Penjelasan SMAN 6 Depok soal Biaya Study Tour Rp 3,8 Juta Ramai Disorot

4 hours ago 2

Kota Depok -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan karyawisata (study tour). SMAN 6 Depok menjelaskan biaya study tour dengan biaya Rp 3,8 juta.

Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan mengatakan permasalahan itu muncul usai viral pemberitaan terkait orang tua yang protes mengenai biaya study tour. Dia mengatakan mekanisme pembiayaan study tour SMAN 6 menggunakan subsidi silang.

"Jadi memang di sini ada mekanisme pembiayaan saling subsidi silang, di mana orang tua murid yang memiliki rezeki lebih atau dari kalangan ekonomi mampu membantu keluarga yang ekonominya tidak mampu. Dan itu selalu terjadi seperti itu untuk berbagai kegiatan," kata Syahri kepada wartawan, Senin (24/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahri mengakui biaya study tour dibebankan sebesar Rp 3,8 juta. Study tour ini dilaksanakan pada 17-24 Februari.

"Jujur kami tidak menutupi ya kalau pembiayaan itu memang besarnya Rp 3.800.000. Memang ditetapkan bersama pada tanggal 21 November 2024 dalam rapat bersama orang tua murid," jelasnya.

Syahri mengatakan ada 347 siswa yang ikut dalam study tour tersebut. Penerapan subsidi silang itu dilakukan kepada 39 siswa sesuai kemampuan masing-masing dalam pembiayaan agar semua siswa ikut dalam study tour.

"(Total) 347 orang (siswa ikut study tour). Yang disubsidi itu macam-macam sesuai dengan kemampuan masing-masing. Karena kan ada 39 orang yang disubsidi itu kemampuannya macam-macam. Ada yang cuma mampu bayar sekian, kan mereka pasti komunikasi," jelasnya.

Syahri menyampaikan mengenai kendala pembiayaan dan sebagainya sudah dilakukan dengan musyawarah bersama orang tua siswa. Hal itu selalu diselesaikan melalui komunikasi bersama. Pihak sekolah mengaku terbuka apabila orang tua mengalami kendala dalam pembiayaan tersebut.

"Karena memang di perjanjian awal atau di pembicaraan awal atau di musyawarah awal, apabila ada kendala-kendala mengenai pembiayaan dan sebagainya. Dapat diselesaikan dengan berkomunikasi. Komunikasinya dengan pemerintah sekolah," tuturnya.

"Ya ada yang sanggupnya 'Oh kami cuma bisa bayar Rp 500.000' yang bayar Rp 100.000 juga ada, yang Rp 0 juga ada. (Biaya Rp 3,8 juta) Nggak (diberlakukan ke) semua siswa. Ada yang sanggupnya cuma separuhnya atau Rp 50.000, kita kan komunikasi," tambahnya.

Syahri menjelaskan orang tua siswa mengajukan kepada pihak sekolah apabila tidak sanggup membayar study tour. Pihak sekolah dan orang tua siswa selalu terbuka mengenai hal itu.

"Mereka itu biasanya mengajukan. 'Pak atau Bu, kami hanya sanggup bayar sekian' Atau 'kami tidak menyanggupi bayar itu karena kondisi ekonomi dan sebagainya'. That's okay memang di sini seperti itu. Keterbukaan ketika tidak sanggup," tuturnya.

Syahri mengaku heran terkait pemberitaan orang tua siswa yang terbebani masalah biaya study tour.

Simak isi kegiatan study tour di halaman selanjutnya.

"Namun kita juga tidak tahu, termasuk para orang tua murid juga tidak tahu kenapa ada satu pemberitaan yang beritanya itu cukup ini ya. Headline-nya itu orang tua menjerit, orang tua tercekik, dan sebagainya karena pembiayaan yang mahal dan sebagainya, banyak orang tua siswa keberatan," ungkapnya.

Dia menilai pihak sekolah membantu orang tua siswa yang tak sanggup membayar. Dia menjelaskan sebanyak 39 siswa juga dibantu untuk menutupi pembiayaan study tour itu melalui sekolah.

"Padahal yang nggak mampu-nggak mampu ini terbantu. Jadi rasanya kalau yang terbantu ini menjerit aneh gitu ya. Jadi teman-teman bisa langsung cross check ke orang tua siswa yang anak-anaknya dibantu. Kalau dalam kegiatan ini yang dibantu itu ada 39 orang," ujarnya.

Isi Kegiatan Study Tour

Syahri mengatakan kegiatan itu meliputi kunjungan ke kampus-kampus di wilayah Jawa Timur, yakni Surabaya dan Malang. Hal itu karena pihak sekolah sudah meneken nota kesepahaman (memorandum of agreement) bersama kampus di wilayah Jawa Timur tersebut.

"Kenapa kami memilih ke sana? Karena memang kami ada memorandum of agreement dengan kampus-kampus tersebut dalam hal penyampaian informasi dan kemudahan-kemudahan informasi lainnya. Termasuk dengan pendaftaran masuk ke perguruan-perguruan tinggi tersebut. Bisa disebut ada hubungan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Jadi kita ada kerja sama ke sana gitu," jelasnya.

Syahri menjelaskan, selain kunjungan, ada kegiatan home stay. Anak-anak akan tinggal di rumah penduduk di sebuah dusun di Malang.

"Aktivitas mereka adalah mengikuti aktivitas penduduk di sekitarnya. Apa sih kegiatannya? Melakukan observasi lingkungan, baik lingkungan alam maupun budaya setempat. Kemudian, hasil akhirnya nanti mereka akan menyusun sebuah laporan bentuk karya tulis ilmiah, seperti itu," tuturnya.

Lanjut, kegiatan di Bali adalah rangkaian kegiatan akhir untuk siswa refreshing ke pantai dan piknik. Namun, siswa juga ke Desa Penglipuran, yang merupakan desa terbersih di dunia.

"Apa sih yang membuat desa itu menjadi terbersih di dunia? Mereka lakukan lagi observasi di situ. Syukur-syukur bisa diterapkan, minimal di lingkungan sekolah kita. Itulah bentuk kegiatannya," ucapnya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial