Pramono Berhentikan Direktur IT Bank DKI Buntut Layanan Bermasalah

1 week ago 20

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bebastugaskan Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono. Hal itu buntut adanya masalah dalam layanan Bank DKI beberapa waktu lalu, yakni nasabah mengeluh tak bisa melakukan transaksi sejak malam takbiran atau 30 Maret 2025.

Pernyataan itu disampaikan Pramono saat rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4/2025). Pada video instagram yang diunggah Pramono ia menegaskan bahwa akan membebastugaskan Amirul.

"Jadi untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang," kata Pramono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. karena ini sudah keterlaluan. Nggak mungkin nggak melibatkan orang dalam," lanjutnya.

Ia pun meminta untuk jajarannya tak ikut campur masalah tersebut. Sebab ia ingin warga percaya bahwa Pemprov DKI Jakarta melayani warganya dengan baik.

"Nggak boleh siapapun di dalam internal kita, terutama pemerintah DKI ini ikut campur urusan ini. Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," ujarnya.

Di sisi lain, ia pun mewanti-wanti agar kejadian tersebut tak terulang kembali. Bahkan ia berharap kalau Bank DKI bisa naik ke bursa saham.

"(gangguan layanan) ini yang terakhir. Nggak boleh lagi ada kejadian keempat. kalau bisa, Bank DKI ini IPO. Nggak mungkin diselesaikan satu setengah tahun. Maksimal 6 bulan," imbuhnya.

Sebelumnya Pramono sempat merespons soal adanya gangguan layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile. Ia memastikan dana nasabah Bank DKI aman.

"Intinya kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana saja, di cabang apa saja, dananya dijamin oleh Bank DKI. Memang kami sedang mendalami terutama hal yang berkaitan dengan IT," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4).

Pramono pun sudah memanggil direksi Bank DKI untuk mengetahui permasalahan layanan yang terjadi. Hari ini pun, Pramono berencana akan mengadakan rapat terbatas dengan pihak Bank DKI.

"Jadi saya dan wagub sudah memanggil Direksi Bank DKI. Kami telah mempelajari, memahami secara detail apa yang terjadi di Bank DKI. Hari ini maka kami rapatkan," ujarnya.

"Tentunya kalau nanti Direksi dan juga jajaran Bank DKI sudah memberikan peta laporan secara lengkap permasalahan yang ada, saya dan Pak Wagub segera akan mengambil keputusan. Keputusanannya apa nanti setelah rapat dengan jajaran Bank DKI yang akan diadakan pada hari ini," imbuhnya.

Dilansir dari detikfinance, sejumlah nasabah Bank DKI mengaku tidak bisa melakukan transaksi sejak malam takbiran atau 30 Maret 2025. Berbagai keluhan itu ramai disampaikan di media sosial Twitter atau X.

"Hallo @bank_dki mau tanya... Saya kok nggak bisa transfer dan transaksi pakai Bank DKI sejak malam takbiran, ini kenapa ya min?" tanya akun @*ndi*dy*_, Rabu (2/4).

Tidak sedikit nasabah yang menyampaikan kekecewaannya karena tidak bisa menggunakan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji yang dicairkan lewat Bank DKI.

"THR sama gaji turun tepat waktu, tapi nggak bisa diapa-apain. Keterlaluan banget. Masa harus nunggu sampai tanggal 5 (April)? Setelah tanggal 6, di tanggal 7 mau maintance lagi? Sumpah ini kalau bukan rekening gaji nggak akan saya gunakan. Dari dulu nggak beres pelayanannya," ucap akun @jay*o*aw*n.

Menanggapi berbagai keluhan nasabah di media sosial, Bank DKI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Pihaknya memberikan petunjuk kepada nasabah yang ingin melakukan pengaduan.

"Anda dapat menghubungi call center Bank DKI di 1500-351, melalui kolom DM/kunjungi kantor cabang/kantor cabang pembantu terdekat yang beroperasi selama libur Lebaran untuk melakukan pengaduan," jelas @bank_dki.

Manajemen Bank DKI memberikan tanggapan terkait keluhan nasabah. "Terkait dengan pemeliharaan sistem, Bank DKI menyampaikan bahwa pemeliharaan sistem tersebut dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan keandalan serta penguatan keamanan sistem yang dimiliki," ujar Manajemen Bank DKI.

Bank DKI menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan upaya terbaik untuk segera menyelesaikan proses pemeliharaan sistem tersebut.

"Bank DKI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dan menyampaikan kepada nasabah yang ingin melakukan pengaduan agar dapat menghubungi call center Bank DKI di 1500-351, mengirimkan pesan melalui Media Sosial resmi Bank DKI maupun mengunjungi kantor cabang/kantor cabang pembantu terdekat yang beroperasi selama libur Lebaran untuk melakukan pengaduan," tulisnya.

(bel/isa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial