Jakarta -
Relokasi warga penghuni kolong Tol Angke ke rusunawa telah bergulir. Kini, nasib 64 siswa yang bersekolah di Sekolah Pondok Domba masih perlu dipikirkan.
Seperti diketahui, sekolah ini merupakan tempat puluhan siswa penghuni kolong Tol Angke menimba ilmu. Sekolah ini juga terletak di kolong Tol Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mendorong agar Pemprov DKI membantu warga mengurusi administrasi serta perpindahan sekolah anak-anak penghuni kolong Tol Angke. Langkah ini diperlukan demi memastikan para siswa yanng sebelumnya bersekolah di Pondok Domba tetap memperoleh pendidikannya setelah pindah ke rusunawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi anak-anak Jakarta akan dibantu hak-haknya dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dan memang seharusnya begitu, mari terus kita bersama-sama bergandengan tangan untuk terus berbuat bagi masyarakat khususnya warga DKI Jakarta," kata Rani kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).
Rani mengapresiasi upaya Pemprov DKI merelokasi warga kolong Tol Angke ke rusunawa. Meski membutuhkan waktu, Rani memandang warga akhirnya bermukim di tempat tinggal yang layak.
"Atas nama pribadi, saya mengapresiasi giat hari ini, seperti sebelumnya dan akan terus selalu mendukung program-program yang sangat pro rakyat sesuai kebutuhannya, meski butuh waktu tetapi pemprov bersama para menteri berkomitmen untuk terus bekerja sama demi mewujudkan goal bersama yang mana dalam hal ini tempat tinggal layak huni bagi masyarakat DKI Jakarta," ucapnya.
Rani juga berterima kasih kepada para menteri hingga Pemprov DKI yang turut andil dalam mewujudkan relokasi warga penghuni kolong tol. Ia berharap upaya ini bisa meluas ke area lainnya.
"Terima kasih buat supportnya selalu para Menteri yang luar biasa, Pak Ara, Pak Tito, Pak Agus Jabo bahkan Pak AHY dan juga Pak Pj serta Sekda yang terus mewujudkan program ini hingga terwujud satu persatu dengan pasti, sehingga harapan warga akan terus ada asa bagi mereka," jelasnya.
Sebelumnya, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat (Sudindik Jakbar) mengatakan penentuan tempat pendidikan 64 siswa Pondok Domba masih menunggu pemetaan relokasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta. Dia mengatakan penentuan sekolah murid-murid tersebut harus disesuaikan dengan tujuan relokasi warga.
"Karena kami tak mungkin penempatannya di rusun (rumah susun) A, alamatnya di A, terus kami tempatkan di sekolah B, tak mungkin. Nanti bukannya makin sederhana, makin rumit," kata Kepala Seksi (Kasi) SMP dan SMA Sudindik Jakbar II, Juwarto, dilansir Antara, Jumat (29/11/2024).
Jumlah 64 murid tersebut berdasarkan data terbaru yang diterima Sudindik Jakbar setelah melakukan pendataan terkait relokasi warga kolong Tol Angke ke sejumlah rumah susun di DKI Jakarta.
"Ini data masih berkembang sehingga kami belum bisa menyampaikan per 'person'-nya atau asal sekolah," ucap Juwarto.
Menurutnya, Sekolah Pondok Domba merupakan lembaga nonformal yang belum memiliki izin. Dia mengatakan perlu pendataan terhadap setiap siswa yang sudah memiliki nomor induk siswa nasional (NISN) dan yang belum.
"Jadi, kalau dia sekolah di Pondok Domba, nanti kami lihat NISN-nya. Kalau memang dia sudah memiliki NISN, berarti kami bisa relokasi atau kemudian ke sekolah negeri atau kemudian bisa juga ke SKB (sanggar kegiatan belajar)," kata Juwarto.
Sementara itu, terhadap murid yang belum memiliki NISN, masih akan dibicarakan kebijakan yang akan diterapkan. Meski begitu, dia memastikan anak-anak yang bersekolah di Pondok Domba tetap akan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
"Prinsipnya, kami akan memfasilitasi semua anak usia sekolah. Mereka harus tetap bersekolah," kata Juwarto.
(taa/dhn)