Kala Puluhan Porter 'Berebut' Cari Duit di Stasiun Senen Jelang Nataru

1 month ago 21

Jakarta -

Momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) bisa jadi berkah bagi para pramuantar alias porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Pada periode ini jumlah penumpang yang naik turun stasiun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Peningkatan jumlah penumpang inilah yang menjadi peluang ladang rezeki bagi mereka. Karenanya tak jarang selama periode liburan ini jumlah porter yang bersiaga di sekitar stasiun lebih banyak jika dibandingkan dengan hari biasanya.

Salah seorang porter Stasiun Pasar Senen, Walijo, menjelaskan para pramuantar yang bekerja di kawasan stasiun terbagi dalam dua tim atau shift, yakni tim ganjil dan tim genap. Pembagian tim disesuaikan dengan nomor porter yang juga tertera pada masing-masing seragam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua tim ini secara bergantian setiap minggu akan mengisi shift siang dan shift malam. Shift siang masuk mulai pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 19.00 WIB, kemudian disambung shift malam mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB. Lalu pada minggu berikutnya tim yang masuk shift siang akan berganti masuk shift malam, dan begitu sebaliknya untuk tim satunya.

Walijo yang berada di tim genap dipercaya jadi salah satu pengurus para porter. Ia mengatakan secara keseluruhan jumlah porter yang ada di tim-nya itu 78 orang. Namun karena sifat pekerjaan porter yang hanya menjadi 'mitra' layanan stasiun, mereka tidak diwajibkan untuk datang atau masuk kerja setiap hari.

Sehingga jumlah porter yang bertugas di stasiun setiap harinya tidak pernah 'full tim' alias masuk semua. Menurutnya paling banyak hanya sekitar 50-60 porter yang bertugas bahkan saat libur Nataru seperti saat ini.

"Semua porter untuk shift genap itu ada 78. Jadi itu mau posisi di mana, terserah ngaturnya. Tapi 78 nggak pernah full, paling full ya 50-60 gitu. Paling ada yang di rumah, kan libur bebas. Cuma kalau lagi tanggal merah gini, biasanya lebih banyak yang datang," ucap Walijo kepada detikcom, ditulis Jumat (20/12/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan para porter ini dibebaskan untuk 'mangkal' atau bersiap di area stasiun mana saja. Meski begitu, menurutnya para porter ini tidak pernah berebut membawa barang penumpang.

"Nggak ada rebutan, dari dulu nggak ada. Jadi pengaturannya sudah sangat rapi. Misalnya mobil masuk (bawa penumpang), ada (porter) yang ngejar dari pintu masuk ya, kalau ada yang mengikuti ya itu jatah dia," terang Walijo.

"Walaupun penumpangnya itu menyuruh (porter) yang pas ada di depannya, tetap yang bawa (barang penumpang porter) yang ngikuti, dan kami sudah pada tahu 'oh, sama dia'," jelasnya lagi.

Seorang porter Stasiun Pasar Senen lain bernama Cherudin mengatakan jumlah porter yang bekerja pada hari libur seperti Nataru memang lebih banyak jika dibanding hari biasa. Sebab dalam periode ini jumlah penumpang yang naik turun di stasiun lebih banyak dari hari biasanya.

"Soalnya ini kan libur sekolah, libur cuti bersama juga, mulai hari ini kereta tambahan dijalankan. Jadi kebanyakan kalau ramai, mau Nataru atau Lebaran, kebanyakan porter kumpul," kata Cherudin

Dirinya juga mengatakan meski para porter yang hadir di stasiun lebih banyak dari biasanya, mereka tidak pernah berebut penumpang. Sehingga selama 30 tahun ia menjadi pramuantar di Stasiun Pasar Senen, belum pernah ada kasus di mana para porter saling berkelahi mencari nafkah.

Walaupun sebetulnya Cherudin juga mengakui banyaknya porter yang bertugas membuat persaingan menjadi semakin menantang. Bahkan ada saja waktu di mana ia tidak mendapat penumpang untuk satu kali keberangkatan atau kedatangan kereta.

"Kalau sekarang nggak tentu, dapat satu penumpang dari satu kereta juga nggak tentu. Karena Porter-nya sudah banyak," ucapnya.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial