Pramono Wanti-wanti ASN Tak Naik Transportasi Umum: Dibina atau Dibinasakan

17 hours ago 6

Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa tingkat kepatuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menggunakan transportasi umum telah mencapai angka 96 persen. Hal ini merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi publik setiap hari Rabu.

"Saya mendapatkan laporan langsung dari Kepala Dinas Perhubungan bahwa kepatuhan ASN mencapai 96 persen. Ini karena parkir di Balai Kota dilarang dan sarana transportasi khusus untuk ASN tidak dioperasikan,"kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/5/2025).

Ia menambahkan bahwa seluruh pejabat baru lingkungan Pemprov DKI yang dilantik hari ini hadir dengan menggunakan transportasi umum. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keteladanan para ASN terhadap peraturan yang sudah ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua wali kota, bupati, hingga pejabat struktural hadir dengan kendaraan umum. Mereka bahkan mengirim foto ke saya sebagai bukti," ungkapnya.

Berdasarkan data, masih ada 4 persen ASN yang belum patuh menggunakan transportasi umum. Pramono mengatakan mereka yang tidak patuh akan ditindak tegas.

"Yang 4 persen itu akan kami bina. Dibina itu ada dua: dibina serius atau dibinasakan," tegasnya.

Pramono berharap kebijakan ini akan terus memicu perubahan budaya transportasi di Jakarta dan mendorong semakin banyak warga beralih ke moda angkutan umum. Kebijakan ini juga diperkuat dengan pembebasan tarif transportasi umum untuk 15 golongan masyarakat termasuk ASN.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan infrastruktur konektivitas terintegrasi di kawasan Dukuh Atas. Dirinya juga mencanangkan layanan transportasi massal gratis bagi 15 golongan masyarakat.

Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan bahwa integrasi moda transportasi seperti LRT, MRT, Transjakarta, dan KRL di kawasan tersebut masih belum sepenuhnya tercapai. Ia pun telah memerintahkan jajaran Pemprov DKI, termasuk Transjakarta dan MRT, untuk mempercepat proses integrasi tersebut.

"Kita ingin fasilitas yang sudah sangat baik di tempat ini bisa terkoneksi secara penuh. Kalau itu bisa dilakukan, maka tempat ini akan memberikan kemudahan transportasi luar biasa bagi masyarakat," kata Pramono di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Rabu (7/5).

Ia juga menyoroti persoalan ego sektoral yang selama ini menjadi penghambat integrasi antar moda. Pramono menegaskan akan melakukan inspeksi langsung ke berbagai titik untuk memastikan hambatan-hambatan tersebut dapat diselesaikan.

"kenapa dulu belum bisa dilakukan, menurut saya salah satu hal seringkali ego sektoral dan untuk itu saya akan keliling untuk supaya apa yang menjadi handicap," ujarnya.

"Kemarin di tempat ini bisa diselesaikan dengan baik dan secara khusus pada hari ini tadi saya juga mencanangkan untuk 15 golongan yang akan kita bebaskan dan dalam ke depan bukan hanya bebas dalam TransJakarta tetapi juga TransJabodetabek," lanjutnya.

Ke depan kata Pramono, program ini akan diperluas mencakup layanan TransJabodetabek, sebagai bentuk perhatian terhadap mobilitas harian warga dari luar Jakarta.

"Kami akan fokus pada 15 golongan ini dulu. Tapi ke depan, penyelesaian transportasi Jakarta tidak bisa hanya dari dalam kota. Kami akan ekspansi bukan dari sisi jumlah golongan, tapi dari cakupan wilayah layanan," jelasnya.

(bel/wnv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial