Saat Keris-keris Milik Menbud Fadli Zon Mejeng di ICH Festival 2024

Jakarta -

Sejumlah barang seni budaya milik Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon turut dipamerkan dalam Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024, di antaranya keris pusaka dan wayang. Fadli Zon menegaskan komitmen melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.

"Kita harus memelihara, melestarikan, mengembangkan budaya Indonesia supaya tidak punah, supaya tidak hilang. Jadi ini adalah sebagian kecil dari kekayaan budaya kita," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (1/12/2024).

Pertunjukan ICH Festival 2024 digelar di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, sejak 23-28 November lalu namun pamerannya masih akan berlangsung hingga 10 Desember. Fadli Zon yang juga seorang kolektor barang seni budaya turut mendatangkan koleksinya dari Fadli Zon Library. Barang koleksi Fadli Zon Library telah melalui proses kurasi untuk mengikuti pameran ini.

Ada sekitar 20 keris milik Fadli Zon yang dipamerkan, mulai dari keris pusaka hingga keris bergaya kontemporer. Beberapa keris pusaka itu di antaranya Keris Madura, Keris Madura Sepuh, Keris Minangkabau Majapahit, dan Keris Minangkabau Bangkinang hingga Keris Bugis dan Keris Palembang.

"Keris ini menurut saya budaya adi luhung yang sangat lengkap dan bernilai tinggi. Pencapaian artistiknya juga sangat luar biasa, bisa memadukan antara besi, baja, meteorit, nikel dan silver. Keris itu perpaduan dari berbagai seni. Seni tempa, ukir pamor, dan juga dari segi fisik, ini prosesnya membutuhkan keterampilan khusus," kata Fadli.

"Tiap daerah mempunyai ciri khas tertentu dan di dalamnya juga ada nilai-nilai, bahkan keris ada yang diturunkan secara turun temurun," sambungnya.

Waketum Gerindra ini mengatakan, pameran menjadi salah satu wujud apresiasi terhadap produk dan ekspresi budaya Indonesia. Ketika membuka ICH Festival, Fadli Zon juga melepas keris dari warangka-nya secara seremoni. Keris milik Fadli Zon Library itu yakni Keris Dhapur Sabuk Inten Luk 11 dengan pamor motif udan mas karya Ki Empu Djeno Harumbrodjo.

Tak hanya keris, koleksi Fadli Zon Library yang dikurasi untuk dipamerkan di ICH Festival berupa wayang hingga perangkatnya seperti Wayang Suket, Wayang Klithik/Krucil, Wayang Wacinwa, Wayang Potehi, Wayang Golek, Wayang Bali, Blencong, Gunungan Wayang, hingga Wayang Potret.

"Wayang potret itu seperti tokoh-tokoh sekarang. Misalnya wayang yang mirip dengan Pak Prabowo, Pak Jokowi, Nelson Mandela. Ini merupakan bentuk kreativitas, bahwa melalui wayang kita bisa menghadirkan sesuatu yang baru," ujar Fadli.

Fadli menyebut wayang seni kontemporer tersebut banyak digunakan sebagai hadiah. Ia bahkan pernah membuat wayang potret Barack Obama dan Donald Trump.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Indonesia ICH Festival 2024, Yusmawati, menyebut Kementerian Kebudayaan memanfaatkan komunitas untuk pameran dan pertunjukan di acara ini seperti pegiat seni hingga generasi muda.

"Harapannya, dari merekalah kita bisa mengembangkan kesenian dan budaya yang ada, tidak terbatas pada ICH saja tapi kesenian dan tradisi yang lainnya karena kita dalam proses mendaftarkan sebanyak-banyaknya warisan budaya yang kita miliki," ungkap Yusmawati.

Yusmawati mengatakan, Kementerian Kebudayaan memahami pelestarian seni budaya harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Karenanya, salah satu pertunjukan yang dihadirkan di ICH Festival adalah kolaborasi wayang dipadukan dengan video mapping sebagai new media seni tata cahaya.

"Kalau selama ini multimedia hanya menjadi penghias dalam pertunjukan, sekarang multimedia menjadi bagian yang menghidupkan cerita. Itu menarik, sangat luar biasa dan ditunggu masyarakat. Tentunya ke depan kita berharap ada hal baru lagi yang bisa diciptakan generasi muda kita," kata Yusmawati.

(gbr/knv)