Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima Komite Nasional International Council of Museum (ICOM) Indonesia. Dalam kesempatan ini, Fadli menyambut baik dan mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan oleh ICOM Indonesia.
ICOM merupakan organisasi global yang didirikan pada tahun 1946 di Paris yang memiliki hubungan resmi dengan UNESCO yang memiliki status konsultatif dengan United Nations Economic and Social Council.
"Kita sejalan ingin meningkatkan kapasitas museum-museum yang ada di Indonesia, tentu yang pertama adalah Museum Nasional Indonesia, kita akan menjadikan Museum Nasional Indonesia sebagai benchmark meskipun masih banyak yang perlu dibenahi. Saat ini akan dilakukan reinventarisasi jumlah koleksi, lokasi, dan penyimpanan," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini terdapat 142 negara yang telah bergabung di mana keanggotaannya tidak hanya museum, namun juga institusi, individu, para profesional, dan donatur yang berkaitan dengan kebudayaan. Di Indonesia sendiri Komite Nasional ICOM Indonesia telah diakui secara badan hukum pada tahun 2023, maka komunikasi dengan ICOM Paris sudah dapat dilakukan secara resmi.
Kegiatan ICOM Indonesia yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya adalah Kolaborasi Perayaan Hari Museum Internasional yang telah dilaksanakan pada 16-18 Mei 2024 di Kampus Matina University of Mindanao Filippina dengan kegiatan workshop, seminar, talkshow, dan pameran. Sosialisasi ICOM pada kegiatan FGD Peran Museum dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pembangunan Karakter juga telah dilaksanakan pada bulan Juli 2024, serta partisipasi pada kegiatan-kegiatan general assembly dan konferensi.
Fadli menegaskan pentingnya perubahan pada tata kelola museum. Menurut Fadli, perlu ada attraction (daya tarik) terhadap koleksi, storyline (jalan cerita), tata pamer yang bagus dan daya tarik dengan adanya merchandise, hal-hal ini yang perlu dibenahi bersama.
"Kita berharap dari total museum yang ada 469 museum di Indonesia, baik yang dikelola oleh pemerintah, swasta, maupun perorangan bisa naik kelas. Untuk mewujudkannya tentu membutuhkan capacity building, pengelola, kurator, dan kemampuan edukator yang baik," tegas Fadli.
Lebih jauh, Fadli berharap adanya kegiatan yang dapat disinergikan dengan ICOM Indonesia. Fadli mengatakan perlu ada kegiatan yang sistematis yang dimulai dari kurator, edukator, bagaimana tata pamer, hingga perawatan koleksi, sehingga standardisasi museum tidak saja sebatas untuk penilaian Dana Alokasi Khusus (DAK).
Terkait International Museum Day tahun ini, Menbud mengungkapkan hal terpenting adalah dampaknya, networking ke luar melalui best practice (kasus terbaik) bekerja sama dengan banyak pihak dan upgrading museum. Beberapa waktu yang lalu bersama ASEAN, ada gagasan untuk membuat ASEAN Museum di ASEAN Secretariat, kata Fadli, perlu proaktif membantu percepatannya bersama Kementerian Luar Negeri RI.
"Museum ASEAN ini penting untuk menyajikan dokumentasi, foto, institusi, dan buku-buku tentang ASEAN, yang kedua ASEAN Network of Museum, dan ASEAN Heritage, semacam UNESCO Intangible Culture Heritage pada skala ASEAN," paparnya.
Pada akhir diskusi, Fadli menegaskan kembali Indonesia adalah negara besar, sehingga perlu ikut aktif berpartisipasi dalam organisasi-organisasi internasional. Fadli menyebut Indonesia negara terbesar keempat, sehingga harus terepresentasi secara proporsional, dalam organisasi-organisasi internasional.
"Kita ikut menentukan jalannya, bukan sekedar follower," kata Fadli.
Sebagai informasi, pertemuan ini dihadiri oleh Ketua ICOM Indonesia, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah Tjahjani Dwirini R, Direktur Sejarah dan Permuseuman Agus Mulyana, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan Anindita Kusuma Listya, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri, Staf Ahli Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis, dan anggota Komite Nasional ICOM Indonesia.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini