Hidup di Jakarta dengan Gaji UMP? Begini Cara Atur Duitnya biar Selalu Cukup

1 month ago 35

Jakarta -

Besaran upah minimum provinsi (UMP) Jakarta tahun depan ditetapkan menjadi Rp 5.396.761 per bulan atau naik 6,5% dari tahun sebelumnya. Besaran ini dinilai cukup untuk bisa hidup layak di kota metropolitan itu. Lantas bagaimana cara mengatur keuangan bagi mereka yang memiliki gaji setara UMP tadi agar cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga akhir bulan?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengatakan cara terbaik agar gaji setara UMP Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak adalah dengan mengatur gaya hidup atau pengeluaran yang bersangkutan. Sebab sebesar apapun gaji yang diterima, jika pengeluaran yang bersangkutan tidak dikelola dengan baik maka akan ada saja kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi.

"Yang namanya untuk dapat hidup layak lebih pada bagaimana kita bisa mengatur gaya hidup dan pengeluaran kita menyesuaikan dengan income yang masuk. Mau sebesar apapun income kita, kalau kita boros dan tidak cakap mengelolanya tentu membuat akan ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak tercukupinya juga," kata Andy kepada detikcom, ditulis Selasa (17/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andy mengatakan cara terbaik untuk mengatur gaji agar cukup memenuhi kebutuhan hidup hingga akhir bulan adalah dengan mengatur skala prioritas pengeluaran. Dalam hal ini gaji yang diterima digunakan untuk pos-pos pengeluaran penting terlebih dahulu.

Adapun pos-pos pengeluaran penting ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Semisal yang pertama digunakan untuk bayar cicilan utang jika ada atau membayar utilitas dan tempat tinggal lebih dulu. Baru setelah itu sisa dana yang ada digunakan untuk kebutuhan dasar lain seperti makan dan ongkos transportasi kerja.

"Cara mengatur pengeluarannya gunakan skala prioritas. Artinya pengeluaran diutamakan untuk hal-hal yang bersifat kewajiban, penting dan urgent," kata Andy.

"Contoh prioritas pertama untuk bayar cicilan utang bila ada, bayar kos atau kontrakan, uang sekolah anak, beli token listrik, bayar air, dan kewajiban-kewajiban lain. Prioritas berikutnya adalah untuk kebutuhan makan, uang transport ke tempat kerja, toiletries, dan kuota internet," terangnya lagi.

Lebih lanjut jika masih ada sisa dana di luar pos pengeluaran tadi, Andy menyarankan untuk menabung atau berinvestasi. Terlebih jika besaran gaji yang diterima tercatat lebih besar dari rata-rata pengeluaran setiap bulan, lebih baik jika dana tersebut sudah disisihkan terlebih dahulu dari pos pengeluaran yang ada.

"Bila masih ada lebih, maka simpan sebagai tabungan atau investasi. Bila dari awal kita sudah bisa berhitung akan ada kelebihannya dari pengeluaran rata-rata bulanan kita, maka sebaiknya menabung itu dilakukan dengan menyisihkan uang penghasilan dari awal," imbuh Andy.

Senada dengan Andy, Perencana Keuangan Risza Bambang berpendapat cukup atau tidaknya gaji yang setara UMP tadi untuk hidup di Jakarta sangat bergantung dengan gaya hidup yang bersangkutan. Sebab menurutnya selama ini banyak aktivitas atau pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu tapi malah banyak dilakukan sehingga pendapatan yang diterima selalu terasa tidak cukup.

"Hal yang paling penting adalah gaya hidup, hikmat untuk self control membedakan kebutuhan atau keinginan, kebijaksanaan untuk disiplin menjalankan anggaran serta pengetahuan untuk tidak terjebak dalam investasi bodong" jelasnya.

"Banyak orang membuang dana untuk hal-hal yang sebenarnya bukan kebutuhan pokok contohnya merokok, jajan tidak terkontrol, pilihan tempat tinggal dan transportasi yang tidak efisien walau kelihatannya baik dan rekreasi berlebihan. Tanpa disadari hal-hal seperti di atas akan menghabiskan anggaran yang sudah cekak tersebut," sambung Risza.

Sebagai contoh alih-alih membeli kopi dari brand internasional dengan harga yang relatif mahal, yang bersangkutan dapat membeli kopi dari brand lokal dengan harga yang lebih terjangkau. Kemudian yang bersangkutan juga bisa membawa bekal dari rumah daripada membeli makan siang di luar, dan lain sebagainya.

Menurutnya pilihan gaya hidup seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap besaran pengeluaran yang bersangkutan. Kemudian Riszal berpendapat akan lebih baik jika yang bersangkutan juga memiliki sifat disiplin dan memiliki pengetahuan keuangan untuk membantu menjaga gaya hidup tadi.

"Contoh disiplin mencatat pengeluaran, menjaga agar pengeluaran sesuai anggaran, monitor pengeluaran secara regular. Contoh pengetahuan keuangan tahu kondisi raport keuangan, investasi sesuai kemampuan keuangan profil pribadi dan resiko," jelasnya.

Di luar itu Risza juga menyarankan jika yang bersangkutan memiliki dana lebih, maka sisa dana yang dimiliki sebaiknya digunakan untuk menabung atau berinvestasi. Atau bisa juga yang bersangkutan sudah mengalokasikan lebih dulu besaran dana yang ingin ditabung atau diinvestasikan lebih dahulu.

"Anggaran menabung atau investasi berkisar minimal 10% sampai dengan ideal 30%. Tentunya disesuaikan dengan arus kas masing-masing individu," pungkas Risza.

(fdl/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial