Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan sejumlah proyek jalan tol sebagai upaya mitigasi mengurangi bencana banjir rob di jalur Pantai Utara (Pantura) Semarang-Demak. Adapun dalam beberapa terakhir, kawasan tersebut dilanda banjir rob sehingga perjalanan para pemudik terganggu.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengumumkan bahwa selama seminggu ke depan banjir rob akan melanda ruas Sayung, Demak. Banjir diproyeksikan akan terjadi setiap jam 18.00 s.d 22.00 WIB.
"Diinfokan oleh teman-teman di lapangan, yang terdampak (kebanyakan) motor. Tapi motor kadang-kadang suka kreatif (cari jalur jalan lain), insyaallah bisa melewati rob itu dengan selamat. Kalau mobil kecil, truk, insyaallah masih aman, karena cuman sekitar 10 cm (tinggi air)," kata Dody, di Command Center Ditjen Bina Marga, Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Rabu (26/3/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dody, kondisi banjir rob ini cukup sulit untuk dimitigasi dalam waktu cepat. Salah satu rencana jangka panjang yang disiapkan Kementerian PU ialah dengan membangun sejumlah proyek jalan tol yang sekaligus dapat berfungsi sebagai tanggul laut.
Proyek pertama ialah Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung, yang konstruksinya tengah berjalan. Jalan tol ini dirancang untuk terkoneksi dengan tanggul laut, dengan sebagian ruasnya akan dibangun di atas laut.
Lalu proyek kedua, ada Jalan Tol Semarang Harbour. Proyek inisiasi investor swasta ini juga rencananya akan menjadi terusan jalan Tol Semarang-Demak, sehingga juga akan berkontribusi dalam pencegahan banjir rob.
"Kita bikin (Tol) Semarang-Demak, itu mitigasinya. Tapi itu perlu 1-2 tahun lagi. Itu jalan tol sekaligus tanggul laut. Sama, yang di Semarang Barat itu lagi ada (jalan tol) Semarang Harbor, nanti juga begitu (terkoneksi tanggul laut)," ujar Dody.
Kementerian PU sendiri mencatat, banjir rob terjadi di beberapa titik di jalur mudik, kawasan Pantura Jawa. Dody memastikan, Command Center Mudik Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan melakukan pemantauan melalui CCTV selama 24 jam.
Apabila terjadi kepadatan di titik-titik mudik tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat, untuk titik di jalan nasional. Sedangkan untuk titik di jalan tol, koordinasi akan dilakukan melibatkan Badan Usaha Jalan tol (BUJT) terkait.
"Jadi memang itu harus tugas 24/7 ngecek seluruh ruas jalan, terutama dari Jakarta sampai ke Surabaya," katanya.
Sebagai informasi, per Januari 2025 pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung di Jawa Tengah mencatatkan progres fisik 30,59%. Ditargetkan pembangunan ruas ini bisa selesai pada April 2027 atau dalam 2 tahun mendatang.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Semarang - Demak memiliki total panjang 26,95 km. Jalan ini terbagi menjadi 2 seksi yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan.
Seksi 1 Kaligawe-Sayung terbagi menjadi 3 paket pekerjaan. Paket 1A memiliki progres fisik 47,15%, paket 1B dengan progres 28,7% serta paket 1C dengan progres 20,83%.
"Paket 1B terintegrasi dengan tanggul laut, sedangkan pada paket 1C terdapat dua kolam retensi yang nantinya dapat menampung air dari kawasan dan dipompa ke Sungai Babon untuk selanjutnya dialirkan ke laut," terang Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PU Wilan Oktavian, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).
Sementara itu, untuk proyek Jalan Tol Semarang Harbour sendiri merupakan prakarsa dari PT Sumber Mitra Jaya. Diproyeksikan tol ini akan membentang sepanjang 20,16 km, dengan perkiraan nilai investasi Rp 13,3 triliun.
"Kalau yang sudah berencana sebetulnya lanjutan dari Semarang Demak, itu ada yang namanya Semarang Harbour. Itu melindungi kota Semarang dengan tanggul laut dan jalan tol, yang dikoneksi ke jalan utara Jawa. Kalau yang di Jakarta, kita belum tahu," kata Wilan, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Di sisi lain, Wilan belum dapat menyampaikan secara detail rute dari Tol Semarang Harbour ini. Sebab, perusahaan masih dalam proses penyusunan studi kelayakan atau feasibility Study (FS).
(shc/rrd)