Ini Hal yang Harus Dilakukan Bila Tak Bisa Bayar Utang Menurut Pakar

2 months ago 72

Jakarta -

Utang sebetulnya bisa jadi alat yang bermanfaat jika dikelola dengan bijak. Namun, ketidakmampuan untuk melunasi utang dapat menjadi mimpi buruk yang berujung pada masalah keuangan yang serius.

Dari tekanan psikologis hingga kerugian material, risiko gagal membayar utang adalah kenyataan yang perlu diantisipasi oleh setiap orang yang berutang. Pada beberapa kasus, marak terjadi tak mampu membayar utang berakhir bunuh diri. Tentu kejadian seperti ini sangatlah disayangkan.

Ketika seseorang tidak mampu membayar utang, dampaknya tidak hanya terasa pada kehidupan pribadi, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan sosial dan reputasi keuangan di mata lembaga pemberi pinjaman. Situasi seperti ini sering kali disebabkan oleh kurangnya perencanaan, pengelolaan keuangan yang buruk, atau perubahan kondisi ekonomi yang tak terduga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menghadapi Utang dan Risiko Jika Tak Bisa Bayar

Perencana Keuangan, Andy Nugroho menjelaskan pada detikFinance terkait permasalahan utang yang kerap terjadi di Tanah Air. Solusinya, sebetulnya tidak ada penyelesaian lain kecuali melakukan pelunasan. Namun, ada beberapa pilihan terkait cara melunasi utang-utang tersebut.

Langkah paling memungkinkan adalah datangi lembaga keuangan terkait, lalu lakukan negosiasi dengan pemberi utang. Perjanjian ini juga harus disertai dengan terus melakukan pembayaran utang meski harus dicicil dalam jangka waktu yang panjang.

Cara seperti ini memang butuh waktu yang cukup lama untuk melunasi utang-utang yang sudah menumpuk, namun bisa menjadi pilihan yang paling baik. Tak ada pilihan lain selain menghadapi utang yang sudah kita buat.

Cobalah untuk jelaskan keadaan yang sudah tak memungkinkan tersebut. Buat perjanjian bahwa sebagai orang yang berutang, tidak akan lari dari tanggung jawab dan akan melunasi walau mungkin butuh waktu lama. Adapun risiko yang harus dihadapi jika tak bisa bayar utang, ada dua:

1. Kehilangan Aset

Menurut Andy, dengan cara seperti ini, kemungkinan terburuk yang bisa dialami adalah kehilangan aset yang jadi jaminan utang atau terkena sanksi pidana. Contohnya, saat pinjam uang ke bank ada jaminan rumah. Jika tak mampu bayar maka akhirnya rumahnya disita.

Hal ini juga dijelaskan oleh John Afifi dalam buku Jurus Maut Pengusaha Sukses Modal Dengkul. Bisa jadi karena tidak bisa bayar utang, semua perabot rumah, elektronik, surat tanah, BPKB motor, bisa ikut terjual dan tergadaikan untuk bayar utang. Parahnya lagi, jika utangnya terlalu besar, akhirnya keluarga terdekat pun ikut kena tagih.

2. Berhadapan dengan Hukum

Bahkan jika tak ada jaminan, bisa berakhir dibui. Menurut John Afifi, orang yang berutang bisa menjadi urusan perdata. Jika tidak segera dilunasi, siap-siap terima surat panggilan dari pengadilan. Kasus seperti itu bisa terjadi terutama mereka yang utangnya mencapai ratusan juta atau miliaran rupiah.

Cara Menghindari Utang

Namun, risiko tersebut sebenarnya dapat dihindari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Mari pelajari cara menghindari utang dan risikonya, serta menjaga stabilitas keuangan kita di masa depan dirangkum dari buku karya John Afifi:

1. Stop Keinginan Berutang

Jangan biasakan diri untuk berutang, karena pikiran itu yang akhirnya mengajak kita untuk menjadi orang yang boros dan tidak bisa hidup bebas dari utang. Daripada berpikir untuk berutang lebih baik berpikir untuk kemajuan bisnis dan menambah penghasilan.

2. Membeli yang Dibutuhkan

Guna menyetop keinginan berutang, belajarlah untuk membeli sesuatu yang memang benar-benar dibutuhkan, bukan hanya diinginkan. Dua hal tersebut tentu saja memiliki perbedaan, yakni yang satu harus segera dimiliki, sedang yang satunya bisa ditunda. Jangan menjadi pribadi yang boros tanpa memikirkan adanya tabungan, karena terbiasa berutang.

3. Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan setiap hari bertujuan agar kita tidak lupa terhadap transaksi yang dilakukan pada hari itu, serta tahu ke mana saja uang pergi. Apakah betul-betul semuanya bukan belanja impulsif semata? Adakah pengeluaran yang bisa kita kurangi?

Kita juga perlu memisahkan rekening tabungan, yang digunakan untuk menabung dibedakan dengan untuk membayar biaya pengeluaran sehari-hari, agar mudah mengaturnya.

4. Tingkatkan Penghasilan

Supaya bisa hidup bebas dari utang, tidak ada cara yang lebih baik selain meningkatkan penghasilan perbulan. Jika penghasilan lebih banyak, tentu akan lebih mudah bagi kita untuk memenuhi segala macam kebutuhan, termasuk kebutuhan bisnis tanpa harus berutang. Berusahalah lebih giat, menabung, dan perbanyak investasi yang pasti menguntungkan.

5. Pastikan Menabung

Setiap awal bulan, pastikan untuk menabung, entah itu sebanyak 5% dari penghasilan per bulan, 10%, 15%, bahkan di atas 25%. Ini akan membuat kita cerdas mengelola keuangan sehingga uang hasil bisnis tersimpan setiap bulan dan kita pun bisa hidup bebas dari utang.

Nah, itulah tadi risiko jika tak bisa bayar utang dan cara mencegahnya. Semoga jelang tahun 2025 ini, lebih banyak investasi untuk menghindarkan kita dari kebiasaan utang ya!


(aau/fds)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial