Sederet Perusahaan Ternama AS yang Ambruk di 2024

1 month ago 58

Jakarta -

Tahun 2024 merupakan tahun yang berat bagi sejumlah perusahaan ternama di dunia. Hal itu diakibatkan kondisi inflasi yang terus meningkat hingga penurunan penjualan sehingga menyebabkan beberapa perusahaan mengajukan kebangkrutan.

Dilansir dari CNN, Selasa (24/12/2024), setidaknya 19 perusahaan telah memangkas 14.000 pekerja karena kebangkrutan. Hal itu berdasarkan Challenger, Gray & Christmas yang merupakan sebuah perusahaan jasa penempatan kerja.

Ada lebih dari 7.100 penutupan toko hingga akhir November 2024 menurut perusahaan riset CoreSight. Jumlah itu melonjak 69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengajuan kebangkrutan tidak selalu berarti bisnis tersebut bangkrut. Perusahaan cenderung untuk menghentikan beberapa operasi, mengatasi utang yang menumpuk dan menghemat biaya dengan menutup lokasi.

Berikut beberapa perusahaan ternama asal Amerika Serikat (AS) yang mengalami kebangkrutan tahun 2024:

1. Big Lots

Big Lots mengajukan kebangkrutan pada September 2024. Pengecer diskon tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa kesepakatan mereka untuk menjual diri kepada perusahaan ekuitas swasta telah gagal dan akan segera menutup 963 lokasi yang tersisa.

2. Bowflex

Produsen peralatan gym tersebut mengajukan kebangkrutan pada Maret 2024. Bowflex berhasil bangkit dari kebangkrutan setelah menjual asetnya senilai US$ 37,5 juta kepada perusahaan yang berbasis di Taiwan.

3. Express

Ritel pakaian ini mengajukan kebangkrutan pada April 2024 setelah terus-menerus berjuang. Hampir 100 lokasi tutup setelah gagal menarik konsumen dengan produknya.

4. Joann

Peritel kain dan kerajinan tangan ini mengajukan kebangkrutan pada Maret 2024. Saham Joann dihapus dari Nasdaq meski berhasil memangkas utangnya dan tetap membuka semua 850 tokonya.

5. LL Flooring

Mantan Lumber Liquidators mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2024 setelah awalnya mengumumkan penutupan 94 tokonya. Sebuah perusahaan ekuitas swasta membeli dan menyelamatkan perusahaan itu.

6. Party City

Ritel perlengkapan pesta itu mengajukan kebangkrutan baru-baru ini. Party City akan menutup sekitar 700 toko pada awal tahun depan akibat menghadapi tekanan inflasi dan utang US$ 800 juta.

7. Red Lobster

Restoran seafood ini mengajukan kebangkrutan pada Mei 2024. Setelah menutup lebih dari 100 lokasi, Red Lobster bangkit dari kebangkrutan pada September 2024 berkat pemilik dan kepemimpinan baru yang telah mengubah menu.

8. Spirit Airlines

Maskapai penerbangan murah berwarna kuning itu bangkrut pada November 2024 karena kerugian yang terus meningkat, utang yang tidak terjangkau, hingga meningkatnya persaingan. Perusahaan berencana keluar dari kebangkrutan pada awal 2025 dengan restrukturisasi utang.

9. Stoli

Produsen Vodka ini mengajukan kebangkrutan pada Desember 2024. Perusahaan terhambat oleh permintaan yang melambat hingga serangan siber besar yang mengacaukan operasinya.

10. TGI Fridays

Restoran ini mengajukan kebangkrutan pada November 2024 setelah bertahun-tahun mengalami penurunan pelanggan. TGI Fridays mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dampak dari pandemi COVID-19 adalah pendorong utama tantangan keuangannya.

11. True Value

Toko perangkat keras ini mengajukan kebangkrutan pada Oktober 2024 setelah menghadapi tantangan pasca pandemi. Saat ini pihaknya terus mengeksplorasi opsi strategis.

12. Tupperware

Tupperware mengajukan kebangkrutan pada September 2024 setelah bertahun-tahun popularitas menurun dan kesulitan keuangan. Produsen wadah makanan itu akhirnya dijual ke firma ekuitas swasta untuk menjaga operasional.

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial