Gurihnya Bisnis Kacang Mete di Konawe Kepulauan, Omzetnya Ratusan Juta!

1 month ago 21

Wawonii Barat, Konawe Kepulauan -

Di balik keindahan alamnya, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menyimpan potensi bisnis yang menggiurkan. Dari segi pertanian misalnya, kacang mete menjadi primadona yang menjanjikan keuntungan besar bagi masyarakat setempat.

Sejak dulu, kabupaten yang juga dikenal dengan Pulau Wawonii ini memang menjadi salah satu penghasil kacang mete terbaik di Indonesia. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung membuat kacang mete tumbuh subur dan menghasilkan biji berkualitas tinggi. Tak heran banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya pada bisnis ini.

Salah satu pengepul mete di Desa Langara Wawonii Barat, Joni mengaku telah terjun ke dunia mete sejak tahun 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya, saya hanya ikut-ikut orang dulu beli-beli hasil bumi sekitar tahun 2018. Tahun 2018, saya ngambil di petani dari Wawonii Barat, ya modal sekitar Rp 2-3 jutaan," ujar Joni kepada detikcom belum lama ini.

"Awalnya ngambil 200-an kg, diperjualbelikan, tidak diolah, hanya sekadar dikeringkan saja, terus dijual ke pengepul di Kendari," sambungnya.

Bisnis Kacang Mete di Konawe KepulauanBisnis Kacang Mete di Konawe Kepulauan Foto: Rafida Fauzi/detikcom

Setiap bisnis tentu mengalami pasang surut. Hal ini pun berlaku untuk bisnis mete. "Namanya kita jual beli hasil bumi beda dengan dagangan yang lain. Kalau hasil bumi, orang belum paham, rawan rugi karena barang susut. Kalau nggak ketemu hitungannya pasti rugi," ungkap Joni.

"Jadi kalau dijemur kan contohnya 100 kg, barang bisa hilang sudah 10 kg gara-gara dijemur karen susut," lanjutnya,

Tak hanya itu, Joni mengungkapkan mete juga memiliki musim panen setahun sekali. Dengan begitu, ia harus menyambi melakukan pekerjaan lainnya saat musim panen telah habis.

"Usaha kacang mete ini paling sekali setahun, kayak musim gini kan. Kalau ini bulan 12 (Desember) sudah mau selesai habis, 1 tahun dia paling 1,5 bulan selesai," ucapnya.

"Yang paling rutin kita kerja di sini kayak kopra, arang tempurung, kalau kacang mete paling di bulan 11 sampai akhir bulan 12 itu sudah selesai," sambungnya.

Bisnis Kacang Mete di Konawe KepulauanBisnis Kacang Mete di Konawe Kepulauan Foto: Rafida Fauzi/detikcom

Namun saat musim panen tiba, keuntungan yang dihasilkan dari mete memang tak main-main. Pengepul mente lainnya Edi Lianto mengatakan omzet mente bisa mencapai Rp 2 miliar untuk satu musim.

"Omzet untuk satu musim itu bisa Rp 2 miliar lebih. Kalau untungnya ratusan juta lah. Kita kan ini per orang kadang ada yang punya anggota," ujar Edi.

"Jadi, keuntungan untuk keseluruhan anggota ratusan juta, itu untung bareng-bareng. Tapi untuk perorangan itu bisa sampai Rp 10-Rp 20 juta. Kita punya anggota kan 10 orang," lanjutnya.

Edi mengungkapkan biasanya mete dikirim ke Kendari melalui kapal. Dulunya sebelum ada internet, mereka biasanya harus menunggu informasi dari kapal terlebih dahulu.

"Sebelum ada internet itu lewat kapal biasa informasi keluar. Pas ada nota, di situlah kita lihat harganya berapa untuk saat ini. Untuk permintaan kita punya harga berapa juga biasanya lewat surat pakai kapal," katanya.

Namun sejak hadirnya internet, kini mereka bisa langsung berkomunikasi dengan para tengkulak melalui aplikasi WhatsApp.

"(Kalau) saat ini saya menggunakan internet untuk komunikasi sama tengkulaknya lewa WA. Biasanya mereka tanyakan harga berapa dalam per kg. Jadi kita gampang komunikasi untuk jual-beli hasilnya, tanyakan harga atau bagaimana," paparnya.

"Sekarang di saat internet sudah ada mending. Soalnya barang pun yang dijemur bisa difoto atau dikirimin dulu," pungkasnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat total 35 stasiun pemancar atau tower BTS yang dibangun di Konawe Kepulauan sejak tahun 2018 hingga 2022. Sebanyak 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) juga telah dihadirkan BAKTI Komdigi dalam mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


(anl/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial