sewa dikenakan pajak sebesar 1% dari sewa tahunan. Meski demikian, Monako merupakan salah satu tempat termahal di dunia untuk ditinggali.
2. Bahrain
Bahrain menjadi salah satu negara terkaya di dunia sekaligus salah satu negara tanpa pajak penghasilan. Cukup mudah untuk tinggal di negara ini. Tempat-tempat seperti Manama, memiliki komunitas ekspatriat yang cukup besar.
Meski begitu, untuk mendapatkan tempat tinggal permanen bisa jadi sulit. Penduduk harus sudah pensiun, dan berinvestasi dengan jumlah tertentu dalam properti atau bisnis lokal.
3. Kepulauan Cayman
Pemerintah Kepulauan Cayman tidak mengenakan pajak penghasilan, pajak properti, pajak keuntungan modal, dan pajak gaji kepada penduduknya. Selain itu, kepulauan ini juga tidak mengenakan pajak perusahaan yang menarik banyak perusahaan multinasional.
Ada tiga cara untuk memperoleh tempat tinggal di Kepulauan Cayman, yaitu bekerja di perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman, melakukan investasi yang signifikan, dan mendirikan bisnis di sana. Seperti sebagian besar negara Karibia, semakin banyak uang diinvestasikan, semakin mudah pendatang menerima tempat tinggal.
4. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam memiliki kekayaan minyak yang cukup untuk tidak memungut pajak penghasilan. Meski begitu, tinggal di Brunei sangat sulit.
Pasalnya, negara ini memiliki reputasi tidak ramah terhadap orang asing. Mendapatkan tempat tinggal tetap dan kewarganegaraan juga tidak mungkin, kecuali jika memperoleh persetujuan Sultan.
5. Kuwait
Kuwait juga tidak memungut pajak penghasilan berkat industri minyaknya yang begitu besar. Menariknya, Kuwait menjadi salah satu negara yang paling ramah terhadap ekspatriat di dunia, dengan warga negara asing dua per tiga dari populasinya.
Meski begitu, untuk memperoleh status penduduk tepat, biasanya pendatang harus memiliki kerabat warga Kuat atau pekerjaan formal di negara tersebut. Sehingga, tinggal secara permanen di Kuwait hampir mustahil.
6. Oman
Sebab penghasilan industri minyak dan gasnya, Oman tidak memerlukan pajak penghasilan dari warganya. Namun, tinggal di sana bisa membutuhkan penyesuaian besar, sebab budaya Oman cukup konservatif.
Negara ini juga tidak terlalu membutuhkan modal asing. Jadi, ekspatriat yang ingin pindah ke negara ini biasanya membutuhkan koneksi kuat agar bisa melakukannya dengan mudah.
7. Qatar
Meski kecil, Qatar adalah negara kaya yang meraup keuntungan dari industri minyak. Qatar memiliki salah satu tingkat pendapatan per kapita tertinggi di dunia dan dianggap sebagai negara paling maju di Timur Tengah.
Secara keseluruhan, Qatar menjadi tempat yang menyenangkan untuk ditinggali dan menawarkan tempat tinggal permanen untuk ekspatriat. Namun, persyaratannya ketat dan hanya sedikit pengacara yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut. Untuk memenuhi syarat, pendatang juga harus tinggal di negara tersebut selama lebih dari 20 tahun dan menguasai bahasa Arab dengan baik.
8. Uni Emirat Arab
Di antara negara penghasil minyak di Timur Tengah yang tidak memiliki pajak pendapatan atau pajak perusahaan, UEA dianggap sebagai salah satu yang paling menarik. Salah satu alasannya yaitu ekonominya yang relatif stabil.
UEA menjadi salah satu negara yang paling mudah ditinggali dan berinvestasi, terutama dalam hal keamanan dan pembangunan. Negara ini memiliki fasilitas pendidikan yang baik dan populasi berbahasa Inggris yang kuat.
9. Saint Kitts dan Nevis
Saint Kitts dan Nevis di Karibia menjadi negara kepulauan selanjutnya yang membebaskan pajak, baik pendapatan pribadi, kekayaan, hadiah, warisan, dan keuntungan modal. Untuk mendapatkan kewarganegaraan di sini, investasinya mungkin lebih tinggi dibanding banyak negara tetangga Karibia.
Meski begitu, negara ini menawarkan opsi real estat serta program kewarganegaraan yang stabil. Cukup membutuhkan waktu 2-4 bulan untuk ekspatriat mendapatkan kewarganegaraan.
10. Maladewa
Maladewa terkenal dengan negara kepulauan yang memiliki keindahan laut dan pantai yang indah. Menurut catatan detikcom, Maladewa memiliki penduduk 100 persen muslim.
Berkat banyaknya resor di sana, Maladewa tidak terlalu membutuhkan pajak penghasilan. Pendatang yang bisa tinggal dalam jangka panjang di sana adalah seorang muslim sunni. Meski demikian, negara ini tidak memiliki program bagi orang asing untuk menjadi penduduk tetap apalagi mendapat kewarganegaraan.
(elk/row)