Jakarta -
PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar acara Panen Tebu dan Rembuk Tani bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hari ini. Acara ini dikatakan menjadi wujud nyata Pupuk Indonesia dalam mendukung tercapainya swasembada gula, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah di bidang ketahanan pangan.
Gibran menyampaikan komitmen penuh pemerintah dalam mencapai produktivitas petani tebu nasional guna mencapai swasembada gula. Pemerintah, kata Gibran, menargetkan swasembada gula untuk sektor konsumsi dapat tercapai pada 2026, serta tahun 2027 atau paling lambat tahun 2028 dapat mencapai swasembada gula nasional.
Untuk mengejar target tersebut, Ia mengatakan pemerintah siap membantu petani mencari solusi atas berbagai tantangan pertanian, mulai dari bibit, ketersediaan air hingga pupuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi perintah dari Pak Presiden sudah jelas, kita kawal bersama-sama. Insyaallah tahun depan swasembada gula konsumsi. Tahun 2027, paling lambat 2028 kita benar-benar swasembada gula," kata Gibran dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakil Presiden beserta jajaran pemerintah dalam acara Rembuk Tani yang diselenggarakan oleh Pupuk Indonesia.
Dia menyampaikan bahwa Rembuk Tani merupakan program Pupuk Indonesia untuk membangun ruang dialog yang mempertemukan pemerintah, petani, dan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas tantangan sektor pertanian sekaligus merumuskan solusi bersama. Dalam enam bulan terakhir, tambah Rahmad, Pupuk Indonesia telah melaksanakan 92 kali Rembuk Tani di berbagai daerah di Indonesia.
"Rembuk Tani ini sebetulnya terinspirasi dari teladan-teladan yang diberikan para petinggi Republik Indonesia yang sangat dekat dengan petaninya, sangat mendukung para petani," ujar Rahmad.
Selain itu, Rahmad juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah menyederhanakan aturan mengenai pupuk subsidi, yakni melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi. Dia mengatakan dengan berbagai penyederhanaan tersebut realisasi penyaluran pupuk subsidi pada pertengahan tahun ini telah mencapai 3,9 juta ton, tertinggi selama 3 tahun terakhir.
"Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Republik Indonesia yang telah menyederhanakan aturan pupuk," katanya.
Rahmad menegaskan Pupuk Indonesia mendukung penuh visi pemerintah untuk mencapai swasembada gula nasional. Dukungan tersebut salah satunya diwujudkan dengan memastikan ketersediaan dan kemudahan akses pupuk berkualitas untuk para petani tebu, terutama ketersediaan Pupuk ZA (Zwavelzuur Ammonium/Amonium Sulfat).
Pupuk ZA merupakan salah satu produk Pupuk Indonesia yang diformulasikan khusus untuk komoditas tebu dengan kandungan Nitrogen (N) 21%, Sulfur (S) 24% & Zinc (Zn) 1.000 ppm. Pupuk ini bermanfaat untuk memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, dan jumlah daun; memacu pembentukan klorofil sehingga daun lebih hijau; meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa dan besar buah/umbi; serta meningkatkan kesuburan tanaman, sehingga lebih tahan hama. Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi Pupuk ZA mencapai 750 ribu ton per tahun yang mampu memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
Rahmad menambahkan saat ini pemerintah telah memutuskan untuk memasukkan Pupuk ZA ke dalam kategori pupuk subsidi. Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Pupuk Indonesia berkomitmen penuh untuk memastikan ketersediaan Pupuk ZA guna mendukung peningkatan produktivitas tebu nasional.
"Ke depan, Pupuk ZA atau pupuk untuk tanaman tebu akan masuk di dalam pupuk yang disubsidi oleh pemerintah," kata dia.
Acara Rembuk Tani sendiri merupakan salah satu program dari Pupuk Indonesia dalam mendorong produktivitas pertanian nasional melalui pendampingan intensif, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas bagi petani.
Selain Wakil Presiden RI, acara Panen Raya dan Rembuk Tani kali ini juga dihadiri oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto; Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma'ruf; Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X; dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto serta diikuti sekitar 250 petani tebu.
Dalam acara tersebut, Wakil Presiden RI bersama pemangku kepentingan yang hadir dan petani melakukan Panen Raya Tebu di lahan seluas 4 hektar. Total panen di lahan tersebut diperkirakan mencapai 280 ton tebu. Acara juga diisi dengan sesi dialog antara Wakil Presiden RI dan para petani untuk menyerap aspirasi langsung dari lapangan, sekaligus mendiskusikan tantangan dan kebutuhan petani dalam meningkatkan produktivitas tebu dan ketahanan pangan nasional.
Wakil Presiden RI secara simbolis juga menyerahkan bantuan pupuk non subsidi kepada petani sebanyak 10 ton. Sementara itu, Pupuk Indonesia menggelar demo penggunaan teknologi pertanian yakni drone agriculture yang dapat membantu petani melakukan pemupukan, penyemprotan pestisida, serta pemantauan kondisi lahan secara lebih efisien dan presisi.
(prf/ega)