Sri Mulyani Ungkap Awal Mula Pertemuan dengan Mr Clean Mar'ie Muhammad

1 month ago 40

Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengenang sosok pendahulunya Almarhum Mar'ie Muhammad, Menteri Keuangan ke-19 yang menjabat pada era Presiden Soeharto. Perempuan yang akrab disapa Ani ini berkisah, Mar'ie memiliki panggilan sebagai Mr Clean atas dedikasinya memberantas tindak pidana korupsi.

Reputasi Mr Clean yang melekat pada Mar'ie diperoleh pada saat Ani masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

"Kalau secara image, reputation sebagai Mr Clean, kita semua, terutama saya, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada masa-masa tahun 80-an. Kita sudah kenal Pak Mar'ie sebagai Mr Clean, dan kemudian beliau menjadi Dirjen Pajak, dan kemudian menjadi Menteri Keuangan di masa-masa krisis yang luar biasa tidak mudah," kenang Ani dalam peluncuran buku biografi Mr Clean Mar'ie Muhammad di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Kamis (6/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkenalan secara pribadi Ani dengan Mar'ie sekitar tahun 1978. Kala itu, ia mengaku diundang dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Saat itu, Ani mengaku duduk bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke-15 Sudirman Said dan Erry Riyana Hardjapamekas yang kemudian menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2003-2007.

"Kita sering melakukan diskusi di MTI itu ya dan kemudian menghasilkan KPK, salah satu inisiatifnya," terangnya.

Ani berkisah, Mar'ie merupakan sosok yang selalu konsisten mengenai masalah integritas dalam membangun Indonesia dengan tata kelola yang baik dan anti korupsi. Pada saat diminta bergabung dengan kabinet Presiden ke-7, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani pertama kali diamanahkan menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Satu tahun setelah dipercaya SBY menjadi Menteri Bappenas, Ani diminta menjadi Menteri Keuangan baru di tahun 2005. Kala itu, ia meminta khusus kepada SBY untuk juga melibatkan sosok Mar'ie dalam kepemimpinannya di kementerian tersebut. Ia mengatakan, Mar'ie menyumbang banyak pikiran dalam membangun Kementerian Keuangan yang bersih pada saat itu.

"Oleh karena itu saya minta kepada Bapak SBY waktu itu, 'Bapak boleh nggak saya didampingi oleh orang yang Bapak pilih, untuk di dalam saya mengupayakan me-reform Kementerian Keuangan'. Dua orang namanya adalah Pak Mari Muhammad dan Pak Marsilam Simanjuntak. Dua-duanya terkenal sebagai orang bersih, tidak punya konflik kepentingan, orang yang sangat committed dan luar biasa menjadi the most trusted confidence dan juga sounding board saya," ungkapnya.

Ia berkisah, kedua sosok yang dipilihnya sebagai pendamping merupakan teladan yang baik. Saat itu, Mar'ie dan Marsilam menjadi salah satu sosok yang rajin membantunya. Bahkan, ia juga menyediakan kantor khusus untuk kedua di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai. Kala itu, Ani meminta dua tokoh tersebut sebagai mata dan telinganya dalam mereformasi Kementerian Keuangan.

"Itu adalah pertemanan yang luar biasa. Nggak selalu saya sejalan kalau melihat suasana, karena Pak Mar'ie Muhammad dibesarkan dalam era Orde Baru, dengan pengalaman masa Orde Baru, memimpin Kementerian Keuangan, belum di bawah Undang-Undang Keuangan Negara. Jadi kadang-kadang kami akan berdiskusi, dan juga biasanya kalau clean up sama Pak Marsilam, selalu dengan romantisme sebagai pegiat atau aktivis tahun 66," tutupnya.

Untuk diketahui, Mizan menerbitkan buku berjudul Mr Clean Mar'ie Muhammad. Buku ini merupakan biografi komprehensif dan otoritatif yang melibatkan keluarga Mar'ie secara langsung. Di dalamnya berisi tentang perjalanan hidup Mar'ie sebagai tokoh anti korupsi RI yang dikenal luas atas integritasnya.

Sosok Mar'ie juga dikenal tidak memiliki kompromi dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang bersih dan transparan. Berkat dedikasi dan keteguhannya, Mar'ie mendapat julukan 'Mr Clean', sebuah gelar yang tetap melekat hingga akhir hayatnya.

Marie sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Orde Baru setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak. Buku biografi ini juga berkisah tentang karir Mar'ie yang dikenal sebagai pribadi tegas dan tidak mentolerir praktik korupsi.

la turut berperan penting dalam berdirinya MTI dan KPK. Selain itu, dedikasinya di bidang kemanusiaan juga terlihat dari perannya sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.

(acd/acd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial