Kesaksian Perempuan Inggris yang Tertukar Saat Lahir 75 Tahun Lalu

2 days ago 11

Jakarta -

Susan benar-benar tercengang saat melihat hasil awal tes DNA yang dia lakukan. Alih-alih memperoleh jawaban soal asal-usul keluarganya, hasil tes itu justru membuatnya kebingungan.

Perempuan berusia sekitar 75 tahun ini melalukan tes DNA demi melacak kakeknya yang tak banyak dia ketahui.

Dengan merogoh kocek untuk melakukan tes genetik secara pribadi, Susan berharap akan ada informasi yang terungkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil tes menunjukkan ada banyak darah Irlandia [di DNA saya]. Tapi sejauh saya tahu, ini tidak benar," tutur Susan

"Tetapi saya mengesampingkannya dan tidak ambil pusing," ujarnya kemudian, seraya menambahkan bahwa setelah itu dia tidak melanjutkan tes genetik tersebut.

Barulah enam tahun kemudian, Susan, bukan nama sebenarnya, menyadari bahwa semua yang dia yakini tentang asal-usul keluarganya selama ini keliru.

Pada 1950-an, Susan tertukar dengan bayi perempuan lain di sebuah bangsal bersalin Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang saat itu sibuk.

Kisah Susan adalah kasus kedua serupa dalam penelusuran BBC.

Para pengacara memprediksi akan ada lebih banyak kasus serupa yang terungkap pada masa yang akan datang.

Hal ini didorong makin populernya tes DNA dengan harga terjangkau dan berbagai situs yang membantu menelusuri garis keturunan keluarga mereka.

Kabar yang mengejutkan

Di rumahnya yang terletak di Inggris bagian selatan, Susan menuturkan kisahnya.

Rambutnya yang sudah memutih terurai sebahu.

Perempuan yang cerdas dan jenaka itu didampingi suaminya yang sesekali menimpali apabila detail yang terlupa atau perlu tambahan informasi.

Hampir sepuluh tahun yang lalu, setelah melakukan tes DNA, perusahaan genealogi memasukkan data Susan ke dalam silsilah keluarga mereka yang sangat besar.

Sistem ini memungkinkan pengguna lain untuk menghubungi kerabat genetik mereka, baik yang dekat maupun jauh.

Enam tahun kemudian, Susan menerima sebuah pesan yang tak terduga.

garisBBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garisBBC

Kepada Susan, si pengirim pesan berkata data DNA mereka begitu cocok sehingga hanya ada satu kesimpulan: dia adalah saudara kandung Susan.

"Saya merasakan panik yang luar biasa. Semua emosi berkecamuk dalam diri saya. Pikiran ini kalut," ujarnya.

Susan awalnya berpikir bahwa dia adalah anak adopsi dan orang tuanya tidak memberitahukan hal ini kepadanya.

Karena kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun lalu, Susan memberanikan diri untuk bertanya kepada kakak laki-lakinya.

Kakaknya yakin bahwa semua ini hanyalah penipuan.

Mereka berdua tumbuh besar bersama. Kakak laki-laki Susan juga bersikeras bahwa salah satu kenangan masa kecilnya adalah saat ibu mereka hamil.

Baca juga:

Namun, Susan tetap curiga.

Tubuhnya sedikit lebih tinggi dari kakaknya. Rambut pirangnya yang mencolok membuatnya tidak mirip dengan anggota keluarga lainnya.

Putri sulung Susan berinisiatif melakukan riset. Dia menemukan data semua kelahiran di wilayah tersebut pada hari ibunya dilahirkan.

Seorang bayi perempuan dalam daftar itu punya nama belakang yang sama dengan pria yang menghubungi Susan melalui situs genealogi.

Nama bayi perempuan itu juga terdaftar di rumah sakit bersalin NHS tempat Susan dilahirkan.

Ini pasti bukan kebetulan.

Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah terjadi kekeliruan di bangsal bersalin itu pada beberapa dekade yang lalu.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, bidan merawat banyak bayi sekaligus di bangsal perawatan rumah sakit NHS.Pada tahun 1950-an dan 1960-an, bidan merawat banyak bayi sekaligus di bangsal perawatan rumah sakit NHS. (Getty Images)

Meskipun pernah terjadi di negara lain, kasus seperti ini sebelumnya tidak pernah terdengar di Inggris.

Prosedur standar di NHS saat ini adalah memasangkan dua gelang di pergelangan kaki bayi segera setelah lahir.

Aturan lainnya adalah memastikan ibu serta bayinya tetap bersama-sama selama mereka berada di rumah sakit.

Namun, pada 1950-an, perawatan ibu hamil dan bayi sangatlah berbeda.

Bayi-bayi seringkali dipisahkan dan ditempatkan di ruang bayi yang besar. Bidan pun bertanggung jawab atas perawatan mereka.

Baca juga:

"Sistemnya jauh lebih sederhana saat itu," ujar pengacara Susan, Jason Tang, dari firma hukum Russell Cooke di London.

"Bisa jadi petugas tidak langsung memasang kartu atau label pada bayi, atau mungkin saja kartu itu lepas dan dipasang kembali pada bayi atau ranjang yang salah."

Sejak akhir tahun 1940-an, Inggris mengalami ledakan kelahiran pasca perang.

Situasi ini memberikan tekanan besar pada layanan persalinan NHS yang baru didirikan.

Keluarga lama dan keluarga baru

Beberapa dekade berlalu sejak kesalahan yang baru diketahui belakangan itu. Pada kenyataannya, kehidupan Susan sama sekali tidak terdampak.

Susan tumbuh di keluarga kelas pekerja yang disebutnya "biasa saja". Dia kemudian menikah dan mendapat pekerjaan di NHS.

Terlepas dari "beberapa trauma khas remaja" pada umumnya, Susan mengenang orang tuanya "sangat baik dan penuh kasih sayang".

"Orang tua saya melakukan segala yang mereka bisa dan selalu menyemangati saya," ujarnya.

"Jujur, saya malah sangat lega mereka tidak lagi bersama kami ketika hal ini terungkap. Jika mereka di atas sana mengawasi saya, saya harap mereka tidak tahu apa yang terjadi."

Baca juga:

Seandainya tes DNA sudah tersedia lebih awal, Susan tidak yakin dirinya sanggup mengatakan kebenaran ini kepada orang tuanya.

"Prosesnya pasti akan sangat mengerikan. Tapi saya yakin bahwa, apa pun yang terjadi, mereka tetap Ibu dan Ayah," katanya.

Di sisi lain, hubungan Susan dengan kakak laki-lakinya justru makin erat karena kejadian ini.

"Kami menjadi lebih dekat. Sekarang kami jadi lebih sering bertemu, dan saya menerima kartu ucapan yang bertuliskan 'untuk adikku tersayang'," ujarnya.

"Dia dan istrinya sungguh luar biasa. Saya benar-benar tidak bisa cukup memuji mereka."

Salah seorang sepupu Susan juga mengirim "surat yang begitu menyentuh" kepadanya.

"Oh, jangan khawatir, kamu tetap bagian dari keluarga ini," tulis sepupu Susan.

Situasinya lebih rumit dengan keluarga kandung Susan.

Dia sudah bertemu dengan pria yang menghubunginya alias kakak laki-laki kandungnya.

Susan tertawa mengingat betapa miripnya mereka.

"Kalau saja dia memakai wig dan sedikit riasan, dia bisa saja terlihat seperti saya," candanya.

Susan juga sudah melihat foto-foto perempuan yang tertukar dengannya saat lahir dan anak-anak perempuan itu.

Namun, membangun hubungan dengan bagian baru keluarga Susan ini tidaklah mudah.

Baca juga:

"Saya tahu mereka adalah kerabat biologis saya, tetapi saya tidak tumbuh bersama mereka. Jadi ikatan emosional itu tidak ada," katanya.

"Mereka cenderung melindungi saudara perempuan mereka karena rasa setia. Ini patut dikagumi dan saya memahaminya."

Orang tua kandung Susan meninggal beberapa tahun lalu.

Susan mendengar wajahnya mirip dengan ibu kandungnya.

"Saya ingin tahu lebih banyak tentang ibu kandung saya, bagaimana kepribadiannya dan hal-hal lainnya. Namun, saya tidak akan pernah tahu, dan, ya, sudahlah," katanya.

"Tetapi jika saya melihatnya tanpa emosi dan memikirkannya secara logis dan jernih, hidup saya baik-baik saja meski ada insiden ini."

Kesalahan bersejarah

Susan adalah salah satu orang pertama yang menerima kompensasi (jumlahnya tidak diungkapkan) dalam kasus seperti ini.

Dia harus menjalani tes DNA kedua sebelum NHS mengakui kesalahan mereka dan menyampaikan permintaan maaf yang "sangat baik".

Tahun lalu, BBC melaporkan kasus lain tentang bayi yang tertukar saat lahir. Kejadian ini terungkap setelah seseorang menerima perangkat tes DNA sebagai hadiah Natal.

Bagi Susan, semua ini bukanlah tentang uang, melainkan pengakuan akan kesalahan yang terjadi bertahun-tahun silam.

"Kita cenderung ingin menyalahkan orang lain," ujarnya.

"Saya sadar pengalaman ini akan terus membekas dalam diri saya. Saya hanya ingin mencari penjelasan demi kedamaian batin."

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial