Jakarta -
Polisi telah menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22). Prarekonstruksi ini turut disaksikan oleh keluarga korban.
Sepupu korban, Preisi Tania Tewu, yang mewakili keluarga, menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian dan pihak UKI atas terlaksananya prarekonstruksi ini.
"Saya juga mewakili orang tua Kenzha yang tidak bisa hadir yang ada di Manado," ujar Praicy di kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praicy menyampaikan harapannya agar kasus kematian adik sepupunya ini diusut tuntas. Ia meminta semua pihak yang terlibat dalam tewasnya Kenzha diproses.
"Harapan kami sekeluarga kejadian ini terusut tuntas, baik dari orang-orang yang terlibat maupun dari pihak UKI di mana tempat ini menjadi saksi bisu diari kejadian meninggalnya adik sepupu saya yang paling bontot," tuturnya.
Ia juga berharap peristiwa yang menimpa adik sepupunya itu tidak terulang di kampus mana pun.
"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, baik di UKI maupun di seluruh universitas di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Polisi menggelar prarekonstruksi kasus mahasiswa UKI tewas, Rabu (26/3/2025) siang. (Maulani Mulianingsih/detikcom)
Adegan Prarekonstruksi
Pantauan detikcom, prarekonstruksi digelar di area taman kampus UKI, Rabu (26/3). Saksi yang dihadirkan adalah teman-teman dari Kenzha.
Adegan dimulai saat saksi mengajak korban membeli minum minuman keras. Pada adegan selanjutnya, saksi memanggil korban yang sedang berada di atas motor.
Pada adegan ke-4 diperagakan adegan korban dibonceng saksi yang kemudian bersama-sama membeli minuman. Adegan ke-11 memperlihatkan di mana korban dan dua temannya minum minuman keras.
"Botolnya ditaruh di mana?" tanya polisi kepada saksi.
Botol minuman keras tersebut dihadirkan dalam prarekonstruksi. Botol itu dibungkus plastik putih, ditaruh di tembok jalur pedestrian, depan gedung fitness.
Selanjutnya, diperagakan adegan saat korban menuju ke tempat duduk-duduk di taman. Adegan inti ini polisi membatasi wartawan yang meliput.
Wartawan hanya diperbolehkan meliput dari jarak beberapa meter. Tidak terdengar adegan apa saja yang diperagakan oleh para saksi, namun pada adegan ini terlihat ada gerakan dari saksi yang menonjok korban.
Adegan selanjutnya memperlihatkan korban terjatuh di rerumputan. Berikutnya, diperagakan adegan korban dipapah oleh dua temannya menuju pagar. Selanjutnya, ada adegan korban mencorong-dorong pagar.
Kenzha Ezra Walewangko ditemukan tewas di parkiran area kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Sempat beredar viral di media sosial menyebutkan korban tewas setelah dikeroyok.
Polisi sendiri mengungkap adanya percekcokan hingga pesta minuman keras (miras) sebelum korban tewas. Akan tetapi polisi belum menyimpulkan apakah benar korban tewas dikeroyok atau karena hal lain.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini