Tren Resign Setelah Lebaran, Ini 5 Alasan di Baliknya

2 days ago 7

Jakarta -

Setelah Lebaran, biasanya banyak karyawan yang memutuskan untuk resign (berhenti/mengundurkan diri dari kerja). Seolah menjadi tradisi, fenomena ini sering terjadi karena bermacam-macam alasan.

Namun, biasanya karena alasan ingin mencari peluang kerja baru maupun gaji yang lebih tinggi. Lalu, apa saja yang menyebabkan tren resign setelah Lebaran kerap berulang setiap tahun?

Faktor Penyebab Resign Setelah Lebaran

Dikutip dari catatan detikFinance, Praktisi dan Konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) Audi Lumbantoruan, menyebut bahwa banyak faktor yang membuat para pekerja memutuskan untuk resign Lebaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan tersebut terdiri dari adanya faktor internal (faktor pendorong/push) dan faktor eksternal (faktor penarik/pull). Berikut adalah beberapa alasan yang mendorong karyawan resign setelah lebaran:

1. Kondisi Perusahaan yang Sudah Tidak Cocok Lagi

Kondisi perusahaan yang sudah tidak cocok menjadi salah satu alasan karyawan untuk resign. Terutama jika lingkungan kerjanya sudah toxic, sehingga membuat tidak nyaman.

"Push factor biasanya dia didorong karena kondisi internal perusahaan tidak cocok, hubungan dengan atasan dengan rekan kerja," ujar Audi kepada detikcom beberapa waktu lalu.

2. Ada Tawaran yang Lebih Menarik di Tempat Lain

Tawaran kerja yang lebih menarik di tempat lain, sepert faktor seperti gaji lebih tinggi, jenjang karier yang lebih baik juga menjadi alasan karyawan sering resign. Selain itu, ajakan dari perusahaan lain juga turut mendorong keputusan ini.

3. Ingin Mengembangkan Diri

Alasan lainnya banyak pekerja resign adalah karena ingin mengembangkan diri hingga mencari pengalaman baru.

"Tapi biasanya kalau habis Lebaran banyak juga perusahaan yang cari orang-orang baru, karena juga ditinggal karyawan-karyawan yang lama," ungkap Audi.

Ia mengatakan bahwa pada awal bulan puasa biasanya sudah banyak yang kirim pengunduran diri, untuk one month notice (istilah untuk merujuk pada kewajiban karyawan dalam mengajukan pengunduran diri paling lambat 30 hari sebelum tanggal efektif resign).

4. Sengaja Setelah Lebaran agar Bisa Dapat THR

Para karyawan yang sebenarnya sudah berniat untuk resign, tapi mereka sengaja menunda untuk menyerahkan surat pengunduran diri mereka sampai Lebaran. Tujuannya agar bisa mendapatkan tunjangan hari raya (THR) lebih dulu.

"Jadi mereka menunggu THR dan kalau ada kemungkinan dapat bonus. Artinya di tempat lain dia nggak harus menghitung ulang (jadi karyawan baru dan tidak mendapatkan THR full), dia sudah dapat (THR penuh) dari perusahaan lamanya. Kan yang biasanya ditunggu itu kan (THR), untuk bekal sebelum masuk kerjaan baru," tambah Audi.

Resign setelah lebaran apakah dapat THR? Ya, karyawan yang resign setelah lebaran tetap dapat THR (tunjangan hari raya).

Mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016 di Pasal 2, dijelaskan bahwa THR wajib diberikan ke pekerja/karyawan/buruh yang telah bekerja minimal 1 bulan di perusahaan secara terus menerus atau lebih.
Apabila karyawan sudah bekerja 12 bulan atau lebih, maka mereka berhak atas THR penuh 1 bulan gaji/upah.

Sementara, bagi karyawan yang punya masa 1 bulan secara terus menerus tapi kurang dari 12 bulan, maka besaran THR diberikan secara proporsional sesuai masa kerja.

Rumus cara perhitungan THR karyawan baru adalah: (besaran gaji 1 bulan : 12) x masa kerja.

Contoh: Ada karyawan yang baru bekerja 2 bulan yang mendapat gaji UMR Jakarta di tahun 2025. Maka perhitungan besaran THR-nya adalah sebagai berikut:

(Rp 5.396.761 : 12) x 2 bulan masa kerja
= Rp 449. 730 x 2 bulan masa kerja

Jadi, THR yang didapat karyawan baru kerja 2 bulan adalah Rp 899.460.

Artinya, jika karyawan resign sebelum Lebaran, maka mereka tidak berhak atas THR (kecuali ada kebijakan khusus dari perusahaan).

5. Sudah Mengincar Perusahaan Lain

Di saat yang bersamaan, banyak perusahaan juga yang membuka lowongan pekerjaan baru setelah Lebaran. Pada dasarnya, banyak perusahaan ini membuka lowongan kerja karena sejumlah karyawan tadi mengundurkan diri.

Jadi untuk memenuhi posisi yang ditinggal para pekerja, perusahaan akhirnya membuka lowongan setelah lebaran. Tapi secara tidak langsung, kondisi inilah yang juga menjadi faktor penarik lainnya bagi karyawan untuk pindah kantor setelah Lebaran.

Kebanyakan karyawan juga sebenarnya sudah lama ingin pindah kerja atau mengincar lowongan di perusahaan lain. Namun kesempatannya baru tersedia setelah Lebaran.

"Memang biasanya di momen inilah ada kesempatan lowongan-lowongan baru. Karena perputaran tenaga kerja, ada karyawan yang keluar ya di waktu itu (setelah Lebaran)," pungkas Audi.


(khq/fds)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial