Dugaan Arisan Bodong Rp 1,8 M Bikin Selebgram Dipolisikan

4 days ago 13
Jakarta -

Seorang selebgram terseret dugaan penipuan bermodus skema arisan bodong senilai Rp 1,8 miliar. Wanita berinisial RAW alias AL itu dilaporkan ke polisi.

Kasus ini dilaporkan sejumlah korban ke Polda Metro Jaya, pada Senin, 24 Maret 2025. Laporan korban dkk teregister di SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDAMETROJAYA. Lisa dkk melaporkan RAW atas dugaan pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan/atau penggelapan.

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami laporan tersebut. Korban bernama Lisa Amelia dan yang lainnya memutuskan melaporkan selebgram tersebut ke Polda Metro Jaya, pada Senin (24/3). Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/2085/III/2025/SPKT/POLDAMETROJAYA. Selebgram RAW dipolisikan atas dugaan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak informasi selengkapnya dirangkum detikcom, Kamis (27/3/2025).

Kerugian Rp 1,8 M

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, mulanya para korban mengikuti kegiatan arisan kepada terlapor. Saat itu arisan masih berjalan lancar.

Namun, memasuki Oktober 2024, terlapor tidak lagi memeriksa hasil arisan kepada para korban. Ade Ary menyebutkan kerugian mencapai lebih dari Rp 1,8 miliar.

"Hingga saat ini tidak ada itikad baik dari terlapor untuk bertanggung jawab. Atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan dengan total Rp 1.834.150.000," ujar Ade Ary, kepada wartawan, Rabu (26/3).

Korban Diimingi Fee 5%

Lisa menerangkan, awalnya RAW menawarkan berbagai macam arisan yang bernilai investasi. Dia mengaku sudah beberapa kali mengirim uang dengan cara mentransfer yang jumlahnya hingga ratusan juta rupiah.

"Per bulan saya transfer ke dia kadang-kadang minta ke saya. Kadang Rp 300 juta saya transfer, itu di bulan Agustus atau September. Iya rutin setiap bulan bayar. Dia yang minta, saya transfer," ungkap Lisa.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya

Ilustrasi telepon penipuan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Kronologi Selebgram Menipu

Lisa juga percaya begitu saja dengan terlapor karena menurutnya sudah berteman sejak 10 tahun. Namun RAW diduga mengalami kebangkrutan.

"Terus dia punya toko berlian ada dua, jadi saya percaya. Karena dia temen udah agak lama, jadi saya percaya sama dia. (Teman) nongkrong 10 tahun, makanya kita percaya, tiba-tiba kolaps," sambung Lisa.

Lisa menyebutkan, hingga awal Februari 2025, dia sudah mentransfer uang ke RAW sebanyak Rp 982 juta. Dia menjelaskan, selain dia, terdapat enam temannya yang tertipu sehingga jika ditotal kerugian yang dialami mencapai Rp 1,8 miliar.

"(Kerugian) aku Rp 982 juta. Total 1 LP kita, Rp 1,8 miliar sih," tutur Lisa.

Dia menyebutkan baru mengetahui arisan yang diikutinya ini bermasalah setelah melihat ramai di media sosial orang-orang mencari keberadaan RAW yang disebut menghilang. Dia juga mengatakan sempat mencari media sosial milik RAW di instagram namun sudah tidak ada.

"Setelah tahu di Februari tanggal 4 tahun 2025, itu Instagram dia hilang. Terus orang-orang pada huru-hara, bikin di Instagram Story. Saya lihat, 'dicari orang hilang karena menipu', saya juga kaget," terang Lisa.

Harap Segera Diusut Polisi

Lisa pun berharap laporan bisa segera ditindaklanjuti pihak kepolisian. Dia juga menyampaikan masih mengharapkan ada iktikad baik dari RAW untuk mengembalikan uangnya dan teman-temannya.

"Iya (mau uang kembali) dan dia muncul ke media gitu. Dia coba iktikad baik dengan kembalikan uang kita, komunikasi juga lah sama kita. Apalagi rata-rata kita kenal udah lama, sebenarnya kalau dia ada iktikad baik mau ganti atau gimana kita masih terima sebetulnya. Karena dianya kabur jadi kita sulit juga berkomunikasinya," pungkasnya.

Redaksi telah menghubungi terlapor melalui nomor ponselnya, tapi hingga berita ini dimuat belum mendapatkan balasan dari yang bersangkuta

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial