Pemerintah Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh Lebih dari 5,1%

3 hours ago 2

Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan stagnan 5,1% pada 2025 dan 2026 oleh Bank Dunia (World Bank). Hal itu menunjukkan kestabilan di tengah perlambatan pertumbuhan global yang diperkirakan berada di angka 2,7% pada periode yang sama.

Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tetap optimis terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Meskipun beberapa pihak termasuk Bank Indonesia (BI) telah menurunkan angka proyeksinya.

"Memang beberapa termasuk BI juga menurunkan dari 5,2% ke 5,1%, tetapi pemerintah sih tetap optimistis, ini kan masih Januari, jadi kita lihat aja perkembangan ke depan," kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga melihat adanya potensi peningkatan konsumsi masyarakat yang akan terjadi pada Maret 2025. Hal itu karena bertepatan dengan periode Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.

"Pemerintah kan melihat di bulan Maret nanti ada Lebaran sehingga kita akan terus menggenjot sektor konsumsi," katanya.

Di sisi lain, Airlangga menyebut pihaknya terus memperkuat kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) untuk mendukung ketahanan ekonomi. Dalam hal ini revisi aturan DHE SDA ditargetkan bisa segera meluncur.

"Ini kan kita lagi fine tuning yang terakhir. Mudah-mudahan ini segera bisa kita luncurkan sehingga fundamental daripada ketahanan ekonomi kita semakin kuat," kata Airlangga.

Berdasarkan laporan Global Economic Prospects Januari 2025, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan 5,1% pada 2025 dan 2026. Angka itu hanya meningkat tipis dibandingkan proyeksi 5% pada 2024.

Bank Dunia memberi peringatan bahwa negara-negara berkembang akan menghadapi tahun-tahun yang lebih sulit di masa mendatang. Pertumbuhan global yang terlalu lambat untuk meningkatkan standar hidup dan iklim ketidakpastian kebijakan yang tinggi menghambat investasi negara-negara maju di negara-negara miskin.

Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa 8%

Presiden Prabowo Subianto menyatakan kepercayaan dirinya bahwa Indonesia akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Meski banyak pihak yang nyinyir, ia tetap berpegang teguh pada targetnya.

"Saya percaya dan yakin kita akan capai bahkan melebihi 8% pertumbuhan. Mungkin banyak yang nyinyir karena ini memang salah satu kelemahan bangsa Indonesia, tidak percaya diri, suka melihat kawan susah, susah melihat kawan menang," kata Prabowo dalam acara Penutupan Munas Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1).

Menurutnya, sifat dan mentalitas tersebut harus dikoreksi masing-masing untuk ke depannya. Sebab, Prabowo menilai Indonesia mampu untuk mencapai target tersebut.

"Mungkin terlalu lama kita dijajah jadi kita merasa rendah dan kita punya rasa kurang berani. Setelah saya masuk dipandu oleh menteri-menteri saya, saya positif kita akan bikin kejutan-kejutan besar di minggu-minggu dan bulan-bulan yang akan datang," ujarnya.

Prabowo menyebut Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Hal tersebut menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) besar dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya itu dengan sebaik-baiknya.

"Kekayaan ini sering tidak dikelola dengan baik dan akal sehat, selanjutnya kita sering lakukan pemborosan. Saudara sebagai pengusaha seharusnya lebih paham perusahaan yang tidak efisien, perusahaan yang bekerja seenaknya tidak mungkin survive. Kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan (turun), ya sudah itu menuju pailit karena itu saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien," kata dia.

(kil/kil)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial