Blusukan ke Tanah Abang, Wamenperin Tepis Produk Lokal Kalah Saing

3 hours ago 2

Jakarta -

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meninjau pusat perbelanjaan di Pasar Tanah Abang dan Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta. Faisol mengatakan, kunjungannya itu bertujuan memantau antusiasme masyarakat menyambut hari raya Idul Fitri.

Hasil kunjungannya, ditemukan bahwa produk-produk lokal tidak kalah bersaing dengan produk impor. Menurutnya produk buatan dalam negeri, termasuk salah satunya pakaian, tetap diserbu oleh masyarakat.

"Bagaimana produk-produk lokal di Tanah Abang diserbu masyarakat. Ternyata setelah saya lihat di Tanah Abang isu mengenai produk lokal ini, atau produk dalam negeri kita ini kalah bersaing dengan produk impor itu tidak benar," ujarnya saat ditemui usai meninjau GlamLocal 2025 di GI, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi produk dalam negeri kita itu masih sangat bagus kualitasnya bagus, bahannya mereka bilang adem, terus harga yang murah, modelnya pun juga sangat bersaing," sambung Faisol.

Ia mengaku bangga dan menyampaikan terima kasih terhadap para pedagang yang telah berperan mendukung pertumbuhan ekonomi. Faisol mengaku peran pedagang membantu menggerakkan roda ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

"Dan juga terima kasih kepada produsen produk lokal yang sampai hari ini terus berjuang di tengah serbuan barang impor untuk memproduksi barang atau produk made in Indonesia yang asli dengan kualitas yang tercapai ini membanggakan," imbuhnya.

Faisol lalu mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen patriotik yang memprioritaskan belanja produk dalam negeri. Hal itu dinilai akan bermanfaat lebih besar bagi pedagang, masyarakat, dan penerimaan pajak negara.

Apalagi pajak berperan penting bagi pembangunan bangsa, termasuk untuk infrastruktur hingga sektor pendidikan. Lain halnya jika masyarakat Indonesia membeli produk-produk impor yang secara tidak langsung uangnya dikirim ke negara-negara asing.

"Nah membayar pajak pada negara ini penting karena pajak itu lalu kembali kepada masyarakat bentuknya itu bisa dalam bentuk bantuan sosial, bisa dengan fasilitas, bisa juga dengan pembangunan infrastruktur dan yang lain-lain. Di sekolah bantuan untuk BOS kemudian biasiswa yang diberikan kepada anak-anak unggulan Indonesia, semua berasal dari pajak," bebernya.

Pada kesempatan itu ia juga membahas sektor tekstil Indonesia yang akhir-akhir ini dihantam isu tak sedap, khususnya terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya momen ini harus dimanfaatkan untuk memperbaiki sektor tersebut dan meningkatkan kualitas industri dalam negeri.

Dalam dunia usaha, kata dia, menjadi hal wajar jika ada perusahaan yang tidak mampu berkompetisi atau kalah saing. Meski begitu Faisol menyebut akan ada investor baru yang datang yang mengambil alih dan memperbaiki proses produksi sehingga bisa meningkatkan daya saing.

"Tapi jangan khawatir dengan pasar yang kita punya yang sangat besar ini, dengan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi ini dengan kesadaran akan fashion yang ada di masyarakat kita ini, saya kira segera industri TPT (tekstil dan produk tekstil) kita itu akan bangkit," tutur Faisol.

Faisol sempat mengunjungi sejumlah tenant dan berbincang dengan sejumlah penjual dan konsumen di gelaran GlamLocal 2025. Usai meninjau, Faisol memastikan produk lokal mampu bersaing dan tetap diminati pembeli.

"Sekarang saya melihat ada satu bazar namanya GlamLocal 2025 seluruhnya ada sekitar 60 lebih para tenant dengan produk lokalnya berlomba-lomba menunjukkan, bukan hanya kepada pembeli tetapi kepada kita semua, bahwa produk lokal kita itu sangat kompetitif dan sangat murah dan memiliki daya saing yang kuat," tutupnya.

(ily/hns)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial