Jakarta -
PT Brantas Abipraya (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan BUMN yang meraih penghargaan di Asian Water Awards 2024. Pada ajang ini, Brantas Abipraya meraih penghargaan Water Company Excellence in Asia atas komitmen dalam mengelola sumber daya air (SDA) dengan inovasi terbaik.
"Selama hamper 44 tahun berdiri, Brantas Abipraya membangun infrastruktur nasional, pencapaian sebagai Water Company Excellence in Asia ini merupakan wujud komitmen kami dalam membangun infrastruktur SDA, hingga saat ini sudah berhasil menyelesaikan pembangunan lebih dari 40 bendungan di Indonesia," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).
Selain bendungan, Brantas Abipraya juga membangun infrastruktur air lainnya seperti irigasi, instalasi pengolahan air, sistem penyediaan air minum (SPAM), tanggul pengaman pantai hingga embung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyabet penghargaan Water Company Excellence in Asia, Brantas Abipraya juga mengantongi penghargaan Sustainable Water Infrastructure Project - Ciawi Dry Dam in Asia di ajang tersebut.
"Alhamdulillah, Proyek Bendungan Kering Ciawi yang telah dituntaskan Brantas Abipraya ini diakui atas kontribusinya dalam menciptakan infrastruktur air yang berkelanjutan, serta mendukung Program SDGs," ungkap Sugeng.
Brantas Abipraya turut mendukung program SDGs, di antaranya mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak, dan penanganan perubahan iklim melalui pembangunan Bendungan Kering Ciawi. Terletak di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya di Kecamatan Megamendung serta Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat, bendungan ini mampu mengendalikan banjir di 12 kelurahan di Jakarta.
Bendungan Ciawi memiliki kemampuan untuk menampung air dengan volume hingga 6 juta meter kubik. Dengan luas genangan bendungan sekitar 39,40 hektare, bangunan Bendungan Ciawi didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta.
Rampungnya pembangunan Bendungan Ciawi diharapkan akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Bendungan ini juga diharapkan mampu menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.
"Bendungan Ciawi ini merupakan bendungan kering pertama di indonesia, bendungan ini berbeda dari bendungan pada umumnya. Jika biasanya setelah beroperasi bendungan akan menampung air dan membentuk danau di bagian hulu, untuk Bendungan Ciawi nantinya air hanya akan sekedar lewat," kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana.
Ketika kondisi biasa atau tidak banjir, lanjut Dian air mengalir seperti biasa. Pada saat tidak banjir, bendungan ini tidak terisi air, kering sehingga dinamakan bendungan kering.
Hadirnya bendungan ini juga menjadikan Brantas Abipraya meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelaksana pembangunan bendungan kering pertama di Indonesia, Bendungan Ciawi. Bendungan Ciawi akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir di Sungai Ciliwung.
Bendungan ini nantinya akan menampung air pada saat musim hujan saja, dan kering ketika musim kemarau tiba. Sehingga, pada periode curah hujan tinggi bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol.
Dian menyampaikan Bendungan Ciawi ditargetkan mampu mengurangi puncak debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 21%. Pihaknya pun telah menambahkan spot-spot instagramable untuk swafoto di Bendungan Ciawi.
Selain itu, disediakan pula jogging track agar masyarakat sekitar atau wisatawan dapat berolahraga sambil menikmati pemandangan cantik di kawasan bendungan.
"Capaian Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Brantas Abipraya dalam membangun infrastruktur Negeri. Semoga raihan ini dapat terus menginspirasi seluruh Insan Abipraya untuk berinovasi tanpa henti dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," tutup Dian.
Sebagai informasi, ajang Asian Water Awards 2024 digelar di Singapura pada Selasa (22/10). Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana dan Project Manager Proyek Bendungan Kering Ciawi, Brantas Abipraya Whima Regianto Putra.
(prf/ega)