Sambut Indonesia Emas, Menperin Ajak Anak Muda Jadi Masa Depan Industri

1 month ago 48

Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak anak muda untuk menjadi masa depan sektor industri Tanah Air. Hal ini dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045.

Seperti diketahui, sektor industri manufaktur kerap disebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Hal ini didukung dengan fakta bahwa sekitar 75% dari total ekspor Indonesia merupakan ekspor produk manufaktur. Selain itu, sektor ini juga merupakan salah satu penyerap terbesar tenaga kerja.

Karena itu, Agus mendorong generasi muda untuk meningkatkan kemampuan diri. Tidak hanya meningkatkan kemampuan memahami teori dan mengasah logika berpikir, kata dia, anak muda juga bisa mengasah keterampilan non-kognitif seperti kolaborasi, kecerdasan emosional, dan pemecahan masalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemampuan untuk bekerja dalam tim, beradaptasi dengan situasi baru, mengasah empati, dan menciptakan solusi kreatif untuk masalah yang kompleks akan semakin menentukan keberhasilan kita," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Hal itu dia sampaikan di hadapan 900 mahasiswa yang mengikuti kuliah umum 'Are You Fit for the Future?' dalam rangkaian Industrial Festival 2024 di Surabaya.

Era digital memberikan transformasi besar pada masa depan dunia kerja. Seperti yang disampaikan dalam laporan Future of Jobs Tahun 2023 dari World Economic Forum, banyak pekerjaan yang sudah tergantikan dengan otomatisasi maupun dengan algoritma yang lebih cepat dan efisien. Namun di sisi lain, juga membuka peluang bagi profesi-profesi baru yang menjanjikan, seperti ahli Artificial Intelligence dan data scientist.

Di tengah perubahan dunia yang cepat, yang diwarnai oleh transformasi digital, perkembangan teknologi, isu keberlanjutan, hingga dinamika sosial yang semakin kompleks, generasi muda Indonesia tidak hanya dituntut untuk mengikuti arus, tetapi juga menjadi bagian dari agen perubahan itu sendiri.

Kepada para generasi muda yang tengah mempersiapkan diri untuk masa depannya, Agus memberikan sebuah pertanyaan sekaligus tantangan: "Are You Fit for the Future?"

Menurut Agus, setiap anak muda harus 'menjahit' kompetensinya dengan benang masa kini-seperti inovasi, keterampilan digital, dan kecerdasan emosional. Layaknya desainer yang memahami tren, kita harus terus belajar dan beradaptasi agar tetap relevan dan berdaya saing.

"Jadi, fit bukan berarti sempurna, melainkan kesiapan untuk terus berkembang. Seperti halnya pakaian terbaik yang memberi kenyamanan dan fleksibilitas, memudahkan pemakainya bergerak bebas. Begitu juga dengan ilmu dan pengalaman; ia harus memberi ruang untuk eksplorasi, kegagalan, dan pembelajaran terus-menerus," tuturnya.

Untuk bertahan dan unggul di masa depan, dia pun membagikan beberapa keterampilan yang perlu dikuasai oleh generasi muda. Pertama, literasi digital untuk dapat memahami cara penggunaan perangkat atau aplikasi, dan juga memahami etika digital, privasi, dan keamanan dalam penggunaan teknologi, serta membangun budaya digital yang positif.

Kedua, keterampilan dalam kecerdasan buatan (AI) dan analisis data untuk bisa membuat keputusan yang lebih cerdas, cepat, dan akurat. Keterampilan ini juga memberikan peluang bagi generasi muda untuk menjadi perancang solusi berbasis AI yang dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi dan masyarakat.

Ketiga, generasi muda juga perlu memiliki kemampuan creative problem solving agar mampu berpikir secara kreatif, inovatif, dan fleksibel dalam menyelesaikan masalah. Dengan kemampuan ini, anak muda bisa mengambil peluang dan menghasilkan ide-ide baru yang berkelanjutan dari tantangan yang dihadapi.

Keterampilan selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah entrepreneurial mindset. Sikap proaktif, berpikir di luar kebiasaan, dan berani mengambil risiko yang terukur bisa mendukung kita untuk menciptakan nilai baru dan memimpin perubahan.

"Inilah saat yang tepat bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri, mengembangkan keterampilan yang tak tergantikan, dan siap memenuhi kebutuhan industri masa depan yang terus berkembang," jelasnya.

Sebagai informasi, Industrial Festival diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian sebagai ruang bagi generasi muda untuk belajar dan berkolaborasi, mengasah keterampilan baru melalui berbagai pelatihan, memperluas wawasan tentang industri masa depan melalui diskusi dan talkshow, serta menjalin koneksi dengan para ahli, pelaku industri, dan sesama generasi muda yang memiliki visi besar.

Melalui penyelenggaraan Industrial Festival, Kemenperin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperkaya pengalaman sekaligus menjawab pertanyaan: 'Are You Fit for the Future?'.


(anl/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial