Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan harapannya agar besarnya anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah dapat dirasakan secara merata oleh penerima manfaat di seluruh Indonesia, secara berkelanjutan dan berkualitas.
Ibas mengatakan dirinya akan terus mendorong dan mengawal pemerintah, sehingga tujuan meningkatkan gizi anak yang seimbang, anak Indonesia yang lebih sehat, terdidik, dan sejahtera dapat terwujud dengan tepat dan baik.
"Kalau biasanya tentara itu pasti ada membuat tenda dapur umum ketika bencana, dapur umum untuk relokasi, kita hari ini punya program melalui Badan Gizi Nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo," jelas Ibas, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Ibas di Dapur Umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG BGN) Magetan. Dalam kunjungan kerja yang bertepatan dengan bulan Ramadan ini, Ibas secara khusus meninjau pelaksanaan program MBG dalam acara 'Silaturahmi Kebangsaan: Tinjau MBG dan Silaturahmi Babinsa' di Kabupaten Magetan, Selasa (25/3).
Dengan penuh antusiasme, Ibas memaparkan visi besar program MBG dalam sambutannya. Ibas mengatakan pemerintah pusat telah merencanakan makan bergizi gratis dengan menerima manfaat sebanyak 82 juta se-Indonesia untuk anak-anak usia di tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP diberikan makan gratis setiap harinya bekerja sama dengan ahli gizi, dengan masyarakat, dengan badan gizi nasional, serta SPPG.
Ibas menjelaskan tujuan jangka panjang dan berkelanjutan dari program MBG. Tujuannya yaitu agar anak-anak mendapatkan makan secara gratis, secara berkelanjutan dari tingkat TK, SD, SMP dan setaranya.
"Agar kebutuhan gizi mereka seimbang dan pada saatnya mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kecerdasan, kemampuan dan pendidikan yang lebih," papar Ibas.
Menurut Ibas, saat ini ada 82 juta penerima manfaat dengan anggaran Rp 171 triliun di seluruh Indonesia itu sangat besar.
"Tapi, kalau kita ukur secara kebutuhan masyarakat, sangat berarti. Betul ya?" tanya Ibas.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab 'betul' oleh seluruh hadirin. Ia kemudian menghitung dampak nyata program MBG bagi keluarga-keluarga sederhana.
"Saya tahu betul dampaknya untuk keluarga. Tidak hanya sekedar mendapat Rp 10.000-15.000 per porsi MBG, tetapi setiap bulan jika punya 2 anak misalkan, bisa dapat sekitar Rp 400.000-600.000," ungkap Ibas.
"Dengan cukup makan yang baik dan gizi yang baik, Insyaallah itu juga mengurangkan beban rumah tangga," sambungnya.
Tak lupa Ibas menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan. Ia bertanya kepada Kepala SPPG mengenai harapan, keluhan, hingga hal-hal yang perlu disempurnakan.
"Apa saja yang perlu dipercepat, apa saja yang perlu dilengkapi, dan seterusnya. Supaya kita terus memperbaiki dari pelayanan-pelayanan kesehatan, pelayan-pelayanan gizi untuk anak-anak dan masyarakat kita," kata Ibas.
Untuk masyarakat yang belum menerima program MBG, Ibas meminta masyarakat untuk bersabar, menunggu sejenak dan ia akan untuk terus mendorong pemerintah agar program ini dirasakan penerima manfaat merata di seluruh negeri. Lebih lanjut, program ini akan dijalankan secara berkelanjutan.
"Program ini juga nanti membantu anak-anak di keluarga-keluarga yang kami perjuangkan agar mereka yang ada di Kabupaten Magetan lebih sehat, lebih terdidik, dan lebih sejahtera," kata Ibas.
Tak lupa, Ibas memberikan apresiasi tinggi kepada TNI yang terlibat. Ia menyampaikan simpati kepada TNI atas kerja kerasnya.
"Dapur gizi di area Kodim ini adalah inisiasi awal dari kerjasama kerjasama antara SPPG, BGN, dan TNI yang harus kita dukung transparansi dan percepatannya. Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada para TNI, POLRI, termasuk keluarga besarnya, yang selama ini terlibat dalam kemajuan dan perbaikan yang ada di kabupaten kita," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut.
"Jika ada lahan-lahan tidur yang belum terproduksi dengan bagus, untuk dapat melakukan peningkatan produksi pangan lestari berbasis rumah tangga," sambungnya.
Ibas menyebut tugas TNI adalah menjaga kedaulatan NKRI, yang mencintai Indonesia dan Merah Putih.
"Cara kita bertempur hari ini adalah dengan mensukseskan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) selain terlibat dalam penanganan siber dan bencana alam tapi juga bisa turut mengawal dan mendukung program pro-rakyat seperti MBG dan Kesehatan gratis untuk rakyat. Semoga peningkatan kesehatan semakin baik di Indonesia, peningkatan kesejahteraan melalui gizi juga terus meningkat," kata Ibas.
Dalam kesempatan ini, Ibas turun langsung berdiskusi dan melihat proses produksi MBG setiap harinya di Dapur Umum SPPG Kabupaten Magetan. Dari proses penyimpanan, pemasakan lauk pauk, sayur mayur, hingga proses penyusunan menu di tray makan (tempat makan) untuk anak-anak penerima manfaat.
Kepala Satuan Pelaksana SPPG Kabupaten Magetan Dyah Putri yang ditemui Ibas menyampaikan dan memaparkan bagaimana program MBG berlangsung. Sebab, Ibas meluangkan waktu untuk menemuinya secara langsung.
"Kami setiap harinya bisa memproduksi hingga maksimal 2.800-an porsi, dengan menu yang berganti-ganti. Ukuran porsi pun kami sesuaikan, misal untuk anak TK, SD dan SMP. Alhamdulillah, hingga kini tidak ada kendala yang berarti, untuk honor para juru masak, ahli gizi, tim kerja dan tenaga yang membantu walaupun sempat tertunda sesaat saat ini juga sudah dibayarkan," kata Dyah.
"Semoga program ini bisa terus dikawal bersama, sehingga semakin meluas di seluruh daerah-daerah, terutama yang belum terjangkau," sambungnya.
Sebagai informasi, acara ini merupakan rangkaian kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di bulan Ramadan oleh Ibas dalam mewujudkan bukti nyata komitmen bersama antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional untuk generasi Indonesia Emas.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini